41

903 120 16
                                    

"Chik". Terdengar suara dan dibarengin sebuah kepala yang muncul dari balik pintu.

"Olla, ngagetin tau". Chika berucap seraya mengusap dadanya yang sempat kaget tadi.

Olla tertawa geli. Chika sekarang ini menjadi sangat sensitif. Sering kaget dan kesal setiap saat.

"Dicariin Deon". Ucap Olla lagi.

Chika berdecak, keningnya berkerut. "Kenapa?". Tanyanya, sambil tangannya yang terus sibuk dengan lembaran lembaran kertas di atas mejanya yang berserakan. Bahkan ada yang tercecer di lantai, Chika tidak memperdulikannya. Hari ini kepalanya hampir mau pecah.

Olla mengangkat bahunya. Chika makin kesini juga makin sangat terlihat sibuk. Entah dia sibuk beneran atau menyibukkan diri dari isi kepala yang Olla tau apa di dalamnya.

"Jangan sibuk banget Bu CEO, Lo sekarang ada pegawainya, gak lagi kerja sendiri, kalo ada apa2 tinggal bilang ke bawahan Lo, gak perlu terjun langsung. Percuma lo gaji mereka tapi yang ngerjain semuanya tetap lo". Jelas Olla panjang lebar.

Chika menggaruk keningnya. Bukan tak mau menyerahkan pada karyawannya yang lain, tapi selama dirinya bisa di dan ada waktu pasti Chika mengerjakan semua pekerjaannya.

Ya, Chika saat ini sudah menjadi Bos Besar disalah satu perusahaan ternama di luar Negeri. Menjadi seorang pemilik perusahaan adalah salah satu dari sekian mimpi Chika dulu. Dan kini salah satu dari mimpinya sudah terwujud.

Chika sudah menjelma menjadi seorang CEO yang sangat ber karismatik, elegan dan sangat di segani. Parasnya yang cantik bak Bidadari itu membuat banyak kalangan yang menaruh hati padanya. Chika sungguh di kagumi di manapun kakinya berpijak. Dengan kecerdasan dan profesionalisme nya dalam bekerja membuat Chika banyak di minati oleh perusahaan lain yang ingin berkerjasama dengannya.

10 tahun lalu banyak merubah diri Chika.Hidup Chika berubah kala sebagian dari dirinya hilang.

Sampai saa ini memori itu masih tertanam kuat dalam dirinya. Setiap malam mimpi buruk selalu berdatangan menyapa dalam pejam nya. Menangis seorang diri saat bayangan itu muncul di kepalanya. Setiap saat setiap detik dimana pun dan dalam keadaan apapun bayangan itu selalu datang menghampirinya.

Salah satu cara membuatnya lupa sesaat saat Chika menyibukkan dirinya seperti saat ini. Namun hanya sesaat, saat pikiran itu lengah lagi lagi bayangan itu muncul.

Chika menutup matanya, bahkan saat dia tengah membicarakan orang lain bayangan itu bisa muncul seolah memperingatinya dan seolah mengingatkannya akan seseorang yang dulu itu.

Waktu sungguh cepat berlalu. Setelah kejadian dimana dirinya berjanji pada Tuhan, Chika tak lagi menampakkan dirinya lagi pada siapapun bahkan pada temannya yang dulu sangat dekat. Chika seolah menghilang di telan bumi.

Tak tahu apa kabar seseorang itu, masihkah dia hidup atas apa yang telah Chika korban kan atau justru memilih pergi karena Chika meninggalkannya.

Chika sangat berharap dia masih hidup, memulai kehidupan barunya dengan bahagia tanpa kesedihan ataupun kesakitan.

Air mata Chika menetes, hatinya selalu sakit saat membayangkannya. Belum rela melepaskannya untuk pergi dari hidupnya dan hidup bersama dengan orang lain atau pergi meninggalkannya untuk selama lamanya.

"Chik, are u oke?". Olla menghampiri Chika yang terlihat mengusap air matanya.

Chika tersenyum. Tak ada kata baik baik saja dalam dirinya sekarang ini. Kebahagiannya telah dia tinggalkan bersama cintanya 10 tahun yang lalu.

Olla paham, mengusap bahu Chika. Olla menjadi salah satu rekan kerja Chika sekaligus orang kepercayaannya saat ini.

Chika berjumpa Olla lagi saat dia sudah merasa putus asa dan berniat mengakhiri hidupnya. Olla dan Jessi kini yang menjadi teman Chika si sini, setelah Chika memutuskan untuk pergi dari kehidupan lamanya dan pergi menjumpai Olla dan Jessi di Ausi.

MY HOPE IS YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang