14

816 77 5
                                    

Hari ini hari sabtu dan tidak ada jadwal apa apa. Chika sangat ingin bermalas malasan hari ini. Ingin menggunakan waktunya untuk berbaring menonton tv dan makan. Tidak ada jadwal keluar dengan siapapun hari ini.

Bangun dari tidurnya di pukul 10 pagi atau siang disebut nya ini? ya pokonya itu.

Melangkah menuju dapur. Saat hendak menuangkan minuman ke dalam gelas dia sedikit kaget saat merasakan menginjak sesuatu.

langsung kedua pipi dan telinganya memerah. Bagaimana tidak dia melihat kacamata nya alias bra dirinya telah tepar tepat dibawah kaki meja dapurnya.

langsung ingatan nya bekerja. Ini dia ulah Ara malam itu yang dengan sembarang membuang miliknya begitu saja.

Chika jadi meremas kedua pipinya jika membayangkan kejadian malam itu.

Dia dan Ara tidak punya hubungan spesial. Hanya teman dari temannya. Tapi perbuatan mereka sudah lebih dari itu. Bahkan bukan sekali kejadian itu hampir terjadi berkali kali.

Sepertinya dia harus meminta penjelasan dari Ara atau harus menanyakan langsung mengenai apa status mereka sebenarnya saat ini. Berbicara dari hati ke hati sepertinya perlu. Jangan bilangnya teman tapi yang terjadi dibelakang itu lebih dari teman.

Dan Chika sungguh tidak suka dengan sebutan FWB.

Apalagi kalau sampe Ashel tau pasti dia akan di ceramahi 10 kali dalam sehari.

Ini tidak bisa dibiarkan. Memang harus segera di luruskan jangan di biarkan bengkok kayak gini. Ya, Chika dengan tekad nya yang membara saat ini.

Mengambil branya itu dan memandangi nya. Ya ampun Ara sudah melihat bentuk branya. Jangankan bra nya isi branya juga dia sudah melihat nya dan jangankan melihat bahkan Ara juga sudah pernah memegang serta meremasnya. Chika ingat betul bagaimana tangan Ara menyentuh aset kembarnya.

"Huuft, huftt huuuuuuuuttfff". Chika sampai harus menarik napasnya dalam dalam. Sungguh kejadian itu di luar kuasanya yang hanya sebagai manusia biasa.

Membuat sarapan seadanya pagi ini dan lanjut untuk memanjakan dirinya dengan serangkaian skincare nya.

Setelah semua rutinitas mempercantik dirinya, Chika siap bersantai di depan tv jumbonya yang memang lebih terlihat seperti layar bioskop.

Baru saja pantat itu hendak menyentuh sofa, sebuah ketukan terdengar dari arah luar. Chika menutup mata menahan kekesalan nya. Siapa orang itu yang berani sekali mengganggu hari santai nya ini.

Akhirnya berjalan menuju pintu, dan dengan malas membuka nya. Matanya langsung terbelalak melihat siapa disana.

"Suprise". Teriaknya dua orang yang sekarang sedang menyengir disana.

"Olla, Jessi, demi apa lo pada disini? balik gak bilang bilang gue lagi, parah banget". Chika tidak menyangka temannya yang 3 tahun ini berada di Ausi, Olla dan Jessi kebetulan berkuliah di sana sekarang berada di depan matanya.

"Ya namanya juga suprise dodol". Ucap Olla yang langsung nyelonong begitu saja ke dalam. Diikuti Jessi di belakang nya.

"Ashel otw kesini juga". Ucap Jessi saat sudah duduk di sofa Chika.

"Luas banget ya Chik, betah sendiri? cari pasangan gih". Suara Jessi terdengar lagi seraya mencomot cemilan yang memang sudah Chika persiapkan untuk menton Netflix nya.

Olla mengarah pandangannya ke penjuru ruangan. "Iya sih Chik kata gue, biar gak sepi sepi amat gitu". Chika memutar bola matanya. Apa apaan saran yang tidak bisa diwujudkan itu.

"Gimana si Rian Rian tai itu? masih hubungin lo?.  Tanya Jessi.

Chika ikut duduk di samping mereka.

"Masih sih, cuman ya gitu gara gara gak gue tanggepin jadi jarang sekarang ini". Jawab Chika seraya merebahkan punggungnya di sandaran sofa.

MY HOPE IS YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang