Selepas kejadian kemarin, Casphia berada di rumah selama satu minggu penuh. Melakukan work out untuk menjaga tubuhnya serta menghilangkan kissmark yang berada di area bahu dan lehernya.
"Cas, lo udah ready, kan?" Suara dari seberang telepon membuat Casphia menatap dirinya di kaca rias.
"Gue gak perlu makeup?" tanyanya.
"Gue aja yang makeupin lo." Suara lain menjawab pertanyaan tersebut.
"Lo cukup bawa baju yang kemaren gue suruh. Siapa tau nanti di sana berguna kalau emang gak cocok atau ada insiden."
"Oke. Gue mau otw," kata Casphia dibalas hal yang sama oleh kedua temannya.
Menarik koper serta membawa tas kecil, Casphia sudah bersiap menuju lokasi photoshoot untuk portofolionya.
"Gue anter." Suara itu membuat Casphia terkejut saat membuka pintu mendapati sosok yang tingginya melebihi dirinya dan Casphia hanya sampai di bahunya saja.
"Kai!" pekik Casphia menatap kesal, sedangkan sang empu menatap bingung.
"Apa? Lo mau pergi sendiri?" balas Hector membuat Casphia mendengkus kesal.
"Gue bisa sendiri!" ketusnya mendorong tubuh Hector untuk menaruh koper ke bagasi, tetapi lengannya ditahan.
"Sini." Hector beralih menarik koper yang tadinya berada di tangan Casphia untuk ia taruh di bagasi mobilnya yang terparkir di luar.
Casphia tak mau ambil pusing memilih untuk mengunci rumahnya lalu menyusul Hector yang baru saja mengunci bagasi mobilnya.
"Lo tau tempatnya?" tanya Casphia begitu berdiri di dekat Hector.
"Gue bukan lo," jawab Hector meninggalkan Casphia seorang diri.
"Kai!" seru Casphia kesal, tetapi langkah kakinya ikut masuk ke dalam mobil Hector.
"Bisa gak lo jangan nyebelin buat hari ini?" geramnya begitu menutup pintu dan memakai seatbelt.
"Gue biasa aja?" heran Hector mulai menyalakan mesin mobilnya.
Tubuh Casphia sedikit menyamping ke arah Hector lalu menatap lelaki itu dengan tatapan, "Seriously?"
"Terus lo mau gue ngapain? Salto? Jungkir balik?"
"Gak gitu."
"Yaudah."
Mendesis kesal, Casphia berakhir bersandar pada kursi mobil dan fokus menatap jalanan. "Jangan pegang gue!" marah Casphia ketika Hector akan meraih tangannya terlihat dari ujung matanya.
"Gak usah kepedean," ucap Hector menggelengkan kepalanya. Tangan lelaki itu akan membuka dashboard untuk mengambil kaca mata hitamnya karena teriknya matahari sangatlah silau.
Senyuman miring itu terbit tat kala melihat ekspresi kekasihnya yang sudah memberengut.
"Lo serius mau photoshoot, tapi muka lo kayak gitu?" Hector kembali memancing amarah Casphia. Baginya itu adalah sebuah hiburan untuknya.
"Suka-suka gue," ketus Casphia merasa kesal.
Tidak bisakah lelaki itu sedikit lembut kepadanya? Mereka baru saja jadian belum ada dua minggu! Mengapa ia sudah dibuat kesal seperti ini?
"Bukannya pada dukung lo, yang ada pada kabur karna wajah jelek lo itu," decak Hector dramatis. "Pede juga lo gak pake makeup."
"Kaiii," rengek Casphia menatap Hector dengan tatapan melasnya karena sudah sangat kesal mendengar ucapan Hector.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introverts to Extroverts
Fiksi Remaja[100% Fluff] Akibat trauma masa lalu membuat Cassia menjadi pribadi yang pendiam dan memiliki trust issue. Namun apa yang terjadi ketika ia memejamkan mata saat mengantuk dan kembali membuka mata, ia berada di dunia lain? Bukan ruang kelas sekolah b...