xxxiii. fact

2.6K 167 2
                                        

"Kampus jadi rame, anjir! Bukannya fokus ke MABA, malah pada fokus sama masalah lo, Cas!" seru Giselle heboh.

Casphia hanya bisa terdiam, tertahan antara senang dan cemas, sementara kedua temannya itu tiba-tiba datang ke rumahnya untuk pergi ke kampus bersama.

"Mereka yang dulu pro sama lo atau yang gak suka sama Lamia langsung ngasih bukti," Giselle terkekeh sambil menggelengkan kepala, melirik sekilas ke arah Casphia yang duduk di tengah.

"Kalau gini, gue jadi pengen ikutan," tambah Agnes sambil tertawa pelan, tetapi nadanya terdengar seolah akan merencanakan sesuatu yang berbahaya.

"Eh, gue juga ikut, ah! Biar si jalang itu mampus! Karena hukum tabur tuai itu nyata!" Giselle berseru puas saat baru saja mengunggah foto Lamia yang mengganggu Casphia di masa mereka masih berpacaran, langsung di story-nya. Saat ini mereka sedang terjebak di lampu merah, memberi Giselle waktu untuk bermain ponsel.

Di foto tersebut terlihat Lamia dengan rambut panjang memeluk Ethan dari belakang. Casphia yang melihatnya seakan bernostalgia, mengingat masa ketika Lamia sering datang mengganggu di tengah obrolannya dengan Ethan. Kini, Lamia dan Casphia seolah bertukar gaya rambut, dengan Lamia yang memotong pendek rambutnya.

Dulu, alasan yang sering Lamia berikan ketika disalahkan adalah, "Gue udah kenal lama sama Ethan," atau "Kita udah sering bercanda kayak gini," hingga, "Gue udah kenal Ethan duluan sebelum dia pacaran sama Casphia." Aneh, Lamia malah mendapat dukungan penuh, sementara Casphia yang saat itu belum terlalu memperhatikan penampilannya tak dianggap.

"Gue masih gak habis pikir, deh. Kok dulu lo bisa pacaran sama cowok brengsek kayak dia, sih?" tanya Agnes sambil menatap Casphia yang hanya bisa mengedikkan bahu sambil menunduk saat notifikasi pesan masuk bergetar di ponselnya.

"Gue juga gak nyangka kalau Lamia beneran iri sama lo, Cas. Padahal gue kira dia cuma kesel karena lo ganggu hubungannya sama mantan lo itu," tambah Giselle sambil menggelengkan kepala.

"Sama, Gis! Gue juga gak nyangka sampai cowok-cowok yang deket sama lo malah dichat sama dia buat bikin mereka ngejauh," sahut Agnes sambil terkekeh, membaca beberapa bukti dari para mantan Casphia yang kini membela Casphia.

"Parah sih, dia bener-bener jago bikin fitnah sampai bisa giring opini. Pantes aja semenjak lo jadi mahasiswa kupu-kupu, banyak rumor aneh tentang lo." Giselle kembali menghela napas.

"Rumornya apa?" tanya Casphia sambil menopang dagu.

"Banyak sih, tapi yang paling heboh itu katanya lo jadi ani-ani-nya Bokapnya Ethan," kekeh Agnes sambil menggelengkan kepala.

Ah, gosip yang baru saja dibicarakan oleh Regan kemarin, pikir Casphia sambil menghela napas pelan. Tak heran akhir-akhir ini orang-orang melihatnya dengan tatapan sinis. Apalagi foto dirinya dan Ethan yang sedang duduk di taman rumah sakit, diunggah oleh Iris, teman Lamia. Momen itu sudah lama berlalu dan Casphia pun sudah tak peduli apakah Andrew saat itu sudah sembuh atau malah tiada.

"Ternyata gosip itu asalnya dari Lamia dan dia cerita ke temen-temennya di kafe yang sering dikunjungi mahasiswa sini," jelas Giselle sambil mendesah.

"Armand?" tebak Casphia yang langsung diangguki oleh kedua temannya.

"Pantes waktu itu lo tiba-tiba minta nomer Lamia. Gue sempet bingung, tapi gue tahu lo gak mungkin macem-macem," terang Agnes.

"Iya, gue sempet panik juga. Ternyata lo cuma mau ngecek kalau nomer itu beneran nomernya Lamia," kekeh Giselle sambil memarkirkan mobilnya.

"Gue gak peduli sama itu," ungkap Casphia. "Gue malah pusing kalau berita ini sampai viral. Gue takut nanti gue gak lolos seleksi."

"Tenang, Cas. Lo aman. Banyak yang dukung lo. Lagian, teman-teman Lamia aja udah speak up soal sifat jeleknya," ujar Agnes sambil keluar dari mobil, diikuti Casphia dan Giselle.

Introverts to ExtrovertsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang