Genre: romance, youth, love, enemies
Rolfagez dan Hesvior adalah dua Geng motor yang sudah menjadi musuh sejak lama. Bagaimana jika seorang Gadis tiba-tiba terlibat dan menjadi pemicu berkobar nya api permusuhan antara Michael Januarta (Ketua Rolfag...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Michael berdecak kesal saat Cesie langsung keluar begitu saja padahal Michael bilang tadi tunggu dia sebentar.
"Cey!" Michael memanggil Cesie setelah melihat punggung kecil Gadis itu semakin menjauh ke ujung koridor. Cesie hanya menoleh sebentar dan semakin mempercepat langkah nya. Michael menggeram dan berlari mengejar Cesie. Bodo amat dengan orang-orang yang melihat nya berlarian untuk mengejar Cesie seperti ini. "Cesie!"
Michael berhasil meraih pergelangan tangan Gadis itu. "Kenapa makin lari?"
"Gue mau pulang"
"Ayo pulang bareng"
"A--apa?" gila ya si Michael ini
"Ayo"
Cesie menggeleng. "Gue di jemput Jere"
Michael terdiam sejenak. Darah nya mendadak mendidih setelah mendengar nama itu. "Oke lain kali balik sama gue"
Cesie melipat kedua tangan nya. "Gamau! Jangan bawa-bawa gue ke masalah lo lagi ya Mika. Nanti gue kena labrak Amora"
"Cey---"
"Gue gamau ya kalau gue di tuduh lagi ngejer-ngejer lo"
"Kalau gue yang ngejer lo?"
Cesie mengernyitkan dahi nya. "Jangan bodoh..." dia terkekeh pelan. "Dahlah, jangan suka bercanda. Lebih baik lo pulang dan tidur dirumah, gue pulang ya babay"
"Cey" Michael menahan lengan Cesie lagi. "Gue serius"
Cesie melepaskan tangan Michael yang memegang lengan nya. "Gue juga serius. Gue gamau terlibat sama masalah lo lagi"
"Gue---"
Seseorang mendorong bahu nya dengan pelan. Sosok itu berdiri di hadapan Cesie dan menatap Michael dengan sengit. Michael mendapati tangan Jeremy yang menggenggam erat telapak tangan Cesie.
"Lo gak ada kerjaan lain selain ganggu Cewe orang?" Jeremy menaikkan satu alisnya
Michael tersenyum. "Gue kira lo gabakal berani lagi kesini. Masih punya nyali lo?"
"Lo masih punya nyali deketin Cewe gue?"
Cesie sudah was-was apalagi Orang-orang yang berlalu lalang memperhatikan mereka bertiga disini. Untung saja sudah tak terlalu banyak Orang di sekolah ini karena waktu pulang sudah lama.
Cesie menarik Jeremy lalu meraih pipi Jeremy. "Stop Jere, kita pulang ya?" bujuknya lembut
Jeremy mengusap tangan Cesie yang memegang pipi nya. Amarah nya langsung cepat mereda, dia mengangguk lalu menarik Cesie untuk segera pulang.
"Cey aku gak suka dia deketin kamu" kata Jeremy jujur. "Jangan biarin dia deketin kamu lagi"