Genre: romance, youth, love, enemies
Rolfagez dan Hesvior adalah dua Geng motor yang sudah menjadi musuh sejak lama. Bagaimana jika seorang Gadis tiba-tiba terlibat dan menjadi pemicu berkobar nya api permusuhan antara Michael Januarta (Ketua Rolfag...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cey mana Mi?"
Mami yang sedang membaca majalah sambil bersandar di sofa langsung mengarahkan dagu nya ke lantai dua. "Di kamar, dia baru selesai les privat setengah jam lalu. Mungkin lagi tidur"
"Makasih Mi"
Pokoknya dia belum mempercayai perkataan Michael sebelum memastikan dengan Cesie sendiri. Sagara juga kesal kenapa Kakak nya tidak jujur dengan dia mengenai hal ini? Kenapa tidak memberi tau nya dan malah berbohong pada orang satu rumah. Kalau Papa atau Mami tau bisa-bisa ini menjadi masalah yang besar.
Sagara mengetuk pelan pintu kamar Cesie seperti biasanya. "Cey..." dia mengetuk pintu itu beberapa kali ketukan. "Cey gue boleh masuk?" namun saat Sagara memutar handle pintu nya, pintu kamar Cesie terkunci tak seperti biasanya yang dimana jika belum waktu nya tidur, Cesie tidak akan mengkunci kamar nya
Mami yang mendengar suara Sagara memanggil Cesie berulang kali jadi naik ke atas untuk memastikan apa yang terjadi. "Kenapa Gar?"
"Ini loh Mi, Cey gak biasanya kunci pintu. Terus aku manggil gak di jawab"
"Kayaknya kecapekkan deh Gar, tadi les nya emang langsung banyak gitu bahasan materi nya. Biarin dulu Kakak kamu itu tidur. Ngobrol nya nanti pas makan malem aja" Mami tersenyum sambil mengusap kepala nya lalu berjalan memasuki kamar Mami yang terletak di ujung dan agak jauh dari kamar dia dan Cesie. Sagara menghela pelan sambil menatap pintu kamar Cesie. Baiklah dia akan berbicara setelah makan malam nanti
Sesuai arahan Mami, Sagara menunggu di meja makan sambil melihat ke arah tangga menunggu Cesie turun darisana. Karena biasanya Cesie akan turun dengan cepat dan bersemangat jika makan malam bersama. Biasanya juga Cesie sudah tiba paling awal tapi ini disaat dia, Mami dan Papa sudah duduk bersama, Cesie belum juga ada di antara mereka.
"Cey mana?"
"Tadi aku udah minta tolong Bibi panggilin Cey, tunggu sebentar lagi ya Mas"
Sagara jadi tak berselera makan. Padahal tadi saat ia antar Cesie pulang sebelum dia kembali lagi ke warung Bi Jum untuk nongkrong. Wajah Cesie masih ceria-ceria saja, sekarang Gadis itu kenapa?. "Gara panggilin aja gimana?"
Mami menggeleng. "Kamu makan aja sayang, bentar lagi Cey nya turun. Mas makan duluan aja"
"Kita tunggu Cey aja, aku sama Gara mau nya makan bareng"
Mami tersenyum tipis sambil melirik khawatir menunggu Cesie datang. "Aku aja deh yang panggil Cey nya. Kalian tunggu sebentar ya" namun sebelum Mami berdiri, salah satu Bibi yang Mami tadi suruh memanggil Cesie datang dan mengatakan bahwa Cesie tidak ingin makan, gadis itu juga bilang kalau dia sudah lelah dan ingin tidur saja
Mami yang jelas tau sifat Cesie dari lahir hingga umur remaja ini sudah mengenal pasti pasti Putri nya sedang ada masalah. Tapi Mami bingung masalah apa yang di hadapi Gadis itu lagi.