chapter 34

491 55 3
                                    

Luxi POV

"Giselle kita ada dimana?" ucap ku.

"sekarang kita ada di North Carolina, Hammond Castle.. tempat ini berada di atas bukit yang di kelilingi danau yang luas. Akan sangat sulit bagi para undead untuk bisa sampai kesini! Jadi kau tak perlu khawatir soal itu.." ucap Giselle tersenyum.

"bagaimana kita bisa sampai kesini? Tempatnya kan jauh!" ucap Luxi dengan terkejut.

"someone found us.." ucap Giselle.

Giselle menceritakan semua kejadian dari awal, setelah aku tak sadarkan diri. perempuan itu mengirim puluhan Guardiannya untuk menyerang kami. Gabriel dan yang lainnya mengalahkan mereka semua, karena itu mereka semua terluka cukup parah. Guill kehilangan tangan kirinya dan Violet tertusuk di bagian perutnya, tapi keadaannya sekarang semakin membaik begitu juga yang lain.

"jadi gitu.." ucap ku mengepalkan tangan ku dengan kuat.

"kau juga harus istirahat, kau kehilangan banyak darah waktu itu.." ucap Giselle.

"waktu itu? sudah berapa lama aku tak sadarkan diri?" ucap ku.

"sekitar 2 minggu..." ucap Giselle.

"2 minggu, bagaimana soal John?" ucap ku terkejut.

"he's gone.." ucap Giselle dengan wajah sedih.

"so it's not a dream.." ucap ku mengerutkan dahiku.

(knock..knock..knock)

Aku melihat Haley membawakan ku makanan dan minuman, bau nya benar-benar enak. Perutku langsung berbunyi dengan keras, apa karena aku sudah lama ga makan?

"Hey Luxi gimana tidurmu? Betah banget sih tidur lama-lama.." ucap Haley dengan cemberut.

"sorry-sorry, apa ini?" ucap ku.

"fish soup with herb broth.. kau sudah lapar kan, sini kusuapin.. Giselle kau juga harus istirahat setelah kemarin.." ucap Haley terpotong.

"Haley!!! Aku akan membantu Esther menyiapkan makan malam untuk yang lainnya, kau bisa menemani Luxi disini, aku pergi dulu sayang.. muach" ucap Giselle mencium pipiku.

"kemarin apa..?" ucap ku dengan bingung.

"e-emm itu kemarin Giselle malah ikut ngebantu yang lain, padahal dia ga boleh kecapean." ucap Haley.

"hah.. kau juga jangan kecapean Haley, ingat kau juga lagi hami.." ucap ku.

"hehe.. sini kusuapin.. kutiup dulu ini masih panas." ucap Haley.

Setelah makan Haley mencium ku lalu ia pergi untuk membantu Giselle dan yang lainnya. Dia menyuruh ku untuk kembali beristirahat untuk memulihkan stamina tubuhku. tapi, aku bosan aku ingin melihat-lihat tempat ini.

"bukan sebentar saja ga akan jadi masalah..." ucap ku kemudian aku menyelinap keluar ruangan diam-diam.

Wah bangunan ini besar sekali, walaupun tak jauh beda dari rumah ku. aku dapat melihat semuanya dari sini termasuk monster-monster itu dari kejauhan. Tempat ini benar-benar aman dari undead setelah beberapa langkah aku mendengar suara anak kecil sedang bermain.

"kak tendang bolanya.." ucap anak itu berbicara kepadaku.

"hah?" ucap ku dengan bingung.

"itu.." ucap nya menunjuk sebuah bola yang tak jauh dari kaki ku.

Aku pun menendang nya dengan keras hingga bola itu terpental jauh, tapi anak-anak itu terlihat sangat kesal. Ada apa dengan mereka? Aku lanjut menelusuri bangunan ini. ternyata ga Cuma anak kecil aku dapat melihat para elder sedang duduk-duduk menatap perkebunan. Ku kira tempat seperti ini sudah tidak ada..

"ahh itu suster tadi, apa dia merawat tanaman-tanaman ini?" batin ku.

"apa kau yang merawatnya?" ucap ku.

"ahh.. k-kau tak boleh berkeliaran tanpa memakai baju, walaupun ada kain yang menutupinya. Lekukan tubuh mu terlihat jelas." Ucap nya memalingkan pandangan nya kemudian ia mengambil sebuah kaos bewarna hitam dan celana pendek bewarna pink dengan gambar hati.

"celana ini.." ucap ku

"s-sementara pakai itu saja dulu, lagian kau masih harus istirahat!" ucap nya.

"ahh aku sudah lelah istirahat." Ucap ku menghela napas.

"oh iya Luxiel kan? Sorry for asking Why you have..? mmh.." ucap nya tatapannya melihat ke arah bawahku.

"ouhh.. ntah lah udah dari sananya begitu." Ucap ku dengan santai.

"jadi begitu.. habis ini jangan lupa untuk minum obat ya!" ucap nya.

"namamu?" ucap ku.

"aku Esther Anne Rose panggil saja Esther.." ucap nya tersenyum.

"ouh hmm..." ucap ku.

"aku pergi dulu ya.. aku masih harus mengurus yang lain." ucap nya tersenyum.

"ouhh hmm.." ucap ku

"Senyuman nya cukup manis tapi tak semanis Giselle.." batin ku.

Saat aku membalikan badan ku Haley dan Giselle sudah berada tepat di hadapan ku dengan wajah kesal. Aku menelan ludah ku dengan susah payah, entah kenapa tubuh ku agak merinding.

"dari mana saja kau?" ucap Giselle mengerutkan wajahnya.

"hmm.. kami berdua mencari mu kemana-mana dan kau malah godain cewe lain." ucap Haley dengan wajah kesal.

"anak mu masih di dalam perutku, kau sudah cari yang lain?" ucap Giselle

"g-godain? kalian berdua salah paham.. Aku Cuma.. jalan-jalan sebentar kok, aku penasaran dengan bangunan ini." ucap ku keringat ku langsung bercucuran.

Mereka berdua jadi tampak mengerikan kalau seperti ini..

"hmm.." ucap Giselle memalingkan wajah nya dia sangat manis kalau sedang cemburu.

Aku menarik mereka berdua ke dalam dekapan ku lalu memeluknya, aku juga mencium mereka berdua.

"ciuman!!!" teriak anak kecil yang melihat kami.

"ehh? L-luxi kita tak bisa ciuman dengan bebas seperti dulu disini banyak anak kecil. Aku tak ingin anak-anak itu melihatnya." ucap Giselle melepaskan ciuman kami.

"ahahaha... what If they see us doing it?" ucap Haley berpikir mesum.

"Haley... its not good for them!" ucap Giselle.

"im kidding.." ucap Haley tersenyum nakal.

"ayo sudah waktunya makan malam!" ucap Giselle.

"aku juga harus membagikan makan malam." Ucap Haley.

"omong-omong Luxi kau terlihat sangat maskulin dengan celana itu." ucap Giselle mengejek ku.

"hmm bener juga.. you look so hot with that.." ucap Haley menatap ku dengan tatapan nakal sambil mencolek juniorku.

"berhenti mengejek ku! dasar kalian berdua ini.." ucap ku sambil tersenyum.




jangan lupa di komen ya..


Seeking Life In A World Of The UndeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang