le mien: 8

453 74 5
                                    

Bagian: 8

Cesie mengulum senyum sambil melirik Jeremy yang duduk si sebelah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cesie mengulum senyum sambil melirik Jeremy yang duduk si sebelah nya. Siapa sangka Jeremy datang jauh lebih awal dan pas sekali Papa Sadam yang membuka kan pintu. Alhasil Jeremy di ajak sarapan bareng dengan mereka. Cesie sampai terkejut saat turun tadi melihat Jeremy sudah mengobrol akrab dengan Papa. Tadinya saat melihat Jeremy, Mami sudah memasang wajah sewot tapi Papa berhasil menyuruh Mami untuk tenang dan tidak asal marah karena Mami kira Cesie lah yang mengajak. Tapi Papa langsung klarifikasi kalau Papa lah yang mengajak Jeremy sarapan bersama.

Sama dengan Mami, awalnya Sagara terlihat tidak suka dia bahkan langsung bertanya kenapa ada tamu tidak di undang di dalam rumah ini namun Papa langsung menegur Sagara dan berakhir Sagara menjadi diam dan memainkan ponsel nya tak peduli dengan sekitar mereka. Cesie sedih melihat itu, kenapa Sagara sangat membenci Jeremy, bisakah Sagara menyampingkan masalah Geng motor nya dan menerima Jeremy sebagai Pacar dirinya.

"Jadi serius kamu gak keberatan anter jemput Cey terus selama dia sekolah?" ulang Papa Sadam karena sedikit ragu melihat Jeremy yang mengangguk mantap setelah ia bertanya itu pertama kali tadi

"Iya Om, Jere gak keberatan kok. Jere malah seneng bisa anter jemput Cey kayak biasanya"

Papa Sadam menganggukan kepala nya mengerti. Saat Jeremy sibuk makan, dia berbisik pada Istri nya. "Dia keliatan tulus banget sama Cey, gapapa kali ya?"

Mami Agnes merengut. "Gak mau Mas! Suruh putus aja!"

"Sttt...gak boleh gitu. Lagian dia anak baik-baik sayang"

Mami Agnes jadi terdiam. Dia menyuap makan nya dengan wajah cemberut.

Jeremy melihat jam di pergelangan tangan nya. "Om...Tan...kami pamit pergi dulu ya?" dia menyalami kedua nya di ikuti Cesie yang tersenyum senang

Mami yang melihat Cesie tersenyum lebar seperti itu jadi sedikit tersentuh. "Hm...hati-hati" ujar nya lalu mencium pipi Cesie

"Jere aku ambil tas dulu ya!"

"Aku di depan ya Cey"

Setelah mengangguk Cesie segera berlarian untuk mengambil tas nya di kamar. Setelah melihat Cesie pergi, Sagara ikut menyusul Cesie sedangkan Jeremy masih berdiri disana.

"Maaf Om, Tan. Kalau pulang sekolah ini Jere ajak Cey pergi dulu boleh gak? Kalau gak boleh gapapa kok" dia tersenyum

Papa menoleh melihat Mami dulu, takutnya jika dia mengiyakan nanti Mami belum setuju. "Papa sih boleh aja asal jangan pulang kemaleman"

"Iya boleh, bates nya jam tujuh. Lewat darisana kamu Mami jewer" Mami sedikit bercanda menjawab nya

Jeremy senang mendengar nya. Apalagi saat Mami menyebut dirinya Mami, biasanya Tante. Keajaiban apa yang membuat Mami Agnes luluh, Jeremy sangat bersyukur.

le mien Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang