Chapter 61 - Buang Sampah

394 51 43
                                    

Backsound chapter ini adalahKEHILANGANMU - Shanna ShannonSilakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan mode putar ulang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Backsound chapter ini adalah
KEHILANGANMU - Shanna Shannon
Silakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan mode putar ulang!

Happy Reading!
Enjoy!
.
.
.

"Radi gak papa, cuma sedikit stress saja. Kayaknya ada yang membuat dia tertekan, Kris." Jeffan menepuk-nepuk lengan Krisna menenangkan setelah dia memberikan penanganan pada keponakannya.

"Sebelum berangkat ke acara tadi putraku baik-baik aja, Bang. Berarti trigernya ada di tempat acara," gumam Krisna menebak-nebak.

"Bisa jadi, tapi yang terpenting sekarang pulihkan dulu kondisi Radi. Apalagi tinggal dua hari lagi ramadhan. Putramu pasti sedih sekali jika tidak bisa puasa." Krisna mengangguk paham, tapi wajahnya masih tegang.

"Tenang, Kris! Begitu infusnya habis tenaganya juga pasti pulih. Jangan ikutan stress! Nanti malah ikutan sakit." Jeffan cemas pada Krisna, jika Krisna tumbang maka Radi akan tambah memburuk keadaannya.

"Tidur, ya! Istirahat!" Krisna mengangguk nurut.

"Tolong jelasin ke semua yang nunggu di luar ya, Bang! Bilangin gue minta waktu berdua dulu sama Abang sampai besok. Biarin malam ini gue sendiri aja nemenin Abang tidur."

"Boleh, mereka biar Abang yang urus dan kasih pengertian." Jeffan mengecup kepala Krisna lalu berlalu ke luar kamar rawat Radi yang ada di rumah.

"Nak? Bagaimana?" Raharja langsung maju dengan wajah cemasnya. Raharja dan Ambar langsung datang ke rumah putra sulungnya begitu tahu cucu pertamanya drop.

Jeffan menatap semua orang dengan senyuman di bibirnya. Dia bersikap sangat tenang agar tidak terjadi kegaduhan.

"Aman, Yah."

"Kita biarin Radi istirahat berdua dengan Kris dulu ya? Mohon pengertiannya!" Emily sebenarnya ingin protes, tapi dia yakin suaminya pasti memiliki alasan sendiri.

Rafka yang menyadari hal tersebut langsung merangkul mamanya hangat untuk menenangkan. Berbeda dengan Diandra yang langsung berlalu begitu saja dari sana. Dia memilih menenangkan diri di kamarnya.

Malam ini, kediaman Prasetya sepi, mereka makan malam dalam keheningan. Krisna tidak makan di lantai bawah, dia meminta makanannya di antarkan ke ruang rawat Radi dan makan di sana.

Semalaman Krisna menjaga Radi, sampai akhirnya terlelap tidur pukul dua dini hari karena kelelahan. Sebenarnya Krisna berharap Radi bangun malam ini, tapi ternyata tidak. Putra sulungnya itu betah sekali tidur.

Pukul empat kurang Radi terbangun, tangannya terangkat memijat kepalanya yang terasa pusing. Dia mendesah lelah kala dia mendapati tangan kirinya terpasang plester, dia tahu pasti habis diinfus. Satu jam yang lalu, infus tersebut memang baru dicabut oleh James.

Radi perlahan turun dari ranjang pasien, mengambil selimutnya lalu menyelimuti Krisna yang tidur di sofa tanpa memakai apapun. Setelah memastikan papanya hangat, Radi keluar untuk pindah ke kamarnya. Pemandangan yang sama Radi dapati juga di ruang tengah lantai atas. Semua orang tidur di sana, sepertinya semua keluarga siaga untuknya, bahkan oma opanya juga tidur di sana.

RADIAN (PREQUEL OF ABANG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang