47

1K 116 12
                                    

"Baik, terimakasih untuk meeting kali ini. Semoga projek kita ini berjalan dengan lancar kedepannya. Meeting saya tutup. Semuanya bisa balik ke ruangan masing2". Ucap Ara mengakhiri meeting mereka.

"Ra?". Fiony menghampiri Ara. Hari ini perusahaannya mendapat jadwal untuk meeting bersama perusahaan Ara. Kerena kerja sama mereka masih terjalin menyebabkan Fiony ada di sini.

Ara menatap Fiony. "Ya, Fio". Seraya mengemasi barang barangnya diatas meja.

"Selamat ya, atas pernikahan kamu". Ucap Fiony tulus. Meski di wajah itu tersirat luka yang mendalam.

Sudah  masuk 10 bulan usia pernikahan Ara dan Chika. Dan baru hari ini Fiony berjumpa lagi dengan Ara. Ara sangat sibuk dengan perusahaannya ini di tambah Chika yang juga sibuk dengan perusaahannya. Membuat Ara baru bisa mengunjungi Indonesia dalam 1 bulan terakhir ini.

Ara lebih memilih menemani Chika di Swiss. Istrinya itu tidak mau ldaran. Makanya Ara disana untuk waktu yang lama. Tentang perusahaannya, untung ada Adiknya yang meng handle semuannya selama dia di Swiss.

Ara tersenyum. "Terimakasih Fio". Ara sudah mengundang Fiony di acara Pernikahan mereka. Tapi Fiony memilih tidak datang. Dia belum bisa menerima semuanya. Cintanya masih berlabuh di Ara.

Dan sekarang setelah semuanya terjadi dan tidak ada harapan lagi untuknya, Fiony akan berusaha untuk menghilangkan cintanya pada Ara. Meski itu sungguh sangat sulit.

Fiony menunduk. "Mau makan siang bareng? Tenang, ini hanya sekedar makan siang. Kita sudah lama gak ketemu. Gak ada maksdu apa2". Jelas Fiony.

Ara terdiam, tengah menimang nimang ajakan Fiony. Dan akhirnya dia mengangguk.

"Yaudah, aku ke ruanganku dulu".

"Aku ikut ya". Ucap Fiony.

Ara dan Fiony berjalan bersebelahan menuju ruangan Ara. Pintu dibuka tapi Ara langsung kaget saat melihat perempuan yang sangat cantik didalam sana, meski badannya kini sudah terlihat sangat berisi di karenakan ada manusia lain yang hidup di perut istrinya itu.

"Sayaaaang". Panggil Ara yang berlari pelan mengahampiri Chika yang tengah duduk di kursinya. Langsung memeluk manja istrinya itu.

"Sayang aku kangen banget. Kapan kamu kesini? Kok gak kabari aku". Ara cemberut bibirnya maju beberapa centi.

"Dua jam tadi aku udah nyampek rumah kamu, terus langsung kesini". Jelas Chika mengusap wajah Ara.

"Baru selesai meeting ya?". Tanya Chika. Namun matanya menangkap sosok lain yang berdiri terdiam di belakang sana. Fiony sedang menyaksikan mereka.

"Chika". Sapa Fiony lembut.

Chika hanya mengangguk saja seraya tersenyum tipis.

"Dia lagi ngapain di dalam sana?". Tanya Ara tiba tiba yang langsung mengusap perut buncit Chika dari luar. Chika hamil sudah masuk bulan ke 8.

Dengan usia pernikahan mereka yang baru jalan 2 bulan kemarin Chika langsung di karuniai anak.

Seolah olah, kali ini Tuhan merestui mereka berdua. Dua kali mereka menjalani proses bayi tabungnya, Chika langsung di hadiahi kabar gembira. Ada makhluk mungil yang berhasil tumbuh di perut Chika.

Tapi cuma ada satu. Ara sempat merajuk dan sedikit kecewa karena didalam sana tidak ada 5 seperti keinginannya dan Christy.

Tapi itu semua bukan seperti kemauan kita bukan? Kita hanya bisa berencana dan Tuhan yang menentukan nya.

Meski begitu, Ara sangat sangat bersyukur, Tuhan lagi lagi memberinya kesempatan dan kepercayaan untuk menjadi orang Tua.

"Dia dari nendang nendang nih. Kangen Mommy nya katanya". Ucap Chika yang ikut mengusap perutnya.

MY HOPE IS YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang