21

1.6K 79 12
                                    

"Ra, aku gak enak bertamu udah malam banget". Chika bicara setelah sampai didepan rumah Ara tepat pukul 12 malam.

Ara melirik Chika sebentar sambil membuka sealtbelt nya. "Siapa emang yang bertamu?". Ucap Ara setelahnya.

"Aku". Chika juga melepas sealtbelt nya.

Ara tersenyum. "Emang kamu tamu? kamu kan penghuni rumah sini juga".

Chika menyipitkan matanya menatap Ara. Dia jadi curiga, kalau Ara selama ini hanya berpura memasang tampang dingin. Pasalnya bersama dirinya Ara sangat jauh berbeda, sangat manis bicaranya dan mulai suka menggombal dan kadang kadang terlihat manja.

"Kenapa kamu manis banget sih". Chika sampai tidak bisa mengekpresikan rasa senangnya melihat Ara seperti ini.

"Aku, manis? Lee mineral kali". Ara tertawa sebentar dan kemudian mencuri satu ciuman di bibir Chika. Chika yang kaget dengan Ara yang tiba tiba seperti itu membatu sebentar.

"Dah ah, ayuk masuk sayangnya aku, anggap aja rumah aku ya". Ara tertawa lagi ketika mendapatkan cubitan kecil di lengannya.

Terlihat rumah Ara yang mulai sepi, sepertinya orang rumahnya sudah tidur. 

"Itu kamar aku masuk aja duluan, aku mau ambil minuman dulu". Ara menunjuk kamarnya pada Chika.

"Gak papa ni?".

"Gak papa sayang". Ara pergi meninggalkan Chika ke dapur. Setelah membuat minuman untuk dirinya dan Chika Ara bergegas kembali ke kamarnya.

"Sayan-g". Ucapn Ara terhenti sebentar saat melihat manusia lain di kamarnya. Ara berdehem menetralisasi kerongkongannya.

"Chika, minum dulu, tadi kamu haus kan?". Ara berucap seraya melirik makhluk itu. Ngapain tengah malam begini berada di kamarnya.

"Aku gak ada kak?". Itu Christy yang berbicara. Dia mendengar suara orang berbicara dan kepo akhirnya keluar. Melihat punggung Ara hilang dibalik dapur, Christy mencoba masuk ke kamar Ara dan sedikit kaget menemukan Chika disana. 

Dan berakhir disni. Dirinya sedang bergosip riya bersama Chika. Ara yang melihat itu sangat malas. Berniat ingin berduaan dengan Chika malah diganggu oleh bocil ikan satu itu.

"Kamu ngapain dek jam segini belum tidur?". Ara meletakkan gelasnya di sisi meja kasurnya.

"Aku pengen ngobrol sama kak Chika, kenapa sih?". Christy mendelik tak suka pada Ara.

"Kak Chika mau tidur, kamu balik aja ke kamar, besok pagi ngobrolnya". Ara melirik Chika yang tersenyum itu.

"Yaudah, ayuk kak Chika, kak Ara ganggu kita aja kan". Christy bangun dari duduknya menarik Chika".

"Loh apa apaan?". Ara menaikan alisnya menatap bingung pada Chika.

"Apa sih kakak, gak jelas banget, kita tu mau bobok, tadi suruh tidur".

"Yaudah, kamu tidur aja sana, ngapain ajak kak Chika". Ara menatap kesal Christy dan Chika yang kini telah tertawa itu. Entah apa yang dia tertawakan. Ara jadi sangat malas lagi sekarang.

"Yee, orang kak Chika barusan bilang mau tidur sama aku".

Ara melototkan matanya. Tidak bisa dibiarkan apa apaan Adiknya ini ingin merampas hak nya. Benar benar Ipar Adalah Maut ini. Ara menoleh pada Chika yang masih tertawa kecil. Aaaaa Ara tambah kesal dengan Chika yang malah tertawa.

"Kamu bener mau tidur sama Christy?". Ara bertanya lagi untuk memastikannya.

"Iya Ara". Chika mengangguk mantap. Dirinya geli sendiri melihat ekspresi Ara sekarang. Sepertinya Ara akan merajuk setelah ini.

MY HOPE IS YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang