chapter 18

686 66 2
                                    

Author POV

Sudah 3 minggu Luxi, Giselle dan Haley berada di tree house, mereka beradaptasi dengan cepat dan baik. Mereka semua menjadi lebih dekat satu sama lain, hari-hari bersama mereka adalah hal yang disukai Luxi.

" Luxi!! lagi-lagi kau mengambil cemilan ku diam-diam." Ucap Lascrea dengan wajah kesal.

"hmm? Tidak kok..." ucap Luxi sambil tersenyum.

"jangan bohong! Tadi malam Frank melihatmu menyelinap ke dapur dan kau membuang nya disini." Ucap Lascrea sambil mengambil bungkus snack nya di belakang kulkas.

"hehehe... ayolah aku hanya mencicipinya saja." Ucap Luxi.

"mencicipi apanya? ini lebih seperti menghabisinya hmm..." ucap Lascrea memalingkan wajah nya dengan tangan yang disilangkan.

"hey-hey Luxi asal kau tahu Lascrea itu seorang bangsawan lebih baik kau mengalah saja." Ucap Guill ngeledek ke Luxi.

Walaupun terkadang Guill sikapnya seperti berandalan, tapi dia tipikal orang yang taat peraturan dan sangat, sangat, sangat menghormati atasan termasuk status sosial mereka. Itu sebabnya dia masih masih menganggap Lascrea seorang putri yang harus dihormati. Bisa dibilang ini lah kelemahan Guill yaitu status sosial yang lebih tinggi daripada dirinya.

"well..well..well kalau gitu kau juga harus menghormatinya." Ucap Haley sambil tersenyum.

"kupikir kau sudah tau? Luxi juga seorang bangsawan..." Ucap Giselle.

"I am...." ucap Luxi dengan santai sambil memainkan kursi.

"kau bangsawan? Hahahaha... That's impossible..." ucap Guill sambil tertawa lepas.

"you are?" ucap Jeanne yang terkejut tak percaya.

"you seriously belive her?" ucap Guill.

"cih.. aku masih sedikit kesal dengannya, tapi yang barusan dia bilang itu benar. Dia itu seorang bangsawan Van Hellsing, Luxiel Van hellsing adik dari tunangan ku bell" Ucap Lascrea.

Seketika mereka semua terdiam dan menatap satu sama lain, keadaan ruangan langsung menjadi sunyi.

"I am..." ucap Luxi yang masih memainkan kursi.

"what!! tunggu dulu tapi, aku ga pernah dengar namamu atau sosok mu di media manapun.." ucap Jeanne dengan bingung.

"sama sekali tak pernah." Ucap John.

"hmmm...." Ucap Frank.

"Lascrea kau yakin tak salah orang?" Ucap Guill yang semakin bingung dengan keadaan ini ya begitu juga dengan yang lain.

"aku tak salah orang kok, Van Hellsing memiliki ciri khas mata biru tajam dan rambut hitam nya. aku langsung tahu saat pertama kali bertemu dengannya." Ucap Lascrea.

"kalau gitu kenapa kau masih hidup bukannya semua keluarga Van Hellsing telah dibantai?" ucap Jeanne.

"karena aku lah si pembantai itu dan satu-satu nya penghianat yang selamat. Kepercayaan mereka membuatku hampir mati, jadi sebelum aku benar-benar mati ditangan mereka, aku membunuh mereka lebih dulu." Ucap Luxi.

"why did you do that?" ucap Guill.

"karena aku ingin melakukannya.." ucap Luxi.

"tapi itu sangat kejam.." ucap John.

"if you meet my family, kau pasti ngerti!." Ucap Luxi dengan tatapan dingin.

"sudahlah lagian itu udah dulu, Luxi bukan orang yang seperti kalian kira..." ucap Giselle

"aku ngerti kok, kau pasti punya masalah mu sendiri well, kita semua punya masalah kecuali dia, he's a trouble maker hehehe." Ucap Jeanne menunjuk ke arah John.

"kau ini ugh...! pokoknya kita semua disini tak memandang status atau apapun yang kau lakukan dulu." Ucap John

"right! kita sudah bukan orang yang sama seperti dulu new world new us " ucap Jeanne sambil tersenyum.

"hmmm..." ucap Frank.

"setelah perbincangan panjang tadi bukan berarti aku tak mempercayaimu, hanya saja ini sedikit aneh, kau bilang dia bagian dari Van Hellsing, tapi hal ini tidak pernah ditunjukan oleh siapapun, termasuk keluarga Van Hellsing sendiri ya kan vi?" ucap Guill.

"ehh...hmmm..." ucap Violet setengah sadar ia baru saja tertidur.

"Vi wake up!!" ucap Jeanne sambil menggoyang-goyangkan Violet yang masih setengah sadar.

"kalian sedang bahas apa Hoahmm.." ucap Violet.

"ck apa kau tahu kalau Luxi itu bagian dari Van Hellsing?" Ucap Jeanne.

"mmmm...aku tak tahu soal itu, but I know something about Van Hellsing! Ahh aku baru ingat waktu pergi ke kota di bagian utara. Aku pergi ke kediaman Van Hellsing karena sedikit penasaran dengan dalam nya, jadi aku melakukan sedikit trip kesana. Saat masuk ke dalam tidak ada hal aneh sedikitpun hanya barang-barang mewah yang melapisi mansion itu-.." ucap Vi pembicaraan nya terpotong.

"tunggu bentar after 3 weeks kau baru memberi tahu nya sekarang?" ucap Jeanne.

"hehehe... ayolah aku sedikit pelupa." Ucap Violet dengan santai.

Walaupun Violet orang yang dapat diandalkan, tapi ia orang yang pelupa bahkan hal yang besar sekalipun. Dia dapat melupakan memori paling menyakitkan baginya dengan cepat, tetapi dia juga tak dapat mengingat memori-memori indah nya. entahlah ini semacam kelebihan atau kekurangan.

"baiklah akan kulanjutkan.. ini terdengar cukup gila. Keluarga Van Hellsing memiliki basement yang sangat luas, kau tak akan bisa membayangkan seluas apa basement itu. sepanjang ekspedisi ku berkeliling basement, aku melihat berbagai simbol aneh dan sebuah altar. Semakin lama aku menulusuri nya ada perasaan takut dan tak nyaman yang menyelimuti ku dan itu membuat bulu kuduk ku berdiri. Seperti ada seseorang yang mengawasi, aku tak tahu apa itu, Akhirnya aku menghentikan trip ku dan keluar dari basement itu."

"orang-orang kaya selalu punya kontroversi nya sendiri..." ucap John.

"aku juga melihat sebuah bangunan seperti gereja yang tak jauh dari mansion, tapi saat masuk ke dalam, tempat itu tak tampak seperti gereja sama sekali. Aku juga mengambil sesuatu dari dalam situ..sebentar." ucap Violet pergi.

selang beberapa saat ia kembali sambil mengeluarkan sebuah buku usang bewarna hitam yang terbuat dari kulit, terdapat simbol berbentuk segitiga dengan garis di tengahnya.

"simbol ini seperti tak asing..." ucap Guill yang tampak terkejut.

"Luxi kau tahu sesuatu?" ucap Violet dengan wajah serius.

"ntah lah mereka mengurung ku seperti binatang, aku tak tahu apapun tentang dunia luar until that day...." Ucap Luxi.

"tunggu sebentar lihat ini..." ucap John menunjuk ke arah halaman buku yang ia buka.

"what the hell is this?" ucap Violet.

"apa ini? sebuah prophecy?" ucap Giselle.

"ini terlihat seperti undead."ucap Lascrea.

"apa ini ada hubungannya dengan undead? Hmm..? ini seperti sacrificial offering . Apa maksudnya pure blood?" ucap Jeanne.

Seeking Life In A World Of The UndeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang