Chapter 21 - Gentleman

221 37 23
                                    

Setelah acara selebrasi yang berlangsung sangat meriah waktunya awak media melakukan interview terhadap juara event balapan hari ini. Radi sudah siap menghadapi semua awak media, dia siap dengan mode putra sulung dari Krisna Prasetya. Dia sangat menawan dan duduk dengan sangat tenang di kursi yang sudah penyelenggara sediakan untuk sesi interview.

"Saudara Radian bagaimana perasaan anda kembali maju ke podium satu untuk kesekian kalinya? Jika boleh tahu untuk siapakah kemenangan kali ini anda persembahkan?" Satu pertanyaan mulai ditanyakan oleh reporter. Masih di tahap pertanyaan standar karena baru sesi awal interview.

"Tentu saja senang dan bangga, tidak ingin munafik saya dengan terbuka mengakuinya bahwa setiap saya turun ke sirkuit saya mengincar podium satu," jawab Radi dengan tenang dengan wajah yang cerah memancarkan kebahagiaan.

"Kemenangan saya seperti biasanya saya persembahkan untuk semua orang yang saya sayangi, tanpa terkecuali. Termasuk untuk diri saya sendiri." Setelahnya Radi menatap ke arah atas, tepat penonton VVIP berada. Jaraknya tidak jauh dari tempat interview.

"Meski demikian, kemenangan ini khusus dan dengan spesial saya persembahkan untuk perempuan cantik yang berada di sana." Tunjuk Radi menggunakan tangan kanannya, tepat pada posisi dimana Elliana berada. Media langsung mengarahkan kamera mereka, mereka langsung mengambil banyak potret putri bungsu dari Andra Fernand Adhyaksa tersebut.

"Kemenangan ini khusus untuk perempuan yang begitu saya cintai, Elliana Reena Adhyaksa." Elliana tersenyum dia mengangguk dan berucap "Thank you." Mereka yang dibawah, Radi dan awak media tidak ada yang mendengarnya, tapi mereka bisa membaca dari gerak mulut Elliana.

"Ell, terima kasih banyak untuk hari." Radi tersenyum lalu mengangkat telunjuk dan jari tengah yang dia satukan ke kepalanya lalu menarik dua jari itu ke udara. Elliana mengangguk dan melakukan hal yang sama untuk Radi. Moment tersebut tentu diabadikan juga oleh awak media.

Setelahnya para reporter saling tatap satu sama lain, mereka ingin bertanya masalah personal tapi mereka segan karena tahu bagaimana karakter pemuda yang mereka hadapi ini.

"Jika ada yang ingin kalian tanyakan terkait masalah personal saya persilakan. Untuk kali ini saya tidak keberatan, karena hari ini adalah hari terakhir saya di sirkuit sebagai RAD." Semua reporter mengerutkan bingung apa maksud perkataan Radi.

"Silakan," ujar Radi mengulangi perkataannya mempersilakan sehingga mereka tidak punya waktu menanyakan tanda tanya yang ada di kepala mereka, karena harus fokus pada list topik yang mereka susun.

"Tahun lalu marak kabar terkait kandasnya hubungan anda dengan Nona Elliana. Memang benar kami juga jarang melihat kalian pergi ke event-event balapan atau event perusahaan bersama-sama selama satu tahun belakangan ini. Tapi hari kami melihat secara langsung kalian nampaknya baik-baik saja. Apakah kabar tahun lalu itu benar adanya?" Radi sudah menduga pertanyaan ini akan muncul jika dia izinkan mereka bertanya hal personal.

"Benar, kabar tersebut memang benar. Hubungan saya dan Ell sudah selesai satu tahun yang lalu." Semua orang langsung bereaksi dengan sangat ekspresif. Elliana yang mendapatkan kode dari Radi langsung mundur dan masuk ke dalam ruang VVIP penonton. Semua kolega Radi yang berada di sana juga langsung mengikuti Elliana untuk menemani perempuan cantik itu. Kini mereka lanjut menonton interview Radi lewat monitor yang ada di ruangan tersebut.

"Kalian tidak perlu bereaksi berlebihan, mengakhiri hubungan bukan berarti saya sudah tidak mencintai Elliana lagi. Saya dengan jujur mengakui bahwa saya masih mencintai perempuan yang dua setengah tahun menjalin hubungan dengan saya itu. Kami mengakhiri hubungan kami karena masalah keyakinan," jelas Radi apa adanya dengan sangat tenang. Mereka kembali kebingungan, setahu mereka pasangan ini adalah pasangan kristiani yang taat.

RADIAN (PREQUEL OF ABANG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang