Chapter 47 - Penolakan

327 42 30
                                    

Backsound chapter ini adalahTak Selalu Memiliki - LyodraSilakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan mode putar ulang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Backsound chapter ini adalah
Tak Selalu Memiliki - Lyodra
Silakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan mode putar ulang!

TUHAN TOLONGLAH!
BENAR AKU INGINKAN DIRINYA!

Happy Reading!
Enjoy!
.
.
.

"Selamat pagi?" Seorang dokter perempuan dengan seorang perawat masuk ke ruang rawat Radi. Semua orang yang ada di sana mempersilakan mereka masuk.

"Ambil darah dulu yah, Pak." Radi mengangguk singkat.

"Pah, Mah, tolong Abang. Ingin setengah duduk." Emily dan Krisna membantu putra mereka mendapatkan posisi yang dimau.

"Papah dan yang lain boleh ke luar dulu? Kalian sarapan dulu, gih!" Krisna langsung menggeleng.

"Kita dapat sarapan di sini, Rad. Kamu ngusir kami?" tanya Krisna tidak terima.

"Bukan begitu, Pah. Abang mau bersihin badan setelah ambil darah, Abang mau ditemani Mamah saja." Radi mencoba negosiasi.

"Loh, justru harus saya temani, mamahmu pasti kesulitan kalau sendirian." Krisna tetap ngotot ingin menemani.

"Mas!" tegur Emily dengan nada tajam.

"Hhh ... iya ... iya ... Mas dan yang lain keluar." Radi sedikit terkekeh melihat papanya kalah dari sang mama.

"Maaf yah, Dok, Sus, kami malah adu mulut di depan kalian." Emily menatap dua petugas medis itu sedikit sungkan.

"Tidak papa, Nyonya. Saya mengerti kekhawatiran Tuan Krisna," jawab dokter tersebut dengan kekehan kecil yang membuatnya tampak cantik, lesung pipit di pipi kirinya membuat dia juga manis.

"Saya ambil darahnya yah, Pak." Dokter tersebut segera melakukan tugasnya, dia mengambil dua ampul darah untuk dibawa ke laboratorium.

"Dokter, boleh di sini dulu sebentar? Ada yang ingin saya bicarakan dengan Dokter." Begitu selesai diambil darah Radi meminta dokter perempuan itu tinggal dulu sebentar. Hal tersebut membuat Emily dan sang dokter bingung.

"Boleh, Pak." Dokter tersebut menyanggupi.

"Sus, tolong darahnya langsung dibawa ke lab, yah! dr. James sudah menunggu di sana." Perawat itu mengangguk lalu pamit dengan sopan.

Tersisalah mereka bertiga di ruang rawat tersebut.

"Silakan duduk, Dok!" Sang dokter mengangguk lalu izin duduk di kursi yang ada di sana. Dia duduk di sisi kiri Radi, sedangkan Emily duduk di sisi kanan Radi.

"Saya sengaja meminta semua orang keluar tapi tetap ditemani Mamah saya. Karena saya ingin bicara dengan Dokter." Radi memulai topik pembicaraan, hal itu membuat Emily bertanya-tanya apa yang ingin putranya bahas.

"Kenapa Dokter yang ambil darah saya pagi ini?" tanya Radi.

"Saya baru saja bergabung sebagai tim dr. James untuk menangani anda, Pak." Dokter tersebut menjawabnya dengan tenang.

RADIAN (PREQUEL OF ABANG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang