Genre: romance, youth, love, enemies
Rolfagez dan Hesvior adalah dua Geng motor yang sudah menjadi musuh sejak lama. Bagaimana jika seorang Gadis tiba-tiba terlibat dan menjadi pemicu berkobar nya api permusuhan antara Michael Januarta (Ketua Rolfag...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mana Cey?" tanya Jeremy saat pintu besar rumah keluarga Arkabian dibuka oleh Sagara. Karena tak sabaran, Jeremy mendorong bahu Sagara yang menghalangi jalan nya untuk masuk
"Apa hak lo masuk rumah orang sembarangan hah?" Sagara mendorong tubuh Jeremy dengan kasar hingga Laki-laki itu keluar kembali. Sagara menutup pintu rumah nya lalu menatap Jeremy dengan remeh. "Lo dateng pagi-pagi buta? Nanya Cey dimana, maksa masuk? Lo siapa?"
Jeremy mengepalkan kedua tangan nya sambil berusaha untuk mengontrol amarah nya yang sudah tersulut. "Gue gak mau berantem sama lo. Gue mau ketemu Cesie"
"Cey gak ada" dengan tampilan khas baru bangun tidur, Sagara merapikan tatanan rambut nya dari kaca jendela lalu bersandar di pilar teras. "Lebih baik lo balik kerumah terus tidur. Hari libur gue mendadak sial karena lo dateng pagi-pagi"
Tanpa berterima kasih atau berpamitan. Jeremy langsung meninggalkan Sagara dan bergegas untuk kerumah Gisha. Hari ini dia harus bertemu dengan Cesie, apapun caranya.
Seiring motornya melaju jalan raya pagi yang sudah mulai ramai. Dia terus menghubungi nomor Cesie, tapi sama saja tidak di angkat sama sekali. Setelah motornya sampai dirumah Gisha, dia langsung menelepon Gadis itu seiring Satpam yang masuk untuk memanggil Gisha.
Saat Gisha muncul di hadapan nya Jeremy langsung bertanya mengenai keberadaan Cesie. "Mana Cey?" tapi Gisha menampakkan raut agak terkejut lalu berangsur menatap nya sedikit tajam
"Cey gak mau ketemu sama lo"
Jeremy menyunggingkan senyum. "Cey gak ada disini ya?"
"Ada di dalem. Lo ngapain kesini sih? Dia gamau ketemu sama lo. Jadi gak usah cari-cari dia lagi"
"Cey ada atau enggak?" Jeremy mendekati Gisha lalu mencengkram kedua lengan Gadis itu. "Gue tanya sama lo!"
Gisha menyentak lengan Jeremy tak kalah kasar. Dia tertawa sumbang. "Mending lo balik. Ngapain juga lo ketemu sama Cey. Cey sama sekali gamau denger penjelasan apapun dari lo!"
Jeremy tertawa sarkas. Tanpa mempedulikan keadaan rumah Gisha ada orang atau tidak. Jeremy berteriak memanggil nama Cesie berulang kali, bahkan Gisha meminta Satpam untuk mengusir Jeremy namun kekuatan Jeremy mampu mengalahkan Satpam itu. Gisha bingung mau melakukan apa, karena tidak enak membuat keributan akhirnya Gisha mengatakan sedikit kejujuran.