43

969 125 17
                                    

Pagi ini Chika sedikit sibuk di kantornya. Harus bersiap siap Meeting beberapa menit lagi. Pesohor Brand ternama akan menghadiri rapatnya kali ini. Meski begitu Chika tetap Stay Cool dan Profesional. Pesona Chika tak kalah dengan tamunya itu kok.

Terlihat dari tamu Chika yang mulai membanjiri ruang Meeting mereka kali ini, tatapan mereka tak berkedip saat melihat Chika.

Lebih di dinominasi oleh orang Mancanegara tak membuat Chika takut. Ini rapat pembentukan suara bukan rapat adu kemampuan atau adu perusahaan.

Pembawaan Chika yang santai membuat para tamu terkagum. Rapat selesai dengan berjalan sangat mulus.

"Deon natap lo dalem banget". Olla mencolek Chika yang duduk di depan. Chika baru saja menyelesaikan meeting mereka. Tapi para tamu masih di dalam ruangan rapat.

Chika berdehem. Dia tau, dan sedikit risih. Pasalnya Deon yang keturunan bule Asli yang lama menetap di Indonesia dan kembali ke negaranya ini sangat pandai berbahasa Indonesia. Deon dari tadi menatapnya sedari tadi rapat di mulai bukan malah menyimak.

Deon memang sangat tampan dan juga mapan. Meski Chika masih jauh di atas Deon, Tapi Chika tidak pernah memandang itu. Deon sangat baik. Sering menawarkan diri untuk membantu Chika. 

Perasaan sukanya terang terangan di perlihatkan pada Chika. Meski sudah beberapa kali Deon mengutarakan cintanya, Chika masih tidak bisa menerimanya.

Bahkan Chika tertarik saja tidak. Jika untuk hanya sekedar berteman Chika siap, tapi jika lebih dari itu sampai kapan pun sepertinya dia tidak bisa.

Terlihat satu persatu tamu sudah mulai keluar dari ruang rapat.

"Nice to meet you Ms. Chika". Seseorang datang menghampiri Chika. Laki laki berperawakan sekitar 50 tahunan mendekatinya dan mengulurkan tangannya.

Chika dengan sopan menyambut jabat tangan itu. "Nice to meet you too, Mr.Jo". Ucap Chika lembut.

"You are really great". Ucap Mr. Jo lagi

"Oh thanks u". Chika tersenyum. Tak sekali dua kali ada orang yang memujinya setelah Chika selesai memimpin rapat. Sudah terlalu banyak Chika mendapatkan pujian itu, membuat Chika jadi biasa saja.

"See u next time, Ms. Chika". Setelahnya Mr. Jo keluar dari ruangan tersebut.

Chika hanya mengangguk dan tersenyum. Duduk kembali di kursinya. Dia benar benar lelah. Tapi matanya menangkap sosok Deon yang masih ada di dalam sini.

Chika menaikan sebelah alisnya saat melihat Deon tersenyum ke arahnya. Bahkan Chika tidak tersipu sama sekali.

Deon bangkit dari duduknya berjalan mendekati Chika. Sementara Olla sedang memeriksa hasil evaluasi rapat tadi.

"Bau bau ada perusahaan yang ajak kerja sama nih". Deon tertawa pelan.

Chika mengangkat bahunya acuh. Dia juga berpikiran seperti itu. Tak jarang setelah Chika menyelesaikan rapatnya pasti ada tawaran tawaran itu berdatangan kepadanya.

Deon berdehem lagi. "Udah siang nih, mau makan diluar gak?". Deon masih tak pantang menyerah, jika ada waktu luang pasti dia akan berupaya untuk mendekati Chika lagi.

Chika menoleh menatap Olla. "La, habis ini ada apa lagi?". Tanya Chika. Karena Olla yang memegang seluruh jadwal Chika di perusahaan ini. 

Olla membuka ipad nya dan melihat disana. Dia menggeleng. "Gak ada Chik, dua hari ini lo Free".

Deon bernafas lega. Jika Chika free dia harus juga free. Habis dari sini dirinya akan menjumpai atasannya untuk meminta cuti dua hari.

"Yuk, mau kan?". Tanya Deon lagi.

MY HOPE IS YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang