Genre: romance, youth, love, enemies
Rolfagez dan Hesvior adalah dua Geng motor yang sudah menjadi musuh sejak lama. Bagaimana jika seorang Gadis tiba-tiba terlibat dan menjadi pemicu berkobar nya api permusuhan antara Michael Januarta (Ketua Rolfag...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
cantikku: jere aku mau bicara sama kamu bisa jemput aku pulang nanti?
Jeremy menatap layar ponsel nya cukup lama. Setelah pulang dari rumah Cesie semalam Jeremy menjadi banyak pikiran. Niat awalnya kerumah Cesie semalam ingin berkata jujur bahwa Perempuan yang tidur bersama nya itu Zalea, dia ingin menceritakan semua nya kepada Cesie. Namun semalam ada kejadian tak terduga, Jeremy semakin sakit hati kala mendengar Cesie sudah memaafkan nya, dia merasa sangat bersalah, menyalahkan dirinya sendiri, bibir nya mendadak kelu dan tak mampu berkata sejujurnya pada Cesie. Dia bimbang, dia takut kehilangan Cesie, dia takut orang yang dia cintai pergi meninggalkan nya.
Keberanian nya memudar, dia tidak berani berkata sejujurnya pada Cesie. Dia bahkan menghindari Gadis itu lagi, entah apa yang Cesie pikirkan tentang dirinya. Dia sangat pengecut, dia Laki-laki yang tak tahu malu, dia malah mengabaikan Cesie. Tapi Jeremy tidak sanggup menghadapi Cesie lagi, rasanya Jeremy selalu ingin menangis saat melihat Cesie, Jeremy merasa memang sepantas nya dia tidak di maafkan, tapi Cesie sudah memaafkan nya. Hati Cesie terbuat dari apa? Kenapa Cesie bisa menerima perbuatan kotor yang dia lakukan dalam waktu secepat ini. Jeremy merasa sangat malu.
"Cey aku malu ketemu kamu. Aku udah ngecewain kamu Cey" lirihnya sambil mencengkram ponsel di genggaman tangan nya
Sosok yang sedari tadi bersandar di dinding berwarna putih itu hanya mendengus malas. Mendengar nama Cesie disebut, perutnya bergejolak mual. Dia benci Gadis itu. Setelah memastikan sekitar nya sepi dia langsung menghampiri Jeremy dan berdiri disamping Jeremy.
"Waktu yang gue kasih seminggu kalau lo inget" sindir nya pelan
Jeremy melirik Perempuan di sebelah nya ini. Mendadak api kemarahan di dalam dirinya berkobar melihat Perempuan itu. "Pergi anjing!"
Tak terima di bentak. Zalea menarik kerah kemeja Jeremy dan mendorong tubuh Laki-laki itu ke dinding. Iris matanya bergetar, Zalea sudah menunggu selama beberapa hari dan Jeremy sama sekali tidak mengabari dia. "Lo harus putusin Cesie kalau enggak---"
Jeremy mendorong tubuh Zalea hingga cengkraman Perempuan itu di kerah baju nya terlepas. "Silahkan! Gue gak peduli! Mulai detik ini lo jauhin gue! Karena gue gabakal putusin Cesie! Inget di kepala lo itu!" dia menahan amarah nya sekuat tenaga. "Karena Cey juga udah tau"
Zalea terkekeh. "Lo bohong kan? Kalau Cesie tau pasti dia mau putus dari lo. Lo kira gue sepolos itu?"
Jeremy mencengkram bahu kiri Zalea dengan mata berselimut amarah. "Gue sama Cesie gabakal putus. Terserah lo mau apa, gue gak akan putus!" teriaknya tepat di depan wajah itu
Saat Jeremy ingin meninggalkan nya, tangan gemetar Zalea membuka room chat nya dengan Cesie lalu siap mengirim video nya dan Jeremy saat itu. "Lo gerak dikit aja video ini gue kirim ke cewek lo itu! Lo denger gue gak Jeremy!" teriaknya parau