chapter 24

517 53 1
                                    

Luxi POV

"aku tak akan membiarkan mu mati, I won't let them win." Ucap nya.

"apa yang kau lakukan disini..!" ucap ku terkejut.

"aku akan menceritakannya nanti, sekarang kau ambil pedang ku dan lawan lah ugh..!" ucap nya memberikan pedang nya padaku.

aku mengambil pedang nya lalu dengan cepat mengibaskan pedang ku ke arah nya hingga merobek dagingnya lalu perlahan dia terbakar gitu aja, lenyap.

"Bell?" ucap Lascrea terkejut.

"ceritakan padaku sekarang!" ucap ku.

"aku akan menceritakannya pada mu tapi kita harus pergi dari sini, sebelum mahluk sepertinya datang lagi." ucap nya.

Kami semua bergegas menjauh dari mansion ku dan berhenti di sebuah restoran cepat saji. Well, just a random place to stop.

"jadi kau tahu kalau Bell masih hidup?" ucap Lascrea.

"hmm aku tahu.." ucap ku.

"Luxiel sengaja membiarkan ku hidup.." ucap Bell.

"sekarang tell me what happened Bellze..!" ucap ku.

"aku tak tahu harus mulai dari mana, lebih baik kau saja yang cerita Gabriel!" ucap Bell.

Sejak kapan dia disini? Aku tak merasakan keberadaan nya sedikitpun dan lagi siapa orang ini rambut dan matanya bewarna putih. semua orang tampak terkejut dengan kehadirannya, hawa keberadaanya sangat tipis. Hal ini sama seperti hantu yang tiba-tiba muncul di film horror.

"you look like an angel!" ucap Vi.

"im not an angel!" ucap Gabriel wajah nya terlihat kesal.

"beri tahu aku atau kepala mu yang kupenggal!" ucap ku.

Saat aku mengancamnya seperti itu sikap nya berubah total menjadi patuh, ku kira dia bakal memberontak atau semacamnya. Setelah itu, dia memberi tahu ku semunaya secara detail, awal mula kemunculan undead dan bahkan jauh sebelum para undead-undead sialan itu keluar dari dunia bawah. Aku sangat terkejut mendengar ceritanya, tampaknya semua orang disini tertampar dengan kenyataan yang begitu pahit.

Bagaimana jika malaikat yang kita anggap membawa kebaikan ternyata terbalik membawa kehancuran dan ketakutan? Sedangkan iblis yang kita anggap sebagai mahluk yang hina dan buruk rupa justru sebaliknya, apa manusia bisa menerima fakta seperti itu?

"ini gak mungkin benar! Gimana kita bisa menang? Kalau monster-monster ini aja sudah menyapu setengah umat manusia, bagaimana kita menang melawan para malaikat! This insane.." ucap Guill wajah nya terlihat sangat putus asa.

Mereka semua terlihat sangat putus asa begitu juga dengan Violet biasanya dia terlihat sangat kuat, tapi kali ini dia hanya membenamkan wajahnya dengan tangan nya. menunjukan betapa putus asa dirinya saat ini.

Tujuan para malaikat yang sebenarnya adalah menguasai paradise, inferno dan juga mortal world yang dikenal sebagai dunia fana, tempat manusia hidup. Bagi para malaikat dan iblis kepercayaan manusia adalah hal yang besar untuk memperkuat entitas mereka. That's why mereka akan muncul saat manusia diambang kepunahan dan disitulah mereka akan berperan sebagai savior. manusia-manusia ini akan percaya kelau mereka lah the last hope.

Dahulu sekali iblis dan malaikat berperang selama beberapa century dan dari peperangan itu banyak sekali iblis yang mati, hampir diambang kepunahan. Lucifer iblis yang berkuasa saat itu mengorbankan dirinya menjadi Barrier untuk melindungi Inferno tempat tinggal para iblis agar tak bisa disentuh malaikat. jadi malaikat tak bisa menyentuh atau memilikinya karena barrier milik Lucifer.

"I still not believe it!" ucap Lascrea.

"hah... baiklah, kau bisa lihat sendiri lingkaran bewarna putih yang ada di atas kepalaku kan." Ucap Gabriel.

"ahh.. what is that?" ucap Lascrea

"it's called Hallow, semua malaikat dan iblis memilikinya." Ucap Gabriel.

"bagaimana cara mengalahkan mereka?" ucap ku.

"there's nothing we can do kecuali kau mengingatnya, jika ingatan mu kembali maka kekuatan mu juga akan kembali. Sampai saat itu kita hanya harus menunggunya." Ucap Gabriel.

Semua kenyataan ini menamparku dengan keras selama ini aku berpikir bahwa aku hanya anak tanpa kasih sayang orang tua but turns out.. ugh! ini menjadi sangat rumit, saat ini aku hanya ingin bertemu dengan mereka berdua.

"maafkan aku selama ini Luxiel! Im the worst brother" ucap Bell.

"no need! Kau ga salah kecuali part akhirnya" ucap ku.

"pfft.. we never talked like this before.." ucap Bell.

"yeah time's changed...!" ucap ku.

"Lascrea syukurlah kau masih hidup." ucap Bell memegang tangannya.

"hmm aku baik-baik saja kok!" ucap Lascrea tersenyum.

"pedang ini terbuat dari apa? ada yang aneh saat menyentuhnya." Ucap ku.

"pedang itu terbuat dari darah Lucifer! Aku menjadikannya senjata, kau boleh memilikinya." Ucap Gabriel.

There's nothing we can do for now...

Di sisi lain..

Sudah sekitar 4 hari semenjak Luxi dan yang lain pergi, Makan malam hari ini Giselle membuat Grilled Honey Garlic Salmon with Lemon Herb Butter. Frank menangkap banyak salmon sore ini di sungai..

"aku merindukan mereka.." ucap Jeanne.

"aku sangat suka waktu makan malam.." ucap John menikmati makanannya.

"you don't even think about them.." ucap Jeanne

"I did" ucap John.

"semoga mereka tak kenapa-napa ugh.." ucap Giselle yang hampir kehilangan keseimbangannya.

"kau tak apa-apa Giselle, apa kau kecapean? ini minum dulu dan istirahatlah sebentar." Ucap Haley.

Tap!

Tap!

Tap!

"kau dengar itu?" ucap Jeanne

"apa itu suara gajah?" ucap John.

Haley pergi melihat ke luar jendela dan betapa shock nya dia melihat seseorang dengan wajah nya tertutup kain dan tinginya mencapai 2 meter membawa kapak berjalan ke arah tree house.

"guys, ada seseorang di luar sana.." ucap Haley.

Kemudian di susul oleh Giselle yang melihat ke arah luar, Frank langsung bergegas mengambil senjatanya dan pergi ke luar tree house. Beberapa kali Frank menembaknya menggunakan pistol tapi undead itu tetap berjalan ke arahnya. Undead itu seperti tak menghiraukan Frank, justru ia melihat ke arah Giselle dan mengarahkan kapak itu ke arahnya.

"what the hell was that?

Seeking Life In A World Of The UndeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang