chapter 28

691 58 2
                                    

Luxi POV

"ahhh...ahhh..hah L-Luxi..ugh!" ucap Giselle mencengkram punggungku.

"hahh ahhh Giselle.. punya mu benar-benar basah!" ucap ku.

"akhhh...ahhh... huh" desah Giselle semakin ga karuan.

"sayang kau harus melakukannya pelan-pelan Giselle lagi hamil, janin nya masih rentan." Ucap Haley memeluk ku dari belakang dan mencium leher ku.

"ahh hahhh...ahhh" desah Giselle.

"sayang punya mu membesar ughh.." ucap Giselle.

"I love you Luxi.." ucap Giselle.

"I love you too Giselle.." ucap ku mempercepat tempo ku.

Aku dapat merasakan punyaku menyentuh dinding rahim Giselle berulang kali, kurasa aku mengenai G-spotnya. Pantas saja dia menggeliat keenakan, Haley menarik satu tangan ku dan mengarah kan nya ke lubang vagina nya.

"ahhh..Luxi..ahhh" desah Haley.

aku menghisap dadanya meninggalkan beberapa bekas disana dan memainkan putingnya dengan lidah ku. desahan mereka berdua memenuhi ruangan ini.

"ahhh... I wanna cum so bad...ahhh" ucap ku menahannya.

"ahhh...keluarkan semuanya di dalam Luxi!" ucap Giselle.

"mmhh...G-Giselle..arghhh!" ucap ku

"akhh.. sayang aku juga mau keluar!" ucap Giselle

Crott..Crott..Crott!!

Serrrrrr.....

"ahhh.. cairan mu hangat banget di rahim ku sayang.." ucap Giselle.

"aku ingin istirahat dulu.." ucap Giselle.

"let's lose our minds and go fucking crazy.." ucap Haley mendorong ku kasur.

"hmm.." ucap ku tersenyum ke arahnya.

"let me carry your baby Luxi.." ucap Haley kemudian ia mencium ku.

Kami berciuman cukup lama, kedua tangan ku mulai meremas kedua dadanya dan memainkan puting nya. aku mendengar desahannya di sela-sela ciuman kami. ada sesuatu yang menetes dari bawah mengenai ujung penis ku, oh gosh she's so wet..

Satu tangannya memegang penis ku dan menggesek-geseknya ke klitoris miliknya beberapa kali, aku melihatnya menggigit bibir bawahnya. Giselle melihat kami berdua dengan tatapan nafsu di matanya, seolah-olah ia menikmati tontonan di depannya. Haley memasukan penis ku ke dalam nya dan mulai menggerakan pinggangnya.

"ahhh... Luxi...mmmhh" desah nya.

"akhhh do you like this hmm.. ugh!" ucap ku sambil memegang kedua pinggangnya.

Aku akui setiap bermain dengan Haley dia selalu mendominasi permainan kami, aku benar-benar kewelahan menghadapinya di kasur. sehabis having sex dengannya aku selalu berpikir apa milik ku masih bisa ereksi setelah ini.

"ahhh...this is so good..nnhh." desah nya sambil meremas kedua dadanya sendiri.

"akhh..Faster baby...fas-ter...ughh!!" desah Haley.

"ughh.. you asked for it..aghhh.." ucap ku mempercepat temponya.

ini benar-benar nikmat setiap genjotannya memberikan kenikmatan tersendiri, sial punyaku serasa di remas dalam kehangatan. setelah beberapa menit aku rasa punyaku ingin memuncratkan cairan ku di dalamnya.

"ahhh...baby...mmhh" desah Haley.

"Haley I want to cum..akhhh" desah ku.

"keluarkan sayang.. keluarkan semuanya di dalam ku.. akhhh" desahnya.

Aku lihat Giselle kembali panas saat melihat kami having sex ia kembali memain-mainkan klitoris miliknya, ia bahkan tak berkedip sedikitpun. Tampaknya masturbasi dengan adegan secara langsung jauh lebih nikmat dibanding menonton dari sebuah layar..

"ahhh Haley ahhhhh!!!" desah ku.

"I'm cumminggg!!" desah Haley

Crott..Crott...Crottt!!

Serrrrrrrrr....!!

"sayang let's threesome!! Hah.." ucap Giselle mendekat ke arah ku.

"Giselle kamu jadi nakal banget! Hmm.." ucap Haley memegang kedua pipi Giselle.

"belajar dari ahlinya.." ucap Giselle tersenyum nakal.

"duh kalian berdua..." ucap ku menghembuskan napas.

Aku melakukan sex dengan mereka sepanjang malam, adegan ini terlalu panas. saat melakukan hal seperti ini musim dingin bisa terasa panas, tubuhku benar-benar banjir keringat. But I dont care.. aku ingin melakukannya dengan mereka seperti ini selama mungkin.

Time skip..

Siang ini aku menyelinap diam-diam ke supermarket yang ada di kota untuk mengambil jajanan kesukaan ku dan aku juga butuh waktu untuk sendiri. aku melakukan berbagai cara untuk memulihkan ingatan ku kembali tetapi hasilnya nihil. Berpikir terlalu keras hanya bikin sakit kepala. Ahh.. aku jadi kesal sendiri, aku meluapkan kekesalan ku dengan membantai para cecunguk sialan ini, menyusahkan saja.

"serius aku harus apa..? ugh!" batin ku.

(suara siulan)

"suara apa ini?" batin ku.

Ada seseorang merangkul pundak ku seenaknya, setidaknya ada 4 orang pria bertampang preman bahkan Janggut dan rambutnya berantakan tak terurus.

"sangat langka bisa bertemu gadis cantik seperti mu.." ucap pria itu.

"ouhh hmm.." ucap ku dengan cuek.

"tubuh mu berdarah-darah apa kau terluka? Aku bisa mengobati mu.." ucap nya.

"no thanks im fine.." ucap ku berjalan menjauh.

Kedua pria itu langsung memegangi kedua tangan ku ketika aku hendak pergi dan pedang ku terlepas dari tangan ku. mereka membawa ku ke sebuah toko bar dengan jendela yang sudah dilapisi kayu.

"look what I found.." ucap pria itu dengan bangga.

Ada seorang pria berpakaian serba hitam, aku bisa melihat tubuh berotot nya dibalik juba itu. dia membawa sebuah buku di tangannya.

" Dengan ini kita bisa melestarikan dunia ini secara perlahan." ucap pria berjuba itu.

"apa maksudmu.." ucap ku dengan bingung.

"mau ga mau.. aku akan menjadikan mu pabrik anak! Kau lihat semakin lama manusia semakin berkurang setiap detiknya. Cewek cantik seperti mu sangat langka.." ucap pria berjuba itu mengendus leherku.

"ini semua demi menyelamatkan umat kita.." ucap pria itu.

"aku tak akan memperkosa mu tapi ini demi menyelamatkan manusia dari kepunahan." Ucapnya.


jangan lupa di vote ya!!

Seeking Life In A World Of The UndeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang