chapter 20

666 64 4
                                    

Luxi POV

Aku bergulat dengan mereka berdua sepanjang malam dan kini aku harus berangkat lebih awal, ku harap stamina ku baik-baik saja sampai tujuan nanti. Aku tak tahu apa yang Haley ajarkan pada Giselle, sehingga membuat nya menjadi lebih aggressive. Aku sampai kewelahan menghadapi nya semalam.

Aku keluar kamar setelah mereka berdua dan menemukan sebuah pita bewarna pink berada di samping pintu.

"apa mereka pakai ini?" batin ku.

Giselle dan Haley telah mempersiapkan semua kebutuhan ku untuk kubawa, sebenarnya aku sedikit enggan untuk pergi tanpa mereka. Tapi, itu memang harus kulakukan karena disini lebih aman.

"Luxi hati-hati I'll be waiting for you.." ucap Giselle.

"aku akan sangat merindukan mu Luxi terutama di ranjang." Ucap Haley sambil menjilat telingaku.

"aku pergi dulu, aku akan kembali tenang aja." Ucap ku memeluk keduanya.

"ugh..." ucap Guill sambil menggigit bajunya.

"kenapa iri? Ya well, no offense tapi Luxi emang se-good looking itu. she's kinda cool actually hehe.." ucap Jeanne sambil memegang pundak nya.

"she's living in a man's dream" ucap Guill.

"sudah lah terima aja, kau memang ga laku.." ucap John memegang pundak nya.

"Lascrea tetap berada di dekat ku do you understand!?" ucap Violet.

"yeah.." ucap nya sambil tersenyum.

Perjalanan ini akan memakan waktu yang lama belum lagi dengan jumlah undead yang semakin di luar nalar. Ibarat sekarang jumlah mereka setara dengan manusia yang hidup dahulu, sekitar miliaran.

"kau tak perlu khawatir aku akan menjaga mereka" ucap Frank.

"hahhhh!!! You can talk?" ucap Jeanne and John secara bersamaan.

"hmmm..." ucap Frank mengangguk.

"baiklah kita harus segera pergi..." ucap Violet.

kami pun meninggalkan tree house, ini pertama kalinya aku pergi ke tempat yang jauh tanpa mereka setelah sekian lama. Karena matahari belum muncul ini sama saja seperti berjalan menyusuri hutan pada tengah malam dengan udara dingin. Sepertinya musim dingin akan segera datang, ini akan merepotkan harus bertahan dari undead dan cuaca ekstream di satu waktu.

GRRRRR....!!!

"ohh crap... ck mereka memanjat pohon seperti seeokor monyet." Ucap Violet.

"sial, jumlah mereka semakin ga ngotak! jangan ada yang lengah..." ucap Guill.

"hehehe sudah lama ga ga ngerasaiin ini, kalian semua menjauh lah." Ucap ku.

"kau gila?" ucap Violet.

"I am.."

Lascrea meyakin kan mereka untuk segera menjauh dariku dan aku membunuh mereka dengan brutal. Ahh This feeling is so satisfying...

"ahahahahaha... come to daddy... ahahahahahaha..." ucap ku sambil tertawa.

Zrakkk!!!

Zrakkkkkk!!

Zrakk!!

Semua undead yang ada di hutan ini telah kusingkirkan dengan cepat. Aku terlalu asik membantai mereka, tanpa sadar aku telah meratakan semua pepohonan di hutan ini. ups..

"apa ini ilegal?" ucap ku sambil menaruh pedangku di pundak.

"kenapa dia bisa membuat nya terlihat mudah." Ucap Violet.

"Luxi kalau kau tak membutuhkan ku bilang saja, aku akan senang hati pulang sendiri." ucap Guill.

"ayolah, this is no time to joke." Ucap Lascrea.

"yes m'lady.." ucap Guill.

Setelah 35 menit berjalan di hutan yang gelap, akhirnya matahari pagi muncul juga. Dari jauh kami dapat melihat sebuah jalanan, kita akan tiba di kota sebentar lagi. setelah nyampe di kota kami akan istirahat sebentar.

"hah akhirnya nyampai juga, suasana hutan sangat mengerikan" ucap Lascrea.

Grrrrr...!!

"oh gosh baru juga sampai.." ucap Guill.

Setibanya di kota kami langsung di sambut beberapa undead, benar-benar sambutan yang meriah. Untung saja ke dua serigala Vi langsung mengoyak-ngoyak mereka, jadi aku bisa sedikit menghemat tenaga.

"oh my god... it's freakin' dope" ucap Guill melihat dealer motor dengan wajah berseri-seri.

"ini kan Cuma tempat motor." Ucap ku

"you don't know what that is... it's Triump motrcycle! aku selalu menginginkan ini waktu ku kecil, tapi karena harganya yang sangat mahal. Beberapa kali aku mengurungkan niatku untuk membelinya, apalagi keluarga yang hanya dari middle class. Gimana kalau kita pakai motor ini untuk sampai ke kediaman Van Hellsing bukannya lebih cepat." ucap Guill dengan bersemangat.

"kau Cuma pengen naik motor itu kan?" ucap Lascrea.

"e-enggak juga... this is the best way." Ucap Guill.

"he's right ini juga bisa mempersingkat waktu."

Kami memutuskan untuk mengendarai motor dan menghindari pertarungan yang tak menguntungkan agar cepat sampai tujuan. Tapi aku tak tahu cara nya mengendarai ini..

"oh shit triumph street triple 765 RS warna emas aku ambil ini." ucap Guill dengan semangat.

"aku ambil yang ada side car nya untuk serigala-serigala ku" ucap Vi.

"aku yang mana aja, gimana cara pakainya?" ucap ku.

Vi mengajarkan ku cara mengendarainya dan dengan beberapa kali practice sepertinya aku bisa mengendarainya.

"kau ikut dengan ku?" ucap Violet bertanya kepada Lascrea.

"aku ikut dengan Luxiel.." ucap nya.

"ouh baiklah.." ucap Violet.

"ini isi bensinnya sampai penuh!" ucap Guill memberikan kami bensin yang tersedia di tempat ini.

Mengendarai motor sangat menyenangkan kenapa aku tak bisa merasakannya dulu. Seandainya mereka memperlakukan ku dengan baik mungkin dulu aku bisa merasakan hal-hal yang belum pernah kurasakan saat ini.

"karena google maps sudah tak berfungsi, aku yang akan jadi navigator kalian." Ucap Lascrea sambil berteriak.

Yaps hanya dia yang bisa diandalkan saat ini karena Vi pelupa dan benar saja monster-monster sialan ini segera berdatangan karena suara mesin motor yang lumayan keras. sekitar ratusan atau bahkan ribuan undead mengejar kami sekarang.

"ledakin bomnya sekarang!!" ucap Vi dan kami melempar bomnya berbagai arah yang berlawanan, mereka berhenti mengejar kami dan mulai mengejar bomb itu. 

Huft...!


tolong berikan pendapat kalian tentang chapter ini..

hanya sekedar meramaikan biar ceritanya jadi lebih hidup wkwkwk...

terima kasih...

Seeking Life In A World Of The UndeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang