50 (END)

1.1K 114 5
                                    

"Kak Chika". Christy datang ke kamar Chika dengan sedikit kesal.

Chika menoleh ke arah pintu yang terdapat Christy di sana dengan wajah muramnya.

"Kenapa Dek?". Tanya Chika saat Christy sudah sampai di hadapannya.

"Kakak tuh, aku gak tau harus bilang ke dia gimana lagi. Kak Chika marahin coba!". Kesal Christy.

"Emang kakak ngapain lagi?". Chika menegakkan punggungnya. Firasatnya tidak baik sekarang.

"Arjun nangis gara gara kakak". 

Chika menurunkan sebelah kakinya dari kasur.

"Diapain?". Tanya Chika sedikit panik.

Christy menarik sebelah tangannya. Menyebabkan Chika menaruh Ipad nya di atas kasur dan berdiri setelah itu ikut bersama Christy ke kamar Arjun.

Sampai di kamar Arjun, tidak terdapat Ara lagi di sana, dia menghilang entah kemana. Meninggalkan Mbak Santi dan  Arjun yang masih menangis.

"Mama, hiks". Ucap Arjun masih tidak begitu jelas bicaranya dengan tangan yang terangkat minta untuk di gendong Chika.

Chika memejamkan matanya saat melihat  Arjun yang menangis sesenggukan dikarenakan ulah Ara, katanya. 

"Sayang Mama kenapa heum?". Tanya Chika lembut seraya menggendong Arjun.

"Mo-momy, hiks, nacal hiks". Adu Arjun sesenggukan.

Chika melirik Mbak Santi meminta penjelasan darinya.

"Kenapa Mbak?". Tanya Chika. 

"Itu Bu-". Uap Mbak Santi takut takut.

"Apa? Gak papa bilang aja". Ucap Chika baik.

Mbak Santi terdiam sesaat. Dia takut untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Anu Bu-". Gugupnya lagi.

"Bilang aja Mbak, di apain sama Kakak? Sampe nangis kayak gitu Arjun nya".

Tambah Christy yang juga ikut penasaran penyebab menangisinya keponakan nya ini.

"Emm, itu, Bu Ara olesi Balsem ke pantatnya Den Arjun". Ucap Mbak Santi yang sudah takut akibat perkataannya itu.

Chika dan Christy langsung menganga. Apalagi Chika. Tadi kepalanya nyaris pecah karena masalah kantor dan sekarang kepalanya nyaris copot setelah mendengar masalah yang ditimbulkan oleh Ara malam begini.

Chika menutup matanya seraya mengusap dadanya yang berdetak kencang.

"Kak Chika". Panggil Christy takut, melihat Chika dengan wajah yang memerah. Jujur Christy lebih takut ke Chika kalau marah di bandingkan Ara. Kerana se marahnya Ara tidak sampai membentaknya atau pun memukulnya.

Tapi melihat Chika didepannya ini dengan wajah merah saja dia sudah takut.

"Kak Chika". Panggil Christy lagi yang melihat Chika sedang mengatur nafasnya.

Chika menoleh pada Christy. Seraya tangannya mengusap kepalanya Putranya yang masih menangis.

Berjalan ke arah kasur duduk disana dan kemudian memberi Arjun susu formula yang sudah di buatkan oleh Mbak Santi tadi.

Arjun sidah berusia 2 tahun setengah dan Chika tidak lagi memberinya asi, di ganti nya dengan susu formula.

Chika melirik Mbak Santi.

"Ara kemana Mbak?". Tanya Chika.

"Gak tau Bu. Tadi Buk Ara keluar gitu aja pas Den Arjun nangis". Ucap Mbak Santi.

MY HOPE IS YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang