Haley POV
Aku juga terkejut saat mendengar nya dari Gabriel mengenai reinkarnasi terakhir Lucifer. Hal ini pasti sangat berat baginya, semenjak itu Luxi tak pernah sekalipun keluar dari kamar selama beberapa hari. Aku juga menaruh makanan dan minuman di depan pintunya dan sedikitpun makanan itu tak disentuh olehnya. Aku dan Giselle sudah berkali-kali membujuknya untuk keluar tapi nihil.
"Luxi kumohon keluarlah kau belum makan apapun sejak kemarin, aku tak ingin kau kenapa-napa." Ucap ku berada di depan pintu.
"Haley aku tidak apa-apa.. you don't have to worry!" ucap nya dibalik pintu.
Aku tahu dia berusaha menyiksa dirinya sendiri seperti dulu agar ingatannya kembali, tetapi hatiku sakit melihatnya seperti ini. aku ingin memeluknya dan bilang kalau ini semua akan baik-baik saja tapi, lagi dan lagi kenyataan berkata lain. aku benar-benar tak berguna di saat seperti ini.
Aku menyuruh Giselle untuk istirahat, karena kemarin seharian dia tetap menunggu Luxi untuk keluar dari kamarnya, tapi Luxi tetap tak kunjung keluar. Karena kehamilannya semakin besar dia tak boleh terlalu banyak pikiran dan aku yang harus menggantikannya.
"Luxi keluarlah aku dan Giselle merindukan mu." ucap ku meneluarkan air mata.
"aku juga merindukan kalian berdua, tapi aku tak punya cara lain untuk mendapatkan ingatan ku. aku harus segera mendapatkannya..." ucap Luxiel dengan suara yang sedikit serak.
"arghh!! Perut ku sakit... ugh!!" ucap ku memegang perut.
"Haley?" ucap Luxi.
"k-kenapa ini ugh!! Perut ku s-sakit!!" ucap Haley
Ceklek..
Brukk!!
"haley kau tak apa-apa?" ucap nya sambil membanting pintu.
Begitu ia keluar dari pintu aku langsung memeluknya dengan erat.
"apa perutmu sakit?" ucap nya dengan khawatir.
"perutku ga sakit tapi hati ku yang sakit melihat mu seperti ini Luxi.." ucap ku mengambil satu tangannya dan mengarahkan nya ke dada ku.
"Haley..." ucap nya.
"kau tak perlu melakukan itu Luxi kau hanya akan sakit jika mengurung diri seperti itu." ucap ku mengelus pipinya.
"terus aku harus apa? semuanya bergantung padaku, ingatan ku juga belum kembali. Haley aku serius harus apa? aku tak tahu lagi... kenapa ini sangat sulit? Aku hanya ingin hidup normal dengan mu dan Giselle dan anak-anak kita nanti. aku tak ingin semua ini terjadi sungguh.. im so hopeless.." ucap nya merintikan air mata.
"Luxi aku percaya pasti ada cara lain.. kau hanya belum mengetahuinya saja.. aku tahu ini bukan waktu yang tepat untuk bicara seperti ini, tapi untuk sekarang hanya kesabaran dan waktu yang bisa menjawabnya.. but I always believe in you baby...!" ucap ku memeluknya dengan hangat.
Dibalik sifat nya yang kejam dan kekanak-kanakan hatinya sangat rapuh, gadis sepertinya hanya ingin dicintai oleh orang-orang sekitarnya. Tetapi takdirnya terlalu berat untuk gadis sepertinya. Kalau rasa sakit mu bisa dibagi ke orang lain, aku siap menerima rasa sakit itu hanya untuk melihatmu tersenyum.
"apapun yang terjadi kumohon jangan tinggalkan aku sendiri Haley.." ucap Luxi yang menangis di pundak ku.
"aku berjanji sampai kemana pun atau bahkan neraka terdalam sekalipun aku tetap akan disamping mu.. aku tak ingin kau merasa semua beban itu adalah milikmu, mulai sekarang kau harus membagi beban itu padaku.." ucap ku mengelus rambut belakangnya.
"hmm..." ucap nya perlahan kedua kakinya melemas dan kesadarannya pun menghilang.
Luxi tak sadarkan diri setelah menangis beberapa lama tanpa asupan makanan dan minuman dari kemarin.
"tidurlah yang nyenyak.." ucap ku mencium nya.
Aku memanggil Violet dan yang lainnya untuk mengangkat Luxi ke kamar ku dan Giselle, ke kamar yang seharusnya. Giselle tekejut saat yang lainnya membawanya ke kamar dalam keadaan pingsan. Aku menceritakan semua nya dan menyuruh nya untuk tidak khawatir.
"dia hanya perlu istirahat.." ucap ku.
"dasar kau ini ada-ada saja.." ucap Giselle memegang tangan Luxi.
"kepala dan tangannya memar, apa Luxi menyakiti dirinya sendiri?" Ucap ku melepaskan semua pakaiannya.
"tubuh nya penuh dengan memar..!" ucap Giselle kemudian ia pergi mengambil kotak p3k untuk ia obati. Sebelum di obati aku membersihkan tubuhnya menggunakan air hangat dan lap.
"tubuhnya panas?" ucap ku.
"is she sick?" ucap Giselle menaruh tangannya ke jidat Luxi yang masih tak sadarkan diri. tampaknya dia demam tubuhnya benar-benar panas, tapi dalam artian lain.
"ini pakai ini supaya panasnya mereda!" ucap ku memberikannya kain kecil yang sudah kubasahi dan Giselle menaruhnya di jidat Luxi.
"ughh...!" ucap Luxi
"syukurlah kau sudah bangun.." ucap Giselle memegang tangannya.
setelah siuman Luxi menjadi lebih diam dari biasanya dan beberapa kali ia menatapku dengan tatapan kosong.
"Luxi aku ingin menunjukan sesuatu..." ucap Giselle mengambil tangan Luxi dan meletakan tangannya di perutnya.
Deg!
Deg!
"do you feel it?" ucap Giselle tersenyum.
"your okay? Apa itu sakit?" ucap Luxi terkejut.
"im okay! Bayi nya udah mulai nendang... but don't worry that's normal!" ucap Giselle tersenyum.
"hmm.. jadi gitu ya!" ucap Luxi tersenyum.
"nah sekarang aaa.. makan dulu.. biar cepat sembuh! We figured it out together okay!" ucap ku menyuapi soup ikan ke dalam mulut nya.
"hmm.. thank you.." ucap Luxi.
"kalau gitu istirahatlah dan jangan kemana-mana.." ucap Giselle.
"kami pergi dulu sebentar.." ucap ku pura-pura pergi.
Tap!
Tap!
"sial tubuh ku.. lemas but I need to go now!" ucap Luxi turun dari kasur.
Sudah kuduga dia berniat diam-diam menyelinap pergi, aku tahu keadaanya tapi sekarang dia nemar-benar harus istirahat.
"ehem..ehem.. kau mau kemana?" ucap ku dengan tatapan sinis.
"k-keluar.." ucap ku.
"sudah kubilang kau harus istirahat.. kau lagi sakit jadi jangan kemana-mana sampai demam mu turun kau mengerti!!" ucap ku sambil menyilangkan kedua tanganku
"b-baik.." ucap nya kemudian ia kembali ke tempat tidur.
sorry untuk kendala update karena belakangan ini jadwal author padat!! tapi sekarang untungnya udah free... jadi bisa lanjut nulis pfft... itu pun kalau lagi mood wkwkwk. sebenarnya author juga silent reader tapi sebagai penulis ternyata ga enak juga ya... jadi gitu ya rasanya i understand now.
jadi silahkan tinggalkan comment supaya ceritanya makin hidup dan jangan lupa di vote ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Seeking Life In A World Of The Undead
Fantastikwarning 21+!!!! adult content * * * girl x girl