chapter 54

180 25 0
                                    

To be continued...

"ini tak mungkin.." bisik Giselle suaranya hampir tak terdengar.

Di atas sana, di langit malam yang gelap, ada sosok-sosok bercahaya. Mereka tampak agung dan mengintimidasi, dengan sayap besar yang mengepak perlahan, setiap helai bulu tampak berkilauan dalam cahaya emas. Para Seraphim, malaikat-malaikat tertinggi surga yang dikenal dengan kekuatan dan kesucian yang luar biasa. Mereka terbang rendah, hampir menelusuri bangunan dengan sayap mereka yang besar.

Setiap Seraphim yang melintas membawa persenjataan lengkap—pedang bercahaya yang tampaknya memotong kegelapan itu sendiri, busur dan anak panah yang tampak terbuat dari cahaya murni, dan perisai yang memantulkan bayangan samar dari api surgawi.

Giselle bergeser dari jendela, punggungnya menyandar ke dinding dengan mata terpejam. Rasa cemas dan ketakutan tampak jelas di wajahnya yang biasanya penuh ketenangan.

"Raphiel..." ucap Giselle menggertakan gigi-giginnya.

Gabriel, Bell, Frank, dan Jeanne berdiri di seberang ruangan, merasakan energi yang sama menusuk tulang mereka. Kekuatan yang berasal dari langit seakan menyusup ke dalam, membuat mereka merinding. Gabriel, dengan pedangnya yang selalu siap, mengangguk tegas kepada yang lain.

"mereka mencari Luxi." ucap Bell.

Giselle dan Haley keluar kamar dengan langkah cepat, wajahnya memancarkan ketegangan yang tidak biasa. Mavis dan Lizelle masih tidur nyenyak, tidak menyadari bahaya yang mendekat. Lascrea dan Violet sudah berdiri di dekat pintu, menyadari bahwa sesuatu yang besar akan terjadi.

"Giselle, apa yang terjadi?" tanya Violet dengan nada khawatir.

"kita tak punya banyak waktu, malaikat-malaikat seraphim turun dari langit mereka mencari keberadaan Luxi." jawab Giselle dengan cepat.

Kemudian Lascrea meraih Mavis dengan lembut, lalu Violet mengangkat Lizelle ke pelukannya.

"pergilah Giselle kami akan menjaga mereka, lindungi Luxi dan yang lainnya." Ucap Lascrea.

"kita harus memancing mereka jauh dari sini, kita tak bisa membiarkan mereka mendekati nya." ucap Jeanne.

Di luar, langit malam dipenuhi oleh cahaya emas yang berpencar dari sayap-sayap besar para Seraphim. Mereka berbaris dengan formasi sempurna, setiap gerakan mereka seperti simfoni yang harmonis. Mereka tidak mengeluarkan suara, namun aura mereka menimbulkan getaran di udara, menciptakan rasa takut yang mencekam.

"Giselle, Kau adalah malaikat celestial, malaikat tertinggi, tapi kau telah melakukan tindakan yang sangat bodoh, bahkan setelah kau bereinkarnasi. Kau merusak keseimbangan antara iblis dan malaikat. You're a fallen angel, kau memalukan seluruh penduduk langit." ucap Raphiel, suaranya pelan tapi penuh kekuatan, bergema di udara malam.

Tapi Giselle tidak menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Ia mengangkat dagunya sedikit, menatap Raphiel dengan mata yang penuh keyakinan.

"Aku tahu apa yang kulakukan, dan aku berdiri tegak di atas keputusan itu, Aku mungkin telah jatuh, tapi aku jatuh untuk melindungi mereka yang ku sayangi. Aku tak menyesal sedikitpun." Ucap Giselle suaranya tenang namun tegas.

Raphiel mendekat, sayap emasnya mengepak perlahan, membuat angin berhembus lembut namun tajam di sekitar mereka. Wajahnya penuh dengan amarah..

"Kau mengkhianati langit, Giselle. Dan sekarang, kau melindungi makhluk hina itu." ucap Raphiel.

"you guys are pathetic! Kalian mungkin berpikir bahwa kalian sedang menegakkan keadilan, tapi sebenarnya kalian hanya memaksakan kehendak tanpa memahami apa yang sebenarnya terjadi." ucap Jeanne tersenyum sinis.

Seeking Life In A World Of The UndeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang