chapter 2

2K 107 8
                                    

Seperti nya alam punya cara nya sendiri dalam menyambut perubahan paling bersejarah yang pernah ada. Satu tahun berlalu begitu saja, seperti biasa hari ini aku juga sedikit bersemangat I've never felt so alive. Pemandangan yang tadi nya indah sekarang menjadi tidak terurus, ternyata tanpa ada nya manusia alam, akan kembali seperti sedia kala.

" the undead are more beautiful than all these damn human "

(Yaps orang-orang menamainya undead karena mereka terlihat seperti mayat tapi bergerak layaknya manusia hidup)

Aku berjalan ke sebuah mall yang dulu nya begitu megah, sekarang hanya menjadi bangunan terbengkalai. Tubuhku berlumuran darah setelah membunuh banyak sekali undead. Disini sangat gelap dan aku hanya mengandalkan senterku sebagai penerangan. Barang-barang disini masih sangat bagus, aku berjalan di sepanjang hallway mall dan melihat toko-toko branded seperti Gucci, Louis Vuitton, Chanel, Hermes dan Dior menjadi tidak ada harganya.

" sayang sekali perusahaan-perusaahaan besar ini hancur dalam kedipan mata.."

Sekarang aku ada di supermarket yang berada di sebuah basement. Aku mengambil beberapa battery, lighter, serta protein bar rasa blueberry kesukaan ku.

Deg...

Zing..

sebuah anak panah hampir mengenaiku, beruntung lah aku memiliki kemampuan dangerous sense. Ada seseorang salain ku disini rupanya, something is coming towards me. Aku memutar badan ku yang membuat orang itu terkejut, lalu menendang nya hingga terpental jauh.

*dangerous sense : memungkinkan pengguna mendeteksi potensi ancaman sekitar.

"you don't look look like an undead! Apa ini evolusi terbaru mereka..?"

"akhh... can't you see that im human?, dilihat dari manapun kau lah yang terlihat seperti undead, I tought you one of them.. dang! it's really hurt" ucap cewe tersebut.

"salah siapa nyerang duluan...Geez!"

Tendangan ku tadi sedikit berisik dan satu persatu undead berdatangan dari berbagai arah. aku mengeluarkan pedang ku dan bersiap membantai para undead sialan ini, tapi cewek ini menarik ku menjauh sambil memegang perut nya yang habis kutendang tadi.

"hey lepasin...aku bisa ngebantai mereka sekaligus.."

"it's dangerous dan ada banyak dari mereka yang masih berdatangan, aku ga mau ngambil resiko dan membuat mu mati disini..." ucap nya menjauh dari sini sembari memegang tanganku.

Rasanya aneh...

Aku menggendongnya menjauh dari para undead, yaps.. mereka mengejar ku. aku melihat sebuah toko yang hampir tertutup bertuliskan private desire. Aku menurunkannya dan menyuruh nya masuk lebih dulu, sedangkan aku menghabisi para undead yang mengejar kami.

"kau juga harus masuk!! They will kill you..!" ucap nya

"I refuse to be killed by them...don't worry about me, just go in.." ucapku

Awalnya ia ragu untuk meninggalkan ku sendirian tapi aku behasil meyakinkannya dan masuk kedalam. Aku menebas para undead ini menjadi kepingan lego, tubuhku penuh dengan darah segar mereka. Seketika tempat ini menjadi bloody ocean.

"ahahahaaha...this is so fun!!"

aku melihat diriku di sebuah pantulan kaca sial, aku terlihat seperti undead wajar kalau tadi ia ingin membunuhku. Kemudian aku masuk kedalam menyusul nya dan hal yang pertama kulihat adalah sebuah pistol yang diarahkan tepat di wajahku. Segerombolan berandal membuat shelter di tempat haram..

*tempat haram yang dimaksud : tempat jual beli Sex toys and others...

Aku melihat nya terikat menggunakan borgol bulu berwarna pink dengan ballgag di mulut dan kancing baju yang sudah di lepas secara paksa, melihat semua kancing baju yang berserakan di lantai ini. Para bajingan ini berusaha memperkosanya...

"we're so lucky today... look at these whores.. kalau kalian menurut kami akan jamin keselamatan kalian disini hehehe..." ucap salah satu pria itu.

Cih orang-orang ini sungguh menjijikan dilihat dari manapun. Aku tak mengenalnya dan aku juga tak tahu namanya, bisa saja aku pergi dari sini dan meninggalkan nya dengan para bajingan ini, tapi mengingatnya yang berusaha melindungiku membuat ku mengurungkan niat ku. Aku masih belum sejahat itu...

"okay then should we start now, aku sudah ga tahan nih" ucap ku sambil melepas jaket.

"dasar pelacur! Rupanya kau sudah ga tahan dengan excalibur miliku ya..?" ucap nya sambil memegang benda sialannya yang sudah mengeras.

"iyaps aku sudah ga tahan ingin menggerakan pedang ku hehehe..."

Zraaakk...!

Aku menusuk wajah nya dengan pedangku hingga nembus kebelakang kepalanya. Darah segar mengalir dari pedang ku, Semua orang hanya terpaku melihat ku seolah aku lah monster sesungguhnya. Aku tak bisa menjamin kalau mereka tak akan membunuhku, setelah aku membunuh salah satu dari mereka.

"ya sudah lah kubunuh aja semuanya..."

Aku membunuh orang-orang yang tampak menyedihkan ini, mereka semua tewas hanya dalam hitungan detik. Mereka kubunuh dengan sangat mengenaskan sebelum mereka membuka suara. Seketika Ruangan ini berubah menjadi merah pekat, rasanya seperti berjalan di kubangan darah.

"you alright..?"

"who the hell are you..?" ucap nya

Seeking Life In A World Of The UndeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang