Hari yang tidak dinanti pun tiba. Hari di mana merupakan hari terakhir Casphia bekerja menjadi wajah sekaligus partner coffeeshop Hector.
Pukul dua belas malam tepat hari telah berganti, Casphia memandangi Ask Me Coffee dari parkiran. Menatap pelanggan yang sedikit dikarenakan kebanyakan para mahasiswa pulang kampung mengingat ujian telah selesai dan saatnya liburan semester dimulai.
Rasanya campur aduk, tetapi Casphia tidak menyesal. Karena di kafe itu, ia mengalami berbagai banyak hal yang tak pernah ia sangka akan terjadi di kehidupannya.
Lingkungan dapat merubah sikap seseorang. Casphia percaya itu. Dirinya yang begitu pendiam, kini menjadi lebih sering mengeluarkan suaranya daripada dulu. Dari yang tadinya tidak ekspresif menjadi sedikit ekspresif. Banyak hal yang tak dapat disebutkan satu persatu.
Namun satu hal yang pasti, Casphia bahagia. Kehidupan yang tadinya hanya sebatas kertas putih kosong menjadi banyak warna sampai warna putih tidak lagi terlihat.
Senyuman bangga pada diri sendiri pun terbit. Setelah puas menatap, Casphia berbalik ingin pulang karena pada liburan kali ini ia akan disibukkan dengan urusan modeling.
Karena kejadian tak terduga banyak terjadi dihidupnya, Casphia biasanya tidak begitu terkejut, kecuali pada kejadian saat ini.
Begitu ia berbalik, tubuhnya mematung tak bisa bergerak. Seolah ia disihir untuk tetap diam dalam posisinya dan orang yang telah menyihirnya tersenyum begitu mempesona sampai ia dapat merasakan kedua pipinya perlahan memanas. Merasa bersyukur sebab parkiran di bawah pohon besar ini cahayanya sangatlah minim.
Kekehan berat serta serak terdengar sebab menatap ekspresi terkejut Casphia. "Sebegitu gantengnya gue sampe lo diem aja daritadi?"
Ah, suara menyebalkan ini.
Lirikan sinis Casphia berikan. "Cuma kaget," elaknya memutar kedua bola matanya jengah.
Orang itu tertawa pelan mendengar jawaban Casphia. "Buat lo," katanya memberikan setangkai bunga mawar bewarna merah.
Tatapan yang dilayangkan Casphia seakan bertanya, "Kai, lo serius ngasih gue bunga setangkai disaat semua orang biasanya kasih satu buket?"
"Berat. Lagian pasti lo gak bakalan suka juga, kan?" ucapnya seraya menyilangkan tangan setelah Casphia mengambil bunga itu.
"Bilang aja males," sinis Casphia sembari mencium sekilas aroma khas dari bunga mawar.
"Itu tau," balas Hector tersenyum.
Kemudian suasana menjadi hening, Casphia yang bingung harus bertanya apa sebab banyak sekali pertanyaan di kepalanya dan Hector yang merasa canggung karena sudah lama tidak bertemu Casphia setelah ia mengatakan suka kepada gadis di depannya ini.
"C-can I hug you?" Sial. Mengapa sampai gugup, sih? Hector merutuki dirinya sendiri dan Casphia mendengkus geli mendengar kegugupan Hector.
"Here." Casphia merentangkan tangannya membuat Hector yang tadinya malu langsung memerangkap tubuh Casphia dipelukannya.
"Segitu kangennya sama gue?" goda Casphia membalas dendam.
"Iya," jawab Hector yang tak diduga oleh Casphia dan hal itu membuat ritme jantung Casphia menjadi tidak terkendali.
![](https://img.wattpad.com/cover/358293250-288-k356164.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Introverts to Extroverts
Teen FictionCassia adalah gadis pendiam dengan trauma masa lalu yang membuatnya sulit mempercayai orang. Namun, hidupnya berubah saat ia tiba-tiba terbangun di dunia yang asing. Bukan ruang kelas sekolah barunya, melainkan ruang kelas perkuliahan yang sama sek...