Luxi POV
Malam itu, setelah acara pernikahan yang penuh sukacita, Luxi, Giselle, dan Haley akhirnya memiliki waktu untuk diri mereka sendiri. Mereka telah menjadi sebuah keluarga resmi, dan kebahagiaan terpancar di wajah mereka saat mereka berfoto bersama dengan Mavis dan Lizelle dalam pelukan nya.
Setelah pesta usai, Lascrea dengan senyuman lembut berkata, "Kami yang akan menjaga Mavis dan Lizelle malam ini. Kalian bersenang-senanglah, ini malam spesial kalian."
Giselle dan Haley tersenyum, dan Luxi merasa campuran antara rasa syukur dan kegugupan. Meskipun sudah melalui banyak hal bersama, malam pertama setelah pernikahan ini terasa berbeda. Seolah ada sesuatu yang lebih mendalam dan sakral, membuat Luxi tak bisa menahan debaran jantungnya yang semakin cepat.
Mereka bertiga memasuki kamar yang sudah didekorasi dengan lilin-lilin lembut dan aroma bunga yang menenangkan. Giselle menutup pintu dengan perlahan, dan keheningan yang nyaman mengisi ruangan. Luxi menatap kedua wanita yang ia cintai, merasa seolah dunia mereka kini benar-benar sempurna.
"Kau terlihat gugup, Luxi, ini adalah malam kita dan ini juga bukan yang pertama kalinya." Ucap Giselle tersenyum lembut, mendekati Luxi dan meraih tangannya.
"Kita sudah melewati begitu banyak hal bersama dan malam ini aku ingin bersenang-senang." Ucap Haley yang juga tampak sedikit gugup namun dengan kilauan bahagia di matanya, mendekati mereka.
Dengan lampu yang redup mereka berdua melepas bathrobe milik mereka, yang di dalamnya menggunakan lingerie yang sangat seksi. Haley dan Giselle merangkak dari kasur hingga ke arah ku, aku hanya bisa menelan ludah ku melihat pandangan yang begitu erotis di depan ku. aku tak menyadari bahwa Haley telah memborgolku yang dilapisi bulu dengan tangan ke belakang. Dia melepas seluruh pakian ku hingga hanya menyisahkan kemeja ku dengan satu kancing.
"tunggu apa yang kalian berdua lakukan?" ucap ku menelan ludah.
"sayang, Kau sudah membuat kami menunggu terlalu lama." Ucap Haley mendekatkan wajahnya kepadaku, suaranya terdengar rendah dan menggoda.
"Dia tak bisa kabur sekarang. Apa menurutmu kita harus memberinya pelajaran yang pantas?" ucap Giselle berbisik di telinga Haley, sambil perlahan membelai rambut nya.
Haley mengangguk, senyum licik menghiasi wajahnya sebelum dia melangkah mundur, mengambil waktu untuk mengagumi tubuhku yang terikat. Aku bisa merasakan hawa panas yang mengelilingi kami, dan itu semakin membuat suasana menjadi intens.
Setelah itu mereka berdua berciuman dengan panas di depan ku, aku bisa mendengar desahan di sela-sela ciuman mereka. Haley mendorong Giselle kebelakang hingga ia berada di atasnya. Lalu menghisap dada Giselle yang membuatnya sedikit terperanjat kemudian ia bergerak kebawah hingga tepat berada di depan vaginanya
Dalam suasana yang penuh gairah dan ketegangan, aku hanya bisa menonton, terperangkap dalam rasa frustrasi dan hasrat yang semakin meningkat. Giselle mendesah lebih keras saat Haley melanjutkan aksinya, membuatku merasa semakin tak berdaya. Suara decakan yang terdengar setiap kali lidah Haley menyentuh bagian sensitif Giselle menggema di ruangan, menambah intensitas momen itu.
Giselle melengkungkan punggungnya, menggigit bibirnya sambil merasakan kenikmatan yang diberikan oleh Haley. Tangannya menggenggam erat sprei, jari-jarinya mencengkeram kuat saat tubuhnya mulai bergetar. Aku bisa melihat tatapan mata Giselle yang penuh gairah, pandangan itu bertemu dengan mataku, seolah menantangku untuk ikut serta dalam momen tersebut.
"Haley ahhhh... im gonna cum...ahhh.." desah Giselle yang semakin ga karuan.
Haley tersenyum penuh kepuasan sebelum perlahan naik ke tubuh Giselle, mencium bibirnya lagi dengan lembut namun tetap penuh hasrat. Mereka saling bertukar napas, menikmati keintiman yang baru saja mereka ciptakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seeking Life In A World Of The Undead
Fantasywarning 21+!!!! adult content * * * girl x girl