xiv. protect

5.4K 345 4
                                        

Malam minggu biasanya menjadi malam penuh panjang bagi seseorang yang mempunyai teman maupun pacar karena besok adalah hari libur.

Seperti yang dilakukan oleh Casphia beserta kedua temannya saat ini. Agnes dan Giselle akhirnya menginap di rumah Casphia setelah perdebatan panjang.

"Kata gue juga apa! Hector pasti ijinin lo kalau libur dua hari," ucap Agnes sembari memakan keripik kaca yang dibeli sebelum ke rumah Casphia.

Omong-omong mereka saat ini berada di ruang tengah karena Casphia sangat membenci seseorang yang makan di kamar tidur, jadi mereka akan kembali ke kamar tidur saat benar-benar sudah kenyang.

"Lo juga selama dua minggu gak ada ambil libur, kan? Hector bilang ngasih lo jadwal libur tiap seminggu sekali," timpal Giselle yang sedang memakan es krimnya.

Casphia sendiri sibuk mengemil sembari menatap tayangan televisi yang menayangkan sebuah film horor. Itu atas saran dari Agnes. Kenyataannya Agnes lah yang paling takut menonton. Memang aneh.

"Iya," jawab Casphia lemah. Pikirannya kembali melayang kepada sikap Hector akhir-akhir ini. "Btw, K- Hector akhir-akhir ini pendiem."

"Huh?" Agnes menoleh menatap Casphia. "Bukannya Hector emang gitu, ya?"

"Hector emang pendiem, Cas. Lo kemana aja?" kekeh Giselle. "Hector bakalan banyak omong kalau emang ada keperluan kayak lo kemarin yang butuh kerja."

Lah? Casphia mendadak terdiam. Jadi, Hector benar-benar marah kepadanya?

"Kenapa? Hector yang selalu recokin hidup lo sekarang jadi pendiem?" pancing Giselle menatap Agnes sembari mengedipkan salah satu matanya dan Agnes pun langsung tersenyum seraya membentuk tanda bulat pada jarinya.

"Lo ngelakuin apa lagi sampai Hector marah sama lo, Cas? Lo pasti aneh-aneh lagi, kan?" selidik Agnes tersenyum geli dalam batinnya.

"Gue gak aneh-aneh. Cuma nolak ajakan dia pulang bareng karena gue gak mau ngerepotin terus," jelas Casphia, tetapi jawabannya justru sangat membuat kedua temannya terkejut sampai mematung.

"Pu-pulang bareng?!" seru Agnes heboh sampai meletakkan cemilannya di atas meja.

Anggukan kepala Casphia menyebabkan Giselle kembali berkata, "Jadi, asbun gue tadi itu bener kalau Hector yang suka recokin hidup lo, sekarang malah diemin lo?" takjub Giselle.

"Ih, asbun lo kok keren, sih?" kejut Agnes menatap Giselle yang sudah tersenyum bangga.

"Gue dikasih tau Eric, sih. Hector bakalan jauh lebih nyebelin kalau emang tertarik sama seseorang. Eric tau karena ya lo tau sendiri Eric itu temen Hector dari bayi," ungkap Giselle menggelengkan kepalanya. "Gue tau mereka sempet ngobrol karena masuk ke story Isntagramnya Ask Me Coffee karena bartendernya waktu itu lagi story harian."

"Itu waktu gue nolak Hector," celetuk Casphia lemah.

"Hah? Udah lama dong?! Gila! Udah hampir dua minggu, Cas!" heboh Agnes diangguki oleh Giselle.

"Semalem gue udah minta maaf, tapi katanya dia yang salah dan gue gak salah. Perasaan gue masih ganjel. Sebenernya siapa yang salah?" tanya Casphia dengan wajah lugunya membuat Agnes serta Giselle seketika menepuk jidat mereka secara bersamaan.

Ini, nih. Sekalinya player beneran pakai perasaan malah jadi bodoh, padahal dia sendiri yang bermain perasaan. Akan tetapi, mereka tidak tahu bila kasus ini dikarenakan Casphia benar-benar selayaknya seorang anak SMP yang baru tahu tentang perasaan cinta maupun suka terhadap lawan jenis. Bisa dikatakan Casphia tidak ahli dalam hal tersebut. Hal pertemanan saja baru dirasakan olehnya saat ini.

Introverts to ExtrovertsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang