16

1K 88 4
                                    

"Guys pulang gak nih?". Adel yang baru saja kembali dari bermain airnya berlari menuju dimana teman temannya berada.

"Pulang gak". Ucap Adel bertanya lagi.

"Pulang dong ya kali sampe malam di sini". Seru Olla yang juga baru saja tiba karena sebelumnya juga berada dipinggir bibir pantai itu bersama Jessi, Ashel, Chika dan Marsha.

Duduk di atas pasir sejenak, menikmati sun set di sore hari ini. Semua terdiam saling merasakan sejuk angin yang menghembus menggoyangkan rambut mereka.

"Indah". Ara berkata saat melihat pemandangan indah di depannya.

Azizi melirik Ara dan mendengus dia tau maksud Ara. "Cihh dasar buaya".

Ara terkesiap mendengar ucapan Azizi. "Ini laut gak ada buaya di sini". Dengan senang hati meladeni ucapan Azizi.

"Halahh ada lo, gak gentle lo". Zee sepertinya sudah mulai jengah dengan sikap Ara yang tidak sat set sat set.

"Dih". Ara menjawab dengan melihat ke kiri dan kanan mulai terlihat sepi. Sebentar lagi matahari mulai terbenam.

"Lo gak jelas, di embat nangis lo". Setelahnya Azizi bangun menepuk nepuk sebentar bajunya nya yang terkena pasir dan mulai menjauh dari situ.

"Yuk ah balik, udah gada orang lagi". Meninggalkan tempat tersebut mulai melangkah menuju mobil masing masing.

"Enak dong sepi". Suara Adel terdengar dari arah belakang dan langsung mengundang tatapan mereka.

"Mesum lo. Teriak mereka serentak dan berlari kecil meninggalkan Adel di belakang. Adel tertawa, apa pula dia di katain mesum. Maksudnya enak sepi ya gak ribut jadi bisa menikmati momen mereka aja. 

Adel ikut berlari mengejarnya dengan tawa mereka yang juga ikut menular padanya.

Saat tiba di parkiran dan Chika yang hendak membuka pintu kemudi nya kaget saat Ara datang dan memanggilnya tiba tiba.

"Chika". Chika menoleh.

"Hmm kenapa Ara?". Ara terdiam sejenak. "Kenapa?". Chika berseru lagi.

"Nanti malam sibuk?". Suara Ara sedikit tercekat.

Chika masih memasang ekspresi datarnya. "Kenapa emang?".

"Kalo gak sibuk mau keluar sebentar"'. Ara menggaruk hidungnya yang tak gatal. Dia bingung harus ngomong apa lagi. " Mau jalan jalan mungkin atau lagi mau makan di luar kamunya atau-".

"Mau Ara". Langsung di potong Chika. Perkataan Ara tadi sepertinya tidak akan ada ujungnya.

Ara mengapit kedua belah bibirnya antara mau tersenyum tapi dia malu.

"Yaudah, nanti aku jemput". Ara pamit sambil tersenyum menjahui mobil Chika masuk ke dalam mobil Azizi.

Sudah terlihat di dalam sana Azizi dan Marsha yang telah menatapnya tajam.

"Bisnis terlarang ya lo sama Chika? Azizi tau tapi dia hanya ingin meledek Ara.

Ara tertawa, apa apaan bisnis terlarang yang ada hubungan terlarang di antara mereka semua.

"Janjian apa lo sama Chika Ra? kita liat liat makin makin aja kalian berdua". Marsha jadi ikut penasaran pada Ara dan Chika. Sangat kentara sekali ada sesuatu di antara mereka berdua.

"Gak ada apa apa Sha". Ara merebahkan punggungnya ke sandaran kursi dan menjawabnya.

"Gak percaya gue". Mana ada yang percaya saat jelas jelas mereka melihat sikap Ara dan Chika berbeda dari yang lainnya.

Ara tidak menghiraukan lagi dan mulai menutup matanya.

Chika sampai di apartnya dan sangat terkejut saat melihat mama dan papanya telah berada di dalam sana. Bagaimana papa dan mamanya bisa masuk?

MY HOPE IS YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang