Chapter 51 - Posisi Tengah

259 46 26
                                    

Backsound chapter ini adalahHate You - JungkookSilakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan mode putar ulang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Backsound chapter ini adalah
Hate You - Jungkook
Silakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan mode putar ulang!

Backsound chapter ini adalahHate You - JungkookSilakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan mode putar ulang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!
Enjoy!
.
.
.

"Pak Andreas, Pak Vincent, terima kasih banyak. Saya benar-benar berterima kasih banyak, tanpa kalian Wijaya Corp sudah dipastikan gulung tikar bulan ini." Seokjin mengucap terima kasih dengan sungguh-sungguh, bahkan membungkukkan badannya berkali-kali. Sayangnya ucapan terima kasih pemuda dua puluh tahun itu tidak disambut ramah, Andreas dan Vincent sama-sama datar.

"Datang ke kantor saya besok untuk menyelesaikan urusan hutang Wijaya Corp dengan Bustami Jaya!" tegas Andreas.

"Saya harap anda tidak main-main dengan dana pinjaman ini! Semua di bawah naungan hexagon business association. Ingat! Asosiasi kami adalah asosiasi internasional! Jika anda menimbulkan sebuah sengketa maka akan kami bawa ke peradilan internasional," peringat Vincent serius.

"Tentu, Pak. Tentu saja. Sekali lagi terima kasih banyak." Seokjin menatap keduanya penuh rasa terima kasih dan mata berkaca-kaca. Baginya ekspresi datar keduanya bukanlah masalah, karena kenyataannya mereka baik mau menolongnya.

"Kami permisi!" Vincent membuka pintu ruang kerja Seokjin lalu langsung keluar. Tapi tidak dengan Andreas, dia masih menatap Seokjin tajam dengan wajah bengis.

"Gue harap lo bisa jadi manusia yang tahu diri!" Andreas menanggalkan bahasa formalnya.

"Tentu, saya akan tahu diri dan selalu mengingat semua kebaikan Pak Andreas dengan Pak Adrian." Andreas berdecak kesal saat namanya dan sang ayah disebut.

"Orang yang nolong lo itu manusia jelmaan malaikat, setelah lo sakitin bahkan dia masih mau nolongin lo! Sekali lagi gue harap lo bakal tahu diri dan gak bertingkah!" tegas Andreas lalu berbalik pergi meninggalkan tanda tanya besar di benak Seokjin. Tapi pemuda satu itu tidak ambil pusing, dia kira yang dimaksud adalah Andreas sendiri. Tidak salah berasumsi demikian, Andreas dan ayahnya memang sudah dia sakiti dan rugikan, tapi masih mau membantunya.

RADIAN (PREQUEL OF ABANG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang