07. mama.

0 0 0
                                    

Isha keluar dari kamarnya karena dia baru bangun dari tidurnya.

"mama udah bangun. disha bertanya kepada ibunya?"

"iya sayang. kata isha."

"baguslah kalau mama udah bangun ma, mah barusan kakak nelfon, tapi aku yang ngangkat telepon dari kakak. kata disha."

"kakak kamu bilang apa dis. isha juga bertanya kepada putrinya."

"kakak bilang mama mana dis. padahal aku yang ngangkat telepon, tapi kakak malah nanyain mama. kata disha lagi."

"hp mama mana sayang. isha bertanya kepada putrinya."

Disha langsung memberikan hp yang bermerek hp Oppo itu kepada ibunya. isha.

"makasih sayang. kata isha lagi."

"sama-sama mah. kata disha."

Isha langsung menyalakan hp-nya dan dia langsung membuka hpnya dengan password. passwordnya adalah 12345678. password terbuka dan dia langsung melihat panggilan telepon dari mantan anak tirinya itu. diko. karena melihat panggilan telepon dari diko dihpnya. isha langsung menelfon balik diko dan telepon dari isha langsung diangkat oleh diko.

"Assalamualaikum buk. ujar diko."

"waalaikumsalam di. maaf ya ibuk baru angkat telepon dari kamu di soalnya ibu baru bangun dari tidur. kata isha."

"iya gak papa buk. diko mau bahas hal penting sama ibuk, mangkanya diko nelfon ibuk, tapi tadi kata disha ibuk lagi tidur dan sekarang diko bisa ngobrol sama ibuk karena ibuk udah bangun. kata diko."

"Apa yang mau di bahas di. isha bertanya kepada mantan anak tirinya itu."

Diko langsung menjelaskan alasan kenapa dia menelfon isha.

"oh. jadi kamu pengen ibuk sama disha tinggal di Jakarta bareng kamu, istri kamu, sama anak-anak kamu di? isha bertanya kepada diko."

"iya buk. kata diko."

"terus papa kamu gimana di? isha bertanya kepada diko lagi."

"papah udah dapet kerjaan buk di jakarta, jadi papa gak tinggal lagi sama aku, risha, sama anak-anak. kata diko lagi."

"papa kamu tau soal ini di."

"papa gak tau buk."

"kenapa kamu gak ngasih tau papa kamu di."

"sebenarnya aku pengen ngasih tau papah buk, tapi kan aku belum tau ibuk sama disha mau gak bareng tinggal sama aku sama istri aku, sama anak-anak juga, mangkanya aku gak ngasih tau papa buk."

"kalau soal itu. ibu tanyain disha dulu ya."

"iya buk."

"tanyain apa ke aku mah. disha bertanya kepada ibunya."

Disha bertanya seperti itu karena dia mendengar pembicaraan ibu dan kakaknya ditelepon.

"bentar ya di ibu tanya disha dulu, jangan dimatiin dulu teleponnya. kata isha."

"iya buk. kata diko."

Isha langsung bertanya kepada putrinya soal itu.

Disha yang baru mengetahui dari ibunya jika kakaknya ingin dia dan ibunya pergi ke Jakarta ketika dia sudah lulus SMP. disha merasa sangat senang karena ini yang dia inginkan dari dulu yaitu bertemu dengan kakaknya di jakarta.

"tapi masih lama ke sana-nya ma, aku aja masih kelas 1 SMP, aku aja baru masuk SMP. kata disha."

"SMP cuman 3 tahun sayang. 3 tahun waktunya cuman sebentar. ujar isha."

"sebentar dari Hongkong, itu masih lama ma. 1 tahun aja lama apalagi 3 tahun. lagian ya ma. mama kan tau sendiri aku ini orangnya gak sabaran, aku gak suka nunggu. masa iya aku harus nunggu 3 tahun lagi baru bisa ke Jakarta. kalo ke Jakarta sekarang aja sih aku mau-mau aja ma. kata disha lagi."

"ke jakarta sekarang dis. mana bisa. kamu baru masuk SMP lho masa pindah sekarang. gak bisa dis. mama juga udah terlanjur bayar uang sekolah kamu. buku pelajaran, seragam dan semuanya buat sekolah kamu. masa langsung pindah sekarang. sia-sia dong uang mama nggawe biaya sekolahmu. ujar isha lagi."

"Lha piye ma, aku biyen kepingin menyang Jakarta nemoni papa, kakak, kakak ipar lan ponakanku."

Sedangkan di rumah diko. diko mendengar suara ibunya dan juga adeknya yang sedang berbicara bahasa jawa campuran bahasa Indonesia. dia mendengar lewat panggilan telepon karena dia belum mematikan telepon dihpnya.

"ibuk, sama disha ngomong apa ya, aku gak ngerti mereka ngomong apa soalnya mereka ngomong pake bahasa jawa. sedangkan aku udah lama tinggal di Jakarta jadi aku gak paham sama apa yang mereka omongin. ibuk sama disha bisa ngomong pake bahasa jawa karena mereka kan asli jawa, sedangkan aku bukan asli jawa. diko berbicara dalam hati."

Di rumah sunja.

Yo wes ndang neng jakarta ngenteni 3 dina, padahal aku wonge ora sabar. kata disha."

"ya udah mama lanjut nelfon karo kakakmu. kata isha."

"iya mah. kata disha lagi."

Isha lanjut nelfon dengan diko.

"ibuk ngobrol sama disha kelamaan ya di? isha bertanya kepada diko."

"enggak kok buk. oh iya buk aku denger ibuk sama disha ngomong pake bahasa jawa. tapi aku gak ngerti kalian ngomong apa. kata diko."

"iya. ibuk sama disha ngomong pake bahasa jawa soalnya ibuk sama disha asli jawa di. ibuk lahir di Pasuruan, sedangkan adik kamu lahir di Sidoarjo, mangkanya ibuk sama disha ngomong pake bahasa jawa. kata isha."

"tapi ada campuran bahasa Indonesianya gitu buk ya. kata diko lagi."

"iya. soalnya adek kamu. disha. gak terlalu hafal ngomong bahasa jawa. dia kalo ngomong sama orang selalu pake bahasa Indonesia daripada bahasa jawa. kata isha lagi."

"kenapa gitu buk. diko bertanya kepada isha."

"karena dari kecil disha sering ngomong pake bahasa Indonesia, daripada bahasa jawa di. harusnya sih disha bisa lancar ngomong bahasa jawa, tapi mau gimana lagi dia udah terlanjur nyaman ngomong bahasa Indonesia, daripada bahasa jawa. jadi susah buat ngomong bahasa jawa."

"kenapa ibuk gak ngajarin disha buk supaya dia bisa ngomong jawa. diko bertanya kepada isha lagi."

"susah di. anaknya aja gak lancar ngomong jawa, gimana mau ibuk ajarin. anaknya aja gak bisa kok. masa ibuk maksa disha supaya dia lancar ngomong jawa. lagian ibuk gak berani maksa dia ngomong jawa takutnya dia marah."

"iya sih buk."

"ibuk sebenarnya juga gak masalah kok disha ngomong pake bahasa Indonesia yang penting dia ngomong pake bahasa manusia."

"kalau temen-temennya ada yang ngomong bahasa jawa gimana buk. apa disha ngerti buk."

"tergantung dishanya sih, soalnya setau ibuk kadang dia ngerti bahasa jawa, kadang enggak ngerti karena adek kamu kan bisanya ngomong jawa sedikit jadi gak lancar-lancar ngomongnya."

"kalau disha gak ngerti terus dia jawab apa kalo temennya ngomong bahasa jawa sama dia."

"Disha jawabannya sih. hah. cuman gitu doang. namanya juga gak ngerti kan. temennya sampe pernah ngomong sama disha pake bahasa Indonesia karena disha kurang ngerti sama bahasa jawanya."



































Disharmonious family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang