xvii. feedback

5K 334 4
                                        

Setelah dirasa emosinya stabil, Casphia berjalan menuju meja pesanan dan mengambil pesanan miliknya serta kedua temannya yang sekarang sudah duduk di ujung kafe.

"Lo abis ngapain sampe dari luar kedengeran suara kenceng banget? Untung keredam sama lagu, tapi gue yang di ujung gini kedengeran," tanya Giselle ketika Casphia sudah duduk di sampingnya seraya meletakkan nampan berisi pesanan mereka.

"Gapapa," jawab Casphia sembari duduk di sebelah Giselle.

Meskipun kedua temannya menatap ragu, Casphia tetap pada pendiriannya untuk diam dan mulai makan kue coklat yang ia pesan tadi.

"Oke. Btw, lo udah baikan sama Hector dari kapan?" Agnes bersuara sehingga keadaan yang hening kembali ramai.

Casphia mengerutkan dahinya sekilas. "Tau darimana gue sama Hector berantem?"

"Lah? Lo gimana, sih, Cas? Lo sendiri yang curhat ke gue sama Agnes. Masa lo udah lupa?" heran Giselle membuat Casphia berpikir tentang kejadian masa lampau.

"Ah," gumam Casphia ketika sudah mendapatkan ingatan bagaimana bisa kedua temannya tahu.

"Jadi, kapan lo baikan sama Hector? Tiba-tiba udah akrab aja tadi," ucap Agnes menumpu dagu menatap Casphia dengan tatapan penuh keingintahuannya.

"Kemaren." Casphia menjawab, tetapi entah dia sadar atau tidak pipinya mulai memerah.

"Ih! Ih! Tuhkan ada yang aneh!" jerit Giselle tertahan membuat Casphia menjadi bingung.

"Cas, bukannya kemaren lo pergi sama Regan? Terus kapan lo baikan sama Hector?" tanya Agnes kembali.

"Gue gak sengaja ketemu Hector di taman bermain. Dia nemenin ponakannya pergi ke event," jawab Casphia santai tidak tahu bahwa Giselle sampai menjatuhkan rahangnya.

"Wa-wah." Giselle tersenyum kikuk karena menurutnya Casphia itu luar biasa. "Gua gak nyangka orang yang gak mau ribet kayak Hector bisa anterin ponakannya ke event."

"Eh, bener juga? Semua orang bilang kalau ada event di kampus Hector gak join, kecuali emang dia ada urusan penting di kampus. Kayak bimbingan atau barang pentingnya ketinggalan," timpal Agnes. Ia tahu info ini karena sering bergosip dengan banyak orang. Sedikit berterima kasih kepada Casphia sebab bantuannya dalam mencari teman juga termasuk.

"Kenapa sama itu? Bukannya bisa aja Hector ke sana karna emang pengen nemenin ponakannya? Siapa tau dia berubah kayak gue," bingung Casphia. Kenapa temannya ini selalu menghebohkan sesuatu yang tidak penting?

"Cas, gimana, ya, gue bilangnya?" Giselle merasa bingung dan ketika menatap Agnes dibalas gelengan kepala, ia tambah bingung.

Casphia ini meskipun pernah berpacaran kenapa sangat tidak peka sekali, sih? Membuat dirinya kebingungan untuk menjelaskan perihal yang sudah pasti seperti itu.

"Sebenernya gue udah curiga waktu event basket kemarin, Nes. Karna Eric ngasih tau ke gue kalau Hector yang ajuin dirinya sendiri buat ikut event," jelas Giselle kepada Agnes.

"Kenapa baru sekarang, Gis? Bukannya dulu dia harusnya bisa dapetin, ya? Kalau sekarang susah, apalagi temen kita ini emang gak ada niatan buat main-main lagi, deh," balas Agnes melirik Casphia yang menaikkan salah satu alisnya.

"Lo pada bisa bahas hal yang gue pahami, gak?" kesal Casphia sebab ia berasa disisihkan dari percakapan mereka.

"Oke, ganti topik aja karna kayaknya lo emang udah gak bisa nyambung," putus Giselle membuat Casphia sedikit sebal.

"Terus gimana sama Regan? Lo masih anggep dia temen atau temen tapi mesra, hm?" goda Giselle membuat Agnes ikut tersenyum penuh arti.

"Temen. Gue kasian karena tiap sore selalu sempetin mampir ke sini sampe gue pulang kerja," jelas Casphia diangguki oleh kedua temannya.

Introverts to ExtrovertsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang