xxxii. explode

899 86 3
                                        

"Lo ngelamunin apa?" tanya Regan sambil menarik tangan Casphia, membuatnya terkesiap.

"Gapapa," jawab Casphia sambil menatap seseorang yang kerap mengusik hidupnya.

Sudah satu minggu berlalu sejak liburan bersama. Casphia mulai merasakan rindu, melamun sambil mengingat momen-momen manis saat liburan. Bagaimana Hector memperlakukannya membuatnya merasa bahagia sampai kedua pipinya bersemu merah.

"Lo bayangin apaan sampe muka lo merah?" tanya Regan curiga menatap Casphia penuh selidik. "Jangan bilang lo udah ada pacar lagi?"

Casphia memutar matanya jengah. "Apa hubungannya?"

"Terus kenapa lo senyum-senyum sampe wajah lo merah?"

"Lagi keinget drama yang gue tonton tadi," dengkus Casphia membuat Regan terkejut.

"Cas, selama liburan ini lo ngapain aja sampe berubah sedrastis ini?"

"Regan, gak usah lebay," balas Casphia ketus sambil meminum es teh.

Saat ini mereka berdua sedang bersantai di kantin fakultas, menikmati waktu setelah memasuki semester tiga. Setelah ujian yang berat, mereka berlibur sebulan penuh. Agnes dan Giselle tidak bersama mereka kali ini; Agnes ada acara keluarga, sementara Giselle menemani ibunya ke arisan seperti biasa.

"Gue gak ngerti jalan pikiran lo," ujar Regan sambil menggelengkan kepala.

Regan sudah tidak lagi tertarik pada Casphia sebagai kekasih. Baginya, Casphia lebih cocok dijadikan teman. Casphia sendiri juga tidak berniat menjalin hubungan dengan siapa pun dan Regan memutuskan untuk melakukan hal yang sama.

Nyatanya, menjadi single tidak buruk juga.

"Same," gumam Casphia kecil.

Regan menggelengkan kepala sekilas. "Btw, lo sama Lamia ada masalah selain sama Ethan?"

Kening Casphia berkerut. "Gak ada."

"Serius?"

"Iya. Kenapa? Ada rumor jelek tentang gue lagi?"

"Ada, orang bilang kalau lo simpenan bokapnya Ethan." Regan meringis. "Karena dulu yang paling restuin hubungan lo sama Ethan itu bokapnya."

"Ada bukti?" tanya Casphia sambil melirik ponsel Regan yang terus-terusan ia periksa.

"Gak ada." Casphia mendengkus sebal. Orang yang tidak suka padanya memang sering menyebarkan rumor buruk, tapi selalu tanpa bukti.

"Ternyata Lamia centil, ya? Padahal dia kesannya cinta banget sama cowoknya," ungkap Regan tiba-tiba.

"Lo gak ada bahasan lain? Gue males ngomongin itu cewek," gerutu Casphia kembali meminum es tehnya. "Lagian, lo kenapa liat HP terus? Kalau ada janji, cabut aja."

"Bukan gitu," elak Regan membuat Casphia bingung. "Gue gak nyangka aja cewek kayak Lamia yang kesannya lemah lembut atau baik-baik gitu malah kirim chat centil banget ke gue, apalagi sampai ngomongin lo. Padahal gue gak ngarahin topik ke situ."

"Mana, gue mau liat," pinta Casphia menjulurkan tangan.

Regan menyerahkan ponselnya kepada Casphia, seolah mereka sahabat yang biasa bertukar informasi rahasia.

"Ini Lamia? Bukan jadi-jadian?" ragu Casphia melihat isi chat tersebut. Lamia terlihat seperti cewek centil yang berusaha mendekati lelaki, padahal dia sudah punya pacar. "Orang bucin gak mungkin selingkuh."

"Exactly! Makanya gue bingung banget, Cas. Terus, dia juga nyuruh gue jauhin lo, katanya kalau deket lo bakal diporotin sampe abis," ucap Regan menghela napas, sementara Casphia tersenyum masam mendengar kalimat itu meskipun sudah setengah tahun berlalu sejak ia berhenti. "Terserah gue mau temenan sama lo atau enggak, kan? Lagian tuh cewek sok tau banget tentang lo, deket aja enggak."

Introverts to ExtrovertsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang