Chapter 41 - Kembali

363 43 18
                                    

Backsound chapter ini adalahVirgoun - Saat Kau Telah MengertiSilakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan mode putar ulang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Backsound chapter ini adalah
Virgoun - Saat Kau Telah Mengerti
Silakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan mode putar ulang!

Happy Reading!
Enjoy!
.
.
.

Radi menyeret kopernya rusuh, karena dia bawa lari menyusuri lorong heal hospital lantai paling atas. Dia langsung menuju ruangan yang biasanya anggota keluarga mereka pakai. Tapi tiga ruangan tersebut kosong.

"Rad!" James yang baru keluar dari ruangannya memanggil Radi, kebetulan ruangannya sejajar dengan lorong di mana Radi berada.

Radi melepaskan kopernya lalu menghampiri sang abang dengan berlari tidak sabar.

"Mamah mana? Mamah baik-baik ajah, kan?" tanya Radi panik dengan dada bergemuruh resah.

"Tenang, Rad!" titah James, dia memegang kedua pundak Radi.

"Gimana bisa tenang kalau Mamah gue jatuh dari tangga, Bang!" sentak Radi emosi.

"Gue ajah sampe operasi kepala. Gue takut Mamah juga mengalami hal serupa." James meremas kuat pundak Radi.

"Tenang! Dengarkan penjelasan Abang!" titah James dengan mata melotot tajam.

"Tante Em baik-baik saja. Beliau bukan jatuh dari tangga seperti yang lo alami atau bayangin. Beliau hanya jatuh dari tiga anak tangga terakhir. Hanya kakinya yang terkilir dan puji Tuhan beliau sudah pulang tadi pagi." James menjelaskan mengenai kondisi tantenya.

Radi limbung, untung James sedang memegang kedua bahunya, jadi dia tidak jatuh ke lantai. Perasaan Radi lega, saking leganya dia sampai lemas. Dia baru menyadari bahwa tubuhnya benar-benar drop.

"Rad!" panggil James dengan suara keras, Radi hampir tidak sadarkan diri. Dengan sigap dia membopong tubuh Radi dan membawanya ke dalam ruangan yang biasa Radi pakai.

Perawat yang melihat kejadian itu segera menyusul, kebetulan dia adalah bagian dari tim James. Dia segera menekan tombol emergency agar anggota yang lain datang.

James segera memberikan Radi cairan NaCl, pemuda itu bahkan harus menerima transfusi darah. Keadaan Radi menurun karena selama di pesawat Radi berkali-kali mimisan hebat. Sudah minum obat, tapi tidak manjur sama sekali.

"Rad? Bisa denger Abang?" James berusaha mengajak Radi komunikasi. Suhu tubuhnya menurun drastis, Radi mengangguk pelan.

James memasukkan obat lalu perlahan mata Radi memberat. James mengambil darah Radi untuk cek laboratorium mingguan. Dia juga menyiapkan untuk Radi pemeriksaan lengkap. Radi harus PET scan lagi untuk memantau penyebaran kankernya.

"Persiapkan semuanya! Selepas magrib Radi akan melakukan pemeriksaan lengkap." Semua tim James mengangguk paham, semestara James sendiri segera pergi untuk mendiskusikan hal ini dengan Jeffan.

RADIAN (PREQUEL OF ABANG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang