vii. improved

2.5K 230 8
                                        

Selama di kafe, kedua orang berbeda gender itu saling diam. Casphia masih sibuk makan dan sesekali memikirkan ke depannya ia harus bagaimana, sedangkan Hector sibuk dengan laptopnya.

Kira-kira mereka bertahan selama kurang lebih satu jam setengah. Hingga akhirnya suara panggilan seseorang yang tak asing lagi-lagi memasuki gendang telinganya secara sopan.

"Kak Hector?" kagetnya menatap Hector. Tidak menyangka akan bertemu.

Hector menengadahkan kepalanya dan seketika mendengus malas.

"Eh? Kalian saling kenal?" katanya terkejut lagi. "Maaf, Cas. Gue baru sadar lo ada di sini."

Tidak ada jawaban membuat dirinya tiba-tiba merasa malu sampai temannya datang. "La, gak ada kursi kosong, nih. Mau take away aja?"

"Take away rasanya udah beda, Ris," keluhnya.

"Eum, gue boleh duduk di sini, gak?" Lamia akhirnya memutuskan untuk bertanya sebab tempat duduk mereka memang khusus 4 orang.

Casphia menatap Hector yang seperti tidak akan menjawab. Akhirnya dengan malas Casphia menjawab, "Boleh."

"Casphia, sini." Hector tiba-tiba berbicara menatap Casphia dan menyuruh untuk duduk di sampingnya membuat Lamia yang akan duduk di situ pun kembali berdiri tegak lalu menyingkir.

"Sini," tekan Hector lagi menatap tajam karena Casphia melayangkan tatapan protesnya seperti "kenapa gak lo aja yang ke sini?" atau "emang kenapa, sih? Lamia cewek, gue juga cewek. Apa masalahnya? Bukannya lo gak suka deket-deket sama gue?"

"Sorry," ucap Casphia tak enak dan mulai bangkit seraya memanggil pelayan untuk membersihkan mejanya berakhir duduk di samping Hector sebab Hector terus-menerus menatapnya sehingga mau tak mau Casphia pindah. Yang waras mengalah.

Setelah itu Hector lanjut sibuk dengan laptonya dan ketika Casphia mengintip sedikit, ternyata sedari tadi Hector sibuk bermain game. Sialan.

Padahal dalam bayangannya Hector sedang sibuk menyusun tugas atau laporan maupun bekerja untuk coffeeshopnya. Memang jangan suka berekspetasi tinggi kepada manusia.

"Btw, Cas. Lo masih gak mau, ya?" tanya Lamia menatap Casphia sendu.

Lagi? Selama ini ia sudah bersusah payah menghindari drama menyebalkan itu, justru bertemu ketika sedang di luar. Apes sekali.

"Gue sama Ethan udah asing. Sorry," balas Casphia membuat Lamia menghela napas.

"Ethan? Lo Casphia Madeline?" kejut seorang gadis di depannya ini.

"Iya. Dia Casphia dan Cas, ini Iris sahabat gue," ucap Lamia memperkenalkan.

"Apa-apaan? Kalau gini gue gak mau satu meja sama pelakor kayak dia, La! Ayo cabut aja!" kesal Iris menarik tangan Lamia untuk segera bangkit.

"Tapi gak ada kursi lain, Ris."

"Kafe lain masih ada. Lagian kenapa harus di kafe ini, sih?"

"Kafe lain gak seenak Armand. Kita udah baikan, itu cuma masa lalu, okay?" ucapnya lembut.

Hector diam-diam melirik Casphia yang masih bertahan dengan poker facenya. Bersikap biasa saja seolah dia memang tidak pernah melakukan perbuatan buruk itu.

"Lagian udah gue bilang kalau Casphia bukan pelakor!" lanjut Lamia lalu mulai menatap Casphia tak enak. "Maaf, Cas. Iris gak bermaksud nuduh lo."

"Apasih? Gue ngomong fakta! Beritanya aja masih ada di Isntagram sekolah lo dulu," sungut Iris merasa sebal akan watak Lamia yang terlalu baik.

Introverts to ExtrovertsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang