chapter 12

928 81 1
                                    

Luxi POV

Aku menarik nya ke atas pangkuan ku dan tangannya mengitari leherku. Lidah kami bermain cukup lama hingga membentuk benang saliva diantara kami. kemudian Giselle membalikan wajahku, mencium ku, lalu mengarah kan ku ke dadanya untuk kuhisap.

"akhh...Luxi..ahh" desah nya.

Sedangkan Haley ia mengocok penis ku lalu mengulumnya menggunakan lidahnya, mulut nya hangat dan nyaman. She's really good at blowjob, ia menghisap penisku dengan kuat, membuatku terangsang hebat.

"Haley...ahhh..hah" desah ku.

"Haley aku ingin mencobanya?" ucap Giselle.

"kemarilah.." ucap Haley

"gimana cara ku melakukannya..?" ucap Giselle sambil menggerakannya ke atas ke bawah.

"kau bisa menghisap nya seperti ini (slurp..slurpp...slurp)" ucap Haley sambil menghisapnya.

"ahhh....mmhh...hahh..ahh" desah ku memegang rambut belakangnya

"cobalah..." ucap Haley sambil mengocok nya.

Kemudian Giselle mencobanya ia menjilatnya lebih dulu lalu menghisapnya, ahh..mulutnya sangat hangat.

"your doing good Giselle..." ucap Haley ia juga ikut menghisapnya.

Aku begitu menikmatinya sampai lupa, kalau si brengsek ini masih disini. Ah..shit aku ingin keluar...

"ahhh...I wan't to cum..ahhh..hah..mmh" desah ku sambil memejamkan mata

Crott...crot..crott

Aku mengeluarkan tepat di wajah mereka berdua...

"ahh...it's really gooddd!! Hah...hah" ucap ku.

"mmmmhhh...ahhmmm...mmhh" ucap Felix.

Ini akan sangat menyakitkan, saat dia sedang horny. Hukuman yang sangat bagus untuk penjahat kelamin sepertinya.

"apa rasanya ngemut penismu sendiri?? isn't it good? You like it right?" ucap Haley sambil mengelus pipinya.

"mmmhh..mmh.." ucap Felix sambil menangis tersedu-sedu.

Kemudian aku mengeluarkan penis sialannya dari mulutnya dan dia hanya bisa memohon ampun, tapi sayang nya aku tak sebaik itu.

"apa yang kau banggakan dari benda sekecil ini, punya Luxi lebih besar dari ini." ucap Haley sambil memegang penis nya.

"Kumohon...sekali lagi, aku akan melakukan apapun utuk mu...please!" ucap Felix.

"kalau gitu matilah demi ku..." ucap Haley dengan wajah sinis.

"tidakkk...!! Jangan pergi, lepaskan aku...!!!" ucap Felix sambil meronta-ronta

Kami semua keluar dari bangunan Haley juga mengambil beberapa hide and seek blast dari kantong Felix. Salah satunya ia lempar tempat dihadapannya dan meledak disaat kami sudah menjauh. Undead-undead itu mulai berdatangan dan hal terakhir yang terdengar hanyalah teriakannya.

(time skip)

Aku membawa banyak protein bar di dalam tas ku dan mereka membawa pasokan makanan untuk dimakan malam ini. semua kota di penuhi undead, akan berbahaya untuk ditinggal di sana. Undead-undead itu akan lebih cepat menemukan kami tanpa adanya pepohonan, Jadi kami memutuskan untuk pergi melewati hutan. hal ini juga memudahkan ku mencari makan atau berburu.

Malam ini begitu dingin, tidak seperti di kota, hutan menjadi sangat gelap saat malam hari. Giselle dan Haley sedang membuat makan malam, aku tak pandai memasak jadi urusan ini ku serahkan ke mereka saja. Untung lah Giselle membawa beberapa spices, jadi masakannya tidak akan hambar.

"apa kau dulu sering berkemah Luxi?" ucap Haley.

"kemah? Apa itu?" ucap ku.

"kegiatan rekresi di luar ruangan kaya sekarang ini, aku sering berkemah dengan keluarga ku dulu" ucap Giselle sambil tersenyum.

"I never do that" ucap ku

"karena itu aku tahu caranya menyalakan api tanpa lighter, syukurlah dulu aku mempelajarinya." Ucap Giselle.

"tampak nya kau sering menghabiskan waktu dengan keluargamu ya... pasti sangat menyenangkan..!" ucap Haley.

"bagaimana dengan mu Haley?" ucap Giselle.

"dulu aku hanya sibuk bekerja karena ayah ku pengangguran, akulah yang harus jadi tulang punggung keluarga. Jadi aku tak punya waktu untuk hal-hal seperti itu, tapi aku dapat merasakannya sekarang haha" ucap Haley.

"im so sorry It must be hard for you. Aku selalu penasaran, bagaimana dengan mu Luxi, kau dulu seperti apa?" ucap Giselle.

"what do you mean?" ucap ku.

"seperti pekerjaan? Keluarga? Atau keseharian mu?" ucap Giselle.

"oh ya Luxi apa sebelumnya kau punya pacar? Apa ada orang yang kau suka?" ucap Haley dengan wajah antusias

"hmm.. aku tak bekerja, keluarga ku juga dulu ada, kerjaan ku hanya duduk-duduk saja kalau pacar aku tak punya, kalau orang yang kusuka, aku tak suka semua orang!!" ucap ku.

(fix pengangguran..) batin Haley dan Giselle.

Sepanjang malam kami bercerita dan tertawa, hal seperti ini sangat menyenangkan bagiku. Tertawa...? Rasanya sangat membahagiakan, apa ini rasanya punya teman? Tapi apa ini pertemanan? Are they my friends?

Semakin lama Pandangan ku menjadi gelap, semua beban ku terasa hilang. rasanya sangat-sangat melegakan. Mataku tidak bisa dibuka, rasanya berat!...Apa yang terjadi?

Silau!

Sesuatu yang terang menusuk mataku, it's so bright. Aku membuka mataku dan pancaran cahaya menusuk melalui sela-sela pohon yang tebal. Pohon-pohon jadi terlihat jelas, tubuhku terasa ringan. Perasaan lelah yang tak kuketahui itu kini hilang.

"kau sudah bangun? Tidur mu lama juga ya...!" ucap Giselle.

"apa semalam aku membuat mu hangat?" ucap Haley.

"apa? tidur? aku tidur?" ucap ku dengan wajah tekejut.

Aku tak menyangka tidur akan melegakan seperti ini, aku tak harus menunggu waktu fajar lagi. Aku suka tidur, kalau bisa tidur apa aku juga bisa bermimpi? seperti apa rasanya?

"baru pertama kali aku merasakan tidur...ini sungguh melegakan, semua rasa lelah ku hilang begitu saja." Ucap ku mengeluarkan air mata.

"hey, it's okay..it's normal thing" ucap Haley sambil memeluk ku.

"hal ini pasti sulit untuk mu, syukurlah...!" ucap Giselle menicum keningku.

They right! sleep solves everything, so sleep!

Seeking Life In A World Of The UndeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang