chapter 30

569 55 6
                                    

Bonus Chapter!

Malam ini salju turun memenuhi dedaunan dan beberapa menit setelahnya pepohonan hijau tertutupi oleh putih nya salju. Malam ini sangat dingin untungnya semua orang sudah menyiapkan perlengkapan musim dingin.

            "tadaaa.." ucap Jeanne menunjukan tumbler light yang ia simpan.

            "apa itu?" ucap Violet.

            "tumbler light..! kita harus melilitkan ini di tree house, perpaduan yang cocok saat musim dingin!" ucap Jeanne dengan semangat.

            "we need to focus about the angels!" ucap John membantahnya.

            "yeah but we need to have some fun too..!" ucap Jeanne cemberut.

            "kau terlalu santai.." ucap John.

            "kau terlalu serius!" ucap Jeanne.

            "ayolah John mengalah lah dengan adik mu, it's not a big deal!" ucap Lascrea.

            "Lascrea you're the best!" ucap Jeanne memeluk nya.

Kami semua menghias tree house dengan tumbler light bewarna kuning dan menggantung barang kesukaan kita di ranting-ranting pohon. Kesannya seperti berlibur di sebuah villa rumah pohon yang kelihatan fancy.

"Haley pakai syal dan sarung tangan ini kau gampang sakit! Apalagi salju sudah turun memenuhi jalan" ucap Luxi memberikan syal dan sarung tangan berbulu kepadanya.

            "Giselle kau harus dekat-dekat perapian, kau lagi hamil nanti bayinya kenapa-napa" ucap Luxi menariknya ke dekat perapian.

            "sayang kau terlalu khawatir I'm fine.." ucap Giselle.

            "ouhh baby.." ucap Haley mencium pipiku.

            "karena malam ini baru masuk musim dingin! Gimana kalau kita bergiliran cerita horror it's gonna be so fun" ucap Guill.

            "ouhh that's nice kalau gitu aku yang pertama, Aku mendengar cerita ini dari teman ku tunggu bentar.." Ucap Jeanne ia bangun dari tempat duduknya kemudian ia mematikan saklar lampu dan semua menjadi gelap sekarang.

Ia mengambil senter di laci dapur dan mengarahkan ke wajahnya sendiri agar memberi kesan horror. Apalagi kita bercerita horror di tengah hutan pada malam hari dengan ribuan mayat hidup, paket lengkap.

            "baiklah, kumulai.." ucap Jeanne mulai bercerita.

Keluarga ku baru saja pindah ke sebuah rumah yang ada di bukit dan hari ini hari pertama kami menempatinya. Karena ada beberapa kendala saat menuju kesana alhasil kami sampai ke rumah baru kami pada malam hari.

Aku cukup lelah untuk menjelajahi rumah karena perjalanan yang melelahkan. Ibuku menyuruh ku langsung tidur karena hari sudah semakin larut.

Saat berada di kamar aku langsung merebahkan diriku di atas kasur. aku berpikir kenapa ibuku menaruh lukisan orang berukuran besar, tetapi aku tak mempedulikannya dan menutup mataku rapat-rapat.

Keesokan hari nya aku terbangun karena matahari pagi yang menusuk mataku. Saat terbangun aku bertanya-tanya kemana lukisan tadi malam. Aku tak melihat ada nya satupun lukisan melainkan sebuah jendela besar yang berada di kamarku.

Lantas lukisan apa yang kulihat tadi malam?

THE END..

            "jadi yang tadi malam dia lihat.." ucap Giselle dengan wajah ketakutan.

            "that's a nice story!" ucap Haley.

            "itu yang kau bilang creepy?" ucap Bell dan Gabriel hanya mengangguk setuju.

            "baiklah-baiklah siapa lagi selanjutnya?" Jeanne bersemangat.

            "aku yang bercerita, langsung kumulai saja.." ucap John mengambil senter dari Jeanne.

            "silahkan.." ucap Jeanne.

Temanku mengundang ku ke rumah nya untuk bermain. Ini pertama kalinya dia mengundang ku ke rumah nya. di dalam rumah nya aku melihat sebuah cermin besar dan dengan iseng aku bermain suit dengan pantulan diriku sendiri di cermin. Tidak ada yang mengerikan hingga aku menang...

THE END

            "singkat, padat, dan mengerikan!" ucap Jeanne.

            "Dang! Im getting goosebumps!" ucap Haley.

            "kali ini aku yang akan bercerita, lagian aku yang mengusulkan hal ini. baiklah kumulai sekarang ehem..ehem.." ucap Guill mengambil senter dari John.

Aku menutup kedua telinga ku dengan sebuah bantal, karena suara tetangga yang tinggal di atasku sangat berisik. Tidak hanya siang hari bahkan saat malam hari pun suara-suara berisik itu masih menggema. Bagiku mempunyai tetangga seperti ini adalah mimpi buruk. Ada apa dengan orang-orang gila diatas?

Berisik, berisik, berisik kesabaranku benar-benar habis kali ini. aku mengambil tongkat baseball ku menghampiri tetangga sialan ku. aku menghentakkan kaki ku seiring menaiki tangga dengan keras. aku mendobrak pintu mereka dengan sangat kesal. Setelah memasuki kamar mereka, aku tertawa dengan keras. ouh betapa bodohnya aku..

Aku lupa sudah membunuh satu keluarga ini sebulan yang lalu..

THE END

            "wooo.. malam ini jadi lebih creepy dari biasanya." Ucap Lascrea yang dari tadi menutup setengah mukanya.

            "kau punya cerita seperti itu Luxi?" ucap Giselle.

            "Luxi?" ucap Haley.

Mereka semua tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Luxi meringkuk ketakutan dengan tubuh yang sedikit bergemetar, beberapa kali ia menutup telinganya dan melihat-lihat sekelilingnya apa ada hantu atau tidak.

            "ahahahaha unbelieveable.." ucap Giselle dan Haley tertawa lepas.

            "ahahahaha.. bisa-bisanya seorang pembunuh berdarah dingin gemetar ketakutan dengar cerita anak-anak." Ucap Bell tertawa

Mereka semua benar-benar tertawa lepas melihat Luxi yang seperti itu. siapa yang menyangka dia bakal ketakutan setengah mati, melihat dirinya yang membunuh dengan sangat brutal. Bahkan sampai mayat korban nya tak dapat diidentifikasi.

            "why ya'll look at me like I'm a crime scene!" ucap Luxi menutup setengah wajahnya menggunakan syal.

            "baiklah cerita terakhir dariku.." ucap Giselle.

Aku baru saja membeli kucing berjenis anggora bewarna putih, aku memberinya nama teby. Pertama kali berada di rumah ku ia menatap ku dengan tatapan aneh bulu-bulunya selalu berdiri ketika menatap ku, tapi aku tak memikirkannya. Karena ia tetap terlihat menggemaskan.

Keesokan harinya ia tetap melihat ku seperti itu dan itu berlangsung selama seminggu. Setelah seminggu aku baru sadar jika kucing ku tidak menatap ku melainkan apa yang ada di belakang ku..

THE END..

"h-hentikan, aku sudah tak tahan mendengar nya! aku ingin tidur lebih dulu..!" ucap Luxi kemudian meniggalkan ruangan ini dan kembali ke kamar.

"dia baru saja melarikan diri..!" ucap Haleysambil tersenyum.



Gimana cerita kali ini? BTW author penggemar creepy pasta! jadi cerita-cerita tadi berasal dari wattpad sebelah cuman di modif sedikit hehe..

author akan berusaha menamatkan cerita ini lebih cepat.. karena banyak kesibukan yang lain. tapi cerita ini akan tetap berjalan sesuai alurnya sampai tamat tanpa pengurangan alur cerita.. jadi jangan khawatir ya...

Seeking Life In A World Of The UndeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang