Chapter 49 - Mas dan Ayah

290 40 19
                                    

Backsound chapter ini adalahYang Terbaik Bagimu - Gitgut feat Ada BandSilakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan mode putar ulang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Backsound chapter ini adalah
Yang Terbaik Bagimu - Gitgut feat Ada Band
Silakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan mode putar ulang!

Maafin guys jika banyak typo, 🤏🏻 nangis dikit ngetiknya wkwkk

Happy Reading!
Enjoy!
.
.
.

"Cel, orang-orang Radi masih ikut berjaga?" tanya Krisna yang sedang menemui Marcel, ketua tim penjaga bayangannya.

"Masih, Tuan."

"Bubarkan saja!" titah Krisna. "Toh kami semua juga tidak jadi pergi ke London," lanjutnya.

Malam itu, tepat pada dini harinya kejadian Radi menolong Seokjin.

Marcel segera menelpon Kaiden selaku ketua tim penjaga bayangan Radi.

"Tuan, mereka sudah laporan pada Tuan Muda sejak setengah jam lalu, tapi belum ada balasan. Jadi mereka belum dapat membubarkan diri," lapor Marcel menyampaikan pesan dari Kaiden.

"Sudah pukul sepuluh lebih, mungkin Radi sudah tidur." Itulah asumsi Krisna, apalagi putranya itu baru sembuh, dia pikir Radi memang sengaja tidur awal.

"Ya sudah, kamu kembali ke posisimu, Cel! Bubar istirahat saat sudah di pastikan semua aman! Saya masuk dulu."

"Siap, Tuan!" jawab Marcel tegas. Krisna mengangguk lalu segera masuk ke dalam rumah, dia butuh istirahat.

Langkah kaki Krisna berhenti tepat di depan kamar putra sulungnya. Dia membuka pintu kamar itu perlahan lalu masuk ke dalam sana. Helaan nafas terdengar sangat keras dari mulutnya. Dia mengedarkan matanya ke setiap sudut ruangan, tiba-tiba dia merindukan sang pemilik kamar, dia menginginkan Radi ada dalam jangkauan matanya untuk sekarang.

"Selamat tidur, Bang. Perasaan Papah resah, semoga tidurmu saat ini nyenyak," gumam Krisna. Dia keluar, melanjutkan langkahnya menuju kamarnya sendiri.

"Tuhan ... tolong jaga putra sulungku." Itulah doa yang Krisna panjatkan sebelum dia tidur malam itu.

FLASHBACK OFF
.
.
.

Krisna memandang kosong pemandangan yang ada di depannya. Langit malam tampak kelabu tertutup kabut, magrib tadi memang sempat gerimis. Krisna menyesap kopi hangat yang ada di tangannya, berharap perasaannya segera membaik.

Sore tadi, diapun baru tahu, bahwa keesokan harinya saat dia donor darah ternyata darah tersebut untuk putranya sendiri. Saat ini kepalanya terasa penuh.

"Kenapa menyendiri di sini, Mas?" Raharja mendudukkan dirinya di samping putra sulungnya. Dia berniat menemani Krisna yang sedang menyendiri di balkon lantai paling atas heal hospital.

"Semua terjadi gara-gara Mas, Yah." Raharja mengernyitkan keningnya bingung.

"Gara-gara Mas?" tanyanya, Krisna mengangguk.

RADIAN (PREQUEL OF ABANG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang