Chapter 33 - Juragan Kontrakan

285 39 13
                                    

Backsound chapter ini adalah
Bismillah Cinta - Ungun feat Lesti
Silakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan mode putar ulang!

Happy Reading!
Enjoy!
.
.
.

"Bang, gue cabut yah. Siang ini gue udah ada janji," pamit Radi pada Bima dan Davi.

"Gak ikut makan siang di sini?" tanya Davi.

"Maaf banget, Bang. Janjinya gak bisa di skip." Radi berdiri dari duduknya untuk pergi dari rumah abangnya.

"Ok, hati-hati di jalan yah!" pesan Bima, Radi mengangguk paham.

"Pamit, Bang." Radi meraih tangan keduanya dan menciumnya sopan. Lalu mengucap salam dan benar-benar berpamitan.

Di rumah lain, Arfan sibuk dengan ponselnya karena ada info dari James terkait Radi. Sayang sekali dia tidak dapat menemani.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Davi menggeram kesal dan Bima berusaha menenangkan sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Davi menggeram kesal dan Bima berusaha menenangkan sahabatnya. Setelah mendapatkan kabar dari James tersebut, mereka berdua segera pergi menyusul Radi ke rumah sakit.

Radi yang sudah sampai lebih dulu di rumah sakit masuk ke ruangan yang biasa dia tempati lalu langsung mandi untuk mensterilkan tubuhnya. Segar, siang-siang mandi membuat Radi merasa segar. Begitu keluar dari kamar mandi Radi mematung karena sudah ada tiga abangnya di sana. James, Davi, dan Bima sudah menunggunya.

"Bang Davi? Bang Bima?" sapa Radi dengan kening berkerut, dia bingung kenapa keduanya bisa ada di ruang rawatnya. Bima menatap Radi dengan mimik santai, dia langsung masuk kedalam kamar mandi dengan cuek melewati Radi begitu saja.

"Mereka sudah tahu, mereka menemukan data penyakit lo di ruang kerja Abang, Rad. Maaf," jelas James bahkan tanpa menunggu Radi bertanya padanya.

"Gak papa, Bang. Pada akhirnya mereka akan tahu juga," jawab Radi santai. Selama itu bukan Krisna atau keluarga intinya yang tahu dia sakit, dia tidak keberatan.

"Jamaah sama Abang, Rad." Bima keluar dari kamar mandi dengan wajah segar sehabis mengambil wudhu. Radi tersenyum senang, dia selalu senang jika sholat tidak sendirian.

RADIAN (PREQUEL OF ABANG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang