chapter 4

1.4K 98 4
                                    


Aku bosan...

Aku memutuskan untuk keluar dan melihat sekeliling sedangkan Giselle sudah tertidur pulas. Aku berjalan di sepanjang lorong yang gelap, hingga pandanganku tertuju di satu ruangan. Jendela ruangan itu dilapisi koran dan ada cahaya merah yang menembus hingga keluar ruangan. Orang-orang ini sangat pandai mencari kesempatan dalam kesempitan, that's really disgusting.

"hahaha people like them should be burning in hell..."

Aku langsung paham cara kerja shelter ini, mereka tak lebih dari seorang monster yang punya pikiran. Setelah itu aku kembali ke kamar merebahkan diriku di sofa. seolah tidak ada yang terjadi I don't give a fuck either... walaupun ga tidur tapi tubuhku tetap butuh istirahat. Seperti biasa setiap malam aku hanya menunggu sampai fajar tiba.

(pagi hari)

"ahh.. perutku dari tadi ga bisa diam..."

"luxi? kau sudah bangun dari kapan?" ucap nya

"dari tadi..!"

"you hungry? Ayo kita lihat apa ada makanan yang bisa dimakan pagi ini..!" ucap nya

(Knock..knock...knock)

Seseorang mengetuk pintu kamar kami sebelum kami berdua sempat keluar dan melihat seorang cewe berambut pirang panjang dengan tinggi yang hampir sama dengan Giselle, kulitnya bewrna putih terang, dada nya juga besar, she's kinda hot actually. Ia membawakan kami sarapan. Sebuah roti hangat dan sup lendir aneh bewarna hijau.

"the fuck is this..?"

Kemudian Giselle langsung menyikut tanganku dan berkata kalau aku bersikap tidak sopan. Aku benar-benar tak mengerti ucapannya tapi ya sudahlah aku juga sudah lapar..

"terima kasih sudah repot-repot membawa sarapan untuk kami aku Giselle... untuk selanjutnya kami yang akan mengambilnya sendiri, aku juga bersedia memberikan bantuanku disini" ucap nya sambil tersenyum ramah.

"pasti sangat menyusahkan ya diluar sana... aku hanya ingin membantu sedikit oh iya by the way namaku haley aku tinggal disini bersama nenek ku. apa kau bisa memasak?" ucap nya

"aku cukup pandai memasak but don't expect too much haha... "

Mereka terlalu lama berbincang-bincang perutku sudah lapar dan aku pun langsung mengambil makanannya. Aku hanya memakan rotinya tapi tidak dengan sup nya baunya seperti herbal.

"Luxi... aku minta maaf atas sikapnya.." ucap Giselle.

"tidak apa-apa kok" ucap haley kemudia ia pergi meninggalkan ruangan kami.

Time skip

aku mendengar sebuah lonceng dan orang-orang sepertinya jadi antusias. Ada 7 orang aneh dengan pakaian berlapis besi. Dibilang seperti knight mereka lebih terlihat seperti rongsokan sampah yang tidur di gorong-gorong jembatan. Mereka membawa beberapa pakaian dan makanan sepertinya...?

"gimana cara mereka ngelawan undead dengan pakaian gitu...? who the hell are they?"

"ouhh mereka melabel nama mereka sendiri the holy beast mereka biasa mengisi pasokan makanan dan pakaian di shelter ini yah bisa dibilang cuma mereka yang bersedia membasmi para undead diluar sana. Semua laki-laki disini rata-rata adalah the holy beast ada beberapa perempuan juga yang ikut berburu dengan mereka diluar gerbang tapi banyak yang lebih memilih pekerjaan rumah daripada berburu monster." Ucap haley.

"the holy beast? Hahahaha....It's more like the holy shit for me.."

Seisi gedung langsung terdiam, salah satu dari the holy beast menatap ku dengan tajam dan sebelum aku sempat merespon tatapan itu. Tiba-tiba saja seorang bajingan menarik kerah ku dan melempar ku seperti sampah.

"hmm.. you must be new here? Aku Felix Maxwell aku yang mimpin shellter ini, gadis seperti mu nggak seharusnya bawa katana seperti itu.." ucap nya

"this one..?" sambil megarahkan pedang katana ku ke arah nya.

Semua orang disini terlihat panik dan mereka langsung mengeluarkan senjata mereka bersiap meyerang ku kapan pun. Aku hanya tersenyum kepada mereka sebelum aku menggerakan katanaku ke leher mereka, Giselle dan haley langsung datang menghentikan ku.

"Luxi please...! jangan sakitin mereka!" ucap Giselle memohon padaku dan haley memegang tanganku.

"waaat? Im not trying to hurt them... im going to kill them..relax!"

"tolong jangan cari masalah disini..." ucap Giselle.

"please forgive her Felix... dia masih baru disini mungkin dia sedikit mengalami trust issue, gadis sepertinya harus berjuang hidup dari para undead? ucap haley dia mengedipkan satu mata ke arah ku tapi aku tak mengerti maksudnya.

pria ini berjalan mendekat ke arah ku tetapi matanya menuju ke arah Giselle, tatapan nya beneran menjijikan. Aku sekilas berpikir gorilla ini sebenarnya undead No, bahkan lebih menjijikan daripada undead.

"gadis cantik sepertimu beruntung bisa hidup di luar sana, tenang saja kau tak perlu takut aku akan melindungimu disini." Ucap Felix sambil memegang tangan Giselle.

Giselle langsung melepas nya dan membawa ku pergi menjauh. Dia bilang tindakan ku tadi ceroboh dan bisa saja kita diusir dari shellter karena ku tadi.

"mungkin kau bisa saja hidup sendiri di luar sana tapi aku tidak ...aku butuh perlindungan dan di shelter ini aku merasa aman, aku akan melakukan apapun untuk tetap berada disini..." ucap nya sepertinya Giselle benar-benar kesal.

"apapun? Berarti jadi pelacur pun kau mau asal tetap disini?"

PLAKK!!!!!

"JAGA OMONGAN MU!!" ucap nya.

"kenapa kau kesal aku kan Cuma nanya..."

"pergilah Luxi... aku tak ingin melihatmu sekarang!!" ucap nya kemudian ia meninggalkan ku.

Pergilah? Apa yang kulakukan disini dari awal? I don't understand not about her not about everything. Aku hanya menatap sekitar ku berusaha mencerna kata-katanya, dia tak ingin melihatku ya... semua orang memang tak ingin melihatku not even my family.

"i don't belong to anywhere.."

"I knew it hahaha..."

"I know ..."

"but..."

Seeking Life In A World Of The UndeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang