Seperti yang diharapkan oleh Agnes dan Giselle. Kafe milik Hector langsung ramai banyak lelaki masuk hanya untuk bertemu dengan Casphia.
Casphia yang sebulan lalu sulit ditemui sebab selalu pulang lebih cepat dari biasanya dan ketika dihubungi tidak ada jawaban.
Meskipun pada awal Casphia mulai bekerja, ia sempat berdebat sedikit dengan Hector.
"Casphia, mana story lo?" tanya Hector ketika melihat Isntagram, Casphia tidak mengunggah apapun, padahal Casphia sudah menjadi kasir selama dua hari.
"Post apa?" Casphia balas bertanya karena jujur saja ia kebingungan ingin posting seperti apa, ia tidak pernah bermain sosial media sebelumnya.
Hector menatap Casphia seakan berbicara, "Seriously?"
Berakhir Casphia mengunggah story Isntagramnya dengan foto selfie yang baru saja ia ambil disertai tulisan "First day at @AskMeCoffee".
Lalu Casphia menatap Hector dengan tatapan, "Puas?"
Dengan menampilkan senyumannya, Casphia tahu bahwa Hector sudah puas. "Lain kali tanpa gue ingetin, lo harus update story."
"Bawel," gerutu Casphia yang ternyata masih didengar oleh Hector.
"Ngomong apa lo?" tantang Hector berjalan mendekati Casphia yang sekarang sedang duduk di lantai sebab kakinya merasa pegal berdiri seharian.
"Lo bawel," balas Casphia menerima tantangan Hector.
Karena Casphia di bawah, maka Hector juga merendahkan tubuhnya. Menumpu tangan pada meja kasir, sedangkan Casphia menatap Hector seolah berbicara, "Apa?"
Hector menyentil pelan dahi Casphia. "Seharusnya lo intropeksi diri jadi karyawan."
"Aduh," ucap Casphia mengusap dahinya. "Lo nyebelin."
"Seharusnya gue yang bilang begitu. Kalau lo udah up story, dari kemaren kafe gue pasti rame. Pantesan kemaren sepi, gue kira pamor lo udah ilang," sinis Hector membuat Casphia memasang ekspresi tak terimanya.
"Meskipun gue berubah, gak mungkin pamor gue ilang!"
"Iya yang jadi seleb," ledeknya kembali menegakkan tubuh, tetapi tidak jadi sebab Casphia menarik kaos Hector sehingga mereka kembali bertatapan. Jauh lebih dekat daripada tadi.
"Gue beneran."
"Gue juga beneran."
Casphia mengerutkan dahinya. "Taruhan?"
"Gak. Udah pasti lo menang. Gue masih yakin pamor lo gak ilang," tolak Hector menggenggam erat pinggiran meja supaya tidak terjatuh menimpa tubuh Caphia di bawah.
Dengusan Casphia membuat Hector bisa bernapas lega karena Casphia melepaskan tarikannya. Tadi itu sangat berbahaya. Apakah gadis itu tidak tahu? Melihat ekspresi datarnya, Hector yakin Casphia tidak tahu tentang betapa bahayanya posisi mereka tadi.
"Besok jangan lupa. Setiap hari lo harus posting di story," ingat Hector sebelum meninggalkan Casphia seorang diri untuk menuju ruangannya.
"Iya," balas Casphia malas.
Kembali kepada kejadian saat ini. Casphia sampai kewalahan mengurus banyak pengunjung yang sering bolak-balik ke kasir hanya demi berbicara kepadanya.
Topiknya tidak jauh-jauh dari minta nomor barunya atau menagih janji. Berakhir Casphia harus menolak sebab dirinya sudah tidak ada waktu lagi.
Sebenarnya banyak yang membalas story Casphia. Kebanyakan dari mereka membalas seperti, "Lo gabut, Cas?" atau "Orang kaya gabutnya beda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Introverts to Extroverts
Novela Juvenil[100% Fluff] Akibat trauma masa lalu membuat Cassia menjadi pribadi yang pendiam dan memiliki trust issue. Namun apa yang terjadi ketika ia memejamkan mata saat mengantuk dan kembali membuka mata, ia berada di dunia lain? Bukan ruang kelas sekolah b...