Chapter 65 - Saling Terluka

260 45 48
                                    

Backsound chapter ini adalahSaat Kau Telah Mengerti - VirgounSilakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan mode putar ulang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Backsound chapter ini adalah
Saat Kau Telah Mengerti - Virgoun
Silakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan mode putar ulang!

Happy Reading!
Enjoy!
.
.
.

'Kring kring ....'

Bunyi telepon di kamar utama kediaman Krisna Prasetya berdering nyaring. Krisna dan Emily sama-sama terbangun. Meski kantuknya sangat berat, Krisna meraih gagang telepon segera mengangkat panggilan tersebut. Krisna sangat santai, karena deringnya dering internal (dari dalam rumah), jadi dia merasa itu bukanlah panggilan darurat.

"Halo?"

"Pah?" Mendengar suara Radi, sontak membuat Krisna langsung terduduk tegak, kantuknya hilang hanya dalam hitungan detik saja.

"Kenapa, Bang? Butuh bantuan?" Dadanya langsung disergap rasa cemas.

"Tolong ke kamar Abang, Pah!" Krisna segera menyingkap selimutnya kasar, lalu turun dari tempat tidur dan berlari panik ke kamar putra sulungnya. Emilly yang ikutan panik segera mengikuti sang suami.

Dengan tidak sabar Krisna membuka kunci kamar Radi. Beberapa kali dia salah memasukkan password, pikirannya blank, dia mendadak lupa jika semua pintu kamar di rumahnya bisa dibuka dengan sidik jarinya.

"Pah!" Emilly meraih tangan Krisna dan menurunkannya dari pintu. Dia mengambil alih dengan menempelkan jempolnya di sana. Pintu kamar Radi pun akhirnya terbuka.

Mereka berdua segera masuk.

"Bang?!" seru Krisna menghampiri Radi yang tengah duduk bersandar di kepala ranjang. Banyak tissue berserakan atas selimut dengan bernodakan darah.

"Astaga, Bang!" Krisna meraih tangan Radi yang berlumur darah karena tissue yang ada di nakas sudah habis.

"Pandangan Abang berbayang, Pah. Maaf jadi berantakan, soalnya Abang takut jatuh kalau maksa turun sendiri." Radi meminta maaf dengan perasaan bersalah, tapi dia tahu limit badannya, dia tidak mau lebih merepotkan jika memaksakan diri lalu jatuh dan badannya terantuk sesuatu di kamarnya ini.

"Gak papa, Bang. Gak papa."

"Sebentar!" pinta Krisna sambil mengelus kepala Radi.

"Mah, jaga Abang!" perintah Krisna, Emilly segera mendudukkan dirinya di samping Radi lalu membawa Radi ke dalam dekapan hangatnya.

Krisna berjalan mengambil stock tissue kering dan tissue basah. Dia menyerahkannya pada istrinya. Emilly dengan sigap menadah darah Radi yang masih mengucur dari hidung bangirnya.

Krisna pergi lalu kembali dengan tempat sampah bersih yang ada di kamar putra sulungnya. Dia segera membuang tissue-tissue kotor yang berserakan tersebut. Setelah selesai, Krisna membersihkan tangan Radi tanpa rasa jijik sedikitpun. Setelah tangan Radi bersih dia beranjak ke kamar mandi untuk mencuci tangan.

RADIAN (PREQUEL OF ABANG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang