xxvii. back

955 88 2
                                    

Sudah berapa hari waktu terlewati begitu saja? Tidak satu atau dua hari saja, melainkan sudah sampai sejauh enam bulan atau setengah tahun. Luar biasa cepatnya.

Namun sebelum berjalan lebih lanjut, sebenarnya apa yang terjadi dengan Casphia akhir-akhir ini?

Beberapa bulan terakhir, tepatnya pada hari Casphia mengambil hari libur, Casphia berada di rumah dari pagi sampai malam.

"Not bad," gumamnya menelisik seluruh tubuhnya yang hanya memakai pakaian dalam. Ternyata porposional tubuhnya sangatlah ideal.

Beberapa kali Casphia secara canggung membuat pose yang ia lihat di internet terkait foto model. Ya, kali ini Casphia harus menentukan ingin menjadi apa sebelum kontrak dengan Hector habis.

Tidak mungkin ia akan menjadi seorang kasir selamanya, bukan? Apalagi mengandalkan gaji dari kasir tidaklah cukup untuk membayar semua hutangnya. Karena gajinya selama 6 bulan ini hanya mampu membayar 10% dari 750 juta.

"Apa? Lo mau nerima endorse lagi?!" Jeritan pertanyaan dari seberang ponsel membuat Casphia yang sedang mencari tahu tentang dunia permodelan di laptop menganggukkan kepalanya sebab ia tengah melakukan video call bersama kedua temannya.

"Hah? Lo serius, Cas?" sahut Agnes menelisik sampai wajahnya memenuhi layar ponsel.

Casphia menganggukkan kepalanya. "Gue harus ada pengalaman jadi model biar lancar kedepannya, sekalian ngisi porto sebelum ngelamar."

Penjelasan Casphia diangguki oleh kedua temannya. "Bener juga. Lo harus isi porto, apalagi lo selebgram. Chance buat jadi model gede banget," balas Giselle mengerutkan dahinya sekilas.

"Kalau gitu buka email atau DM lo. Kalau perlu rekrut admin, gue yakin banyak banget yang nawarin endorsement ke sana meskipun kontak buat endorsement udah lo hapus dari bio," jelas Agnes kemudian.

Selama ini ia memang tidak pernah membuka email maupun DM Isntagram bila tidak ada urusan penting. Bila mengambil job dari endorsement, ia akan mendapatkan uang juga meski tidak seberapa, setidaknya bisa menghidupi kebutuhan hidupnya dan lumayan bisa mendapatkan perhatian publik terlebih dahulu supaya nanti kehidupannya menjadi model tidaklah terlalu susah.

"Lo itu selebgram, tapi gak ada pengumuman apa-apa. Tiba-tiba udah off aja, upload juga story doang promosiin kafenya Hector," dengkus Agnes menggelengkan kepalanya. "Ditambah bio kontak endorsement dihapus lagi!"

Giselle tertawa dibuatnya. "Lo kalau ngomong suka bener, Nes! Hahahaha."

"Kesel aja, sih. Punya wajah cakep, body ideal, dianggurin gitu aja. Kalau gue jadi lo, udah gue sikat semua, Cas!" keluhnya.

"Kalau gitu lo semua mau bantuin gue? Nanti hasilnya dibagi rata," tawar Casphia menatap satu-persatu temannya dari layar ponsel.

"Gue sama Agnes sepuluh persen, sisanya buat lo aja," ucap Giselle membuat Agnes menganggukkan kepalanya.

"Sorry to say, tapi lo yang butuh duit di sini, Cas. Kalau kita ... gak usah lo tanya lagi lah, ya," kekeh Agnes sedikit menyombongkan diri.

"Sialan." Mereka berdua berakhir tertawa bersama sehingga Casphia yang tertular pun terkekeh seraya menggelengkan kepalanya.

Mulai dari situ kehidupan Casphia as selebgram pun kembali dimulai dengan dibantu oleh kedua teman baiknya selama ini yang selalu menolongnya ketika baru pertama kali tiba di dunia ini.

Introverts to ExtrovertsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang