chapter 10

1.1K 90 2
                                    

Setelah mereka bertiga melakukan kegiatan panas nya, tiba-tiba saja terdengar sebuah sirine keras dari berbagai arah.

"sirine?" ucap Luxi

"tapi Shellter disini tidak memakai sirine, karena itu dapat memancing para undead berdatangan" ucap Haley dengan bingung

"gawat, apapun itu harus segera dimatiin kalau tidak...." Ucap Giselle.

Mereka bertiga segera keluar dan benar saja para undead yang ada di sekitar shellter menjadi sangat aggressive dan mereka datang dari segala arah. Para undead menjadi sangat cepat pada malam hari, jumlah mereka terlalu banyak dan gerbang-gerbang itu tak dapat menahannya. Beberapa undead langsung menyerang beberapa pengungsi, mereka memakannya dengan sangat lahap.

Haley yang melihat itu ia langsung bergegas menemui nenek nya, tapi ia tidak menemukannya di kamar. Tetapi sebelum ia benar-benar meninggalkan ruangan, ia mendengar suara seperti kunyahan di pojok atas kamarnya.

"Ha..ley, runn..run.." ucap seseorang.

Saat ia melihat ke arah suara itu, ia menemukan nenek nya yang tengah dimakan hidup-hidup, oleh salah satu undead hingga menyisakan setengah tubuhnya. Ia hanya mematung di tempat, tubuhnya tak bergerak, napas nya menjadi berat seolah tidak ada darah yang mengalir ke jantung nya. keberadaanya membuat undead itu mendekati nya.

"a-aku tak bi..sa... ger.." ucap Haley dengan terbata-bata.

Undead itu mendekatinya dengan cepat, hingga tangannya hanya berada sejengkal di depan wajahnya. Tetapi sebuah pedang menusuk tepat di wajahnya, lalu pedang itu membelah tubuhnya dari atas ke bawah, Hingga semua isi perut undead tersebut keluar.

"Haley kau tak apa? ini berbahaya ambil senjatamu atau bersembunyilah..aku harus mengurus yang lain.." ucap Luxi kemudian ia pergi membunuh puluhan undead yang berada di koridor.

Tetapi ia hanya berdiam diri melihat wajah nenek nya yang habis di keluarkan dari isi perut undead tersebut. Sebuah panah melaju dibelakang Haley yang mebunuh dua undead di belakangnya. Seseorang membalikan tubuhnya dan memeluknya.

"hey, it's okay... we're still here for you, apapun yang terjadi kau harus kuat. Berjanjilah.. jangan biarkan para undead sialan itu menang! We need you Haley." Ucap Giselle ia mengecup Haley sekilas untuk menenangkannya.

"you right...thank you Giselle" ucap Haley kemudian ia kembali sadar lalu mengambil dua pisau Kukri dan membunuh undead yang ada di depannya.

Luxi membunuh ratusan undead, walaupun membunuh mereka mudah baginya, tapi tetap saja stamina nya terkuras habis. Kaki nya serasa berat ia benar-benar kelelahan dan para undead masih saja berdatangan.

"sialan kaki ku..." ucap nya setengah berjongkok dengan napas tersenggal.

"LUXI!!...we need to run now.." ucap Giselle sambil menembakan beberapa anak panah.

"mereka terlalu banyak, kita tak bisa membunuh semuanya... we need to go!" ucap Haley sambil menggerakan pisau nya ke beberapa undead yang mendekat.

Mereka bertiga segera menjauh karena shellter di penuhi dengan undead. Haley membantu Luxi berjalan sedangkan Giselle mengalihkan mereka dengan panahnya. Ia melihat seseorang meminta tolong, seseorang yang familiar.

"help me...! G-Giselle....arghhhhh....!!" ucap seseorang.

"C-coraline..?" ucap Giselle.

"Giselle we can't save everyone... keep moving" ucap Haley.

"tapi aku tak bisa meninggalkannya..." ucap Giselle sambil menintikan air matanya.

"dia yang mati atau kita yang mati, im sorry tapi itu kenyataanya...Giselle leave her, we're not a hero..!" ucap Haley wajah nya terlihat tertekan saat mengucapkannya.

Dengan berat hati Giselle meninggalkannya dan Coraline tewas dalam keadaan tubuhnya tercabik-cabik hingga kepala nya terlepas dari tubuhnya.

"she's right, we're not a hero...kalau kita mati maka semuanya berakhir" ucap Giselle dalam hati.

Kami bergerak menjauh dari Shellter, karena sirine masih berbunyi dan itu mengundang para undead sialan itu ke sumber suara. Shellter pun hancur dalam sekejap dan hanya menyisakan puing-puing reruntuhan. Semua pengungsi disini tewas dan hanya menyisakan kami bertiga.

Kami menemukan sebuah mobil camper van bewarna putih dengan beberapa noda darah di sekitar van. Haley membuka pintu mobil dan beberapa undead muncul dari dalam Van dan aku langsung menebasnya. Setelah itu, kami menutup pintu dan menjadikannya sebagai tempat untuk istirahat sementara. aku langsung berbaring di sebuah kasur di dalam van, sedangkan Giselle dan Haley hanya duduk-duduk termenung.

"ini memalukan aku tak bisa menyelamatkannya, ga satupun dari mereka." Ucap Giselle.

"aku sudah berjanji melindunginya, padahal dia ada di depan ku, tapi tubuhku tak bisa bergerak aku terlalu takut." Ucap Haley suara nya tampak bergetar sembari menutup mukanya dengan kedua tangannya.

Ia tampak sangat terpukul dengan kepergian neneknya, apalagi ia melihat nenek tercinta nya meregang nyawa dengan mengenaskan di depan matanya.

"ini tidak akan berakhir, selamanya hal ini akan terus terulang. I'm so tired..." ucap Giselle ia menangis sejadi-jadinya.

"aku tahu kalian berdua begitu terpukul dengan hal ini, aku tak tahu cara menghibur kalian, but you guys need to strong! kau bilang di shellter tak ada sirine kan?berarti ada seseorang dengan sengaja memasang sirine" ucap Luxi

"sengaja? Tapi siapa? kenapa mereka melakukannya?" ucap Haley.

"revenge.." ucap Giselle.

"aku tak tahu ini hanya dugaan ku saja atau tidak, tapi kurasa aku tahu siapa yang melakukannya." Ucap Haley.

"ahh ini jadi masuk akal, I think the three of us share the same thoughts." Ucap Luxi

"apapun itu aku akan membalasnya, tetapi sekarang kita harus mengumpulkan stamina dulu." Ucap Giselle.

"hah... kaki ku juga sakit untuk di geraiin.." ucap Luxi

"sini ku lihat..." ucap Giselle kemudian ia duduk di sebelah Luxi.

"sepertinya kaki kanan mu sedikit terkilir, tapi tak apa aku bisa mengobatinya." Ucap Luxi.

Kemudian Luxi beranjak dari kasur dan menyuruh kami tidur dia atas ranjang, sedangkan ia hanya duduk-duduk menghadap jendela. Selama bersamanya aku tak pernah melihat nya tidur.

Lagi-lagi seperti itu..

Dear readers jangan lupa di vote ya....!!

Dan silahkan tinggalkan komen, siapa tahu dapet inspirasi!!

Love author....

Seeking Life In A World Of The UndeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang