23. kamar

0 0 0
                                    

Di dalam kamarnya yang kedua. disha sedang memikirkan sesuatu. disha sedang memikirkan mpls besok.

"gak kerasa juga ya besok itu mpls terakhir di sekolah. kata disha."

saat disha sedang asik memikirkan mpls besok. tiba-tiba isha memanggil putrinya. karena merasa dipanggil oleh ibunya. disha langsung keluar dari kamarnya.

"ada apa mah manggil aku? disha bertanya kepada ibunya."

"besok sekolah kamu mpls terakhir kan sayang? isha juga bertanya kepada putrinya."

"iya mah. mamah tau darimana besok mpls terakhir di sekolah ku mah. kan aku gak cerita ke mama soal mpls besok. ujar disha."

"sayang. mama alumni SMPN 2 Bangil. dulu kan mama pernah sekolah di sekolahmu dis. kata isha."

"oh. pantesan kok bisa tau soal mplsku di sekolah. ternyata mama alumni sana. aku baru tahu lho mama alumni SMPN 2 bangil ma. ujar disha lagi."

"ya iyalah baru tau wong mama baru cerita ke kamu sayang. kata isha lagi."

"berarti aku gak salah dong ma sekolah di sana. soalnya dulu kan mama pernah sekolah di sekolahku ma."

"enggak dong sayang. malah bagus kalau kamu sekolah di sekolah kamu yang sekarang. karena mama sama kamu kan sama-sama masuk di sekolah yang sama. cuman mama kan udah lama masuknya. karena mama lulus duluan."

"iyalah mama lulus duluan daripada aku. orang mama kan ibu aku, mama juga lebih tua daripada aku. mangkanya mama lulus duluan. oh iya ma ada hal yang mau aku tanya sama mama. ini soal peraturan sekolah ma. peraturan SMPN 2 bangil yang dulu sama yang sekarang masih sama gak peraturan sekolahnya."

"Peraturan yang mana dulu dis. peraturan di sekolah kan macem-macem."

"Di sekolah SMPN 2 bangil kan wajib ikut pramuka ma. kalau dulu wajib ikut pramuka gak ma? disha bertanya kepada ibunya."

"wajib ikut sayang. namanya juga peraturan tetap peraturan dis. kenapa tumben kamu nanya kaya gitu."

"Ma sebenarnya aku males ikut pramuka."

"kenapa males sayang kan kamu belum ikut pramuka dis. pramukanya kan jumat sore."

"karena aku gak suka ikut pramuka ma."

"tapi dulu kamu ikut pramuka waktu SD di Probolinggo lho dis."

"itu kan dulu ma. waktu aku SD. sekarang aku males banget tau ma ikut pramuka di sekolah."

"alasan males ikut kenapa sayang. isha bertanya kepada putrinya."

"kan barusan aku udah jelasin ma. kalau aku gak suka ikut pramuka ma."

"alasannya kenapa gak suka sayang.? isha bertanya kepada putrinya lagi."

"mager ma."

"cuman gara-gara mager kamu males ikut dis. tapi sayang Pramuka di sekolah kamu wajib ikut. kalau kamu males Pramuka. Pramuka kamu gimana. padahal kamu belum ikut pramuka aja kamu udah langsung males ikut dis.

"aku bolos ma."

"apa. bolos. gak gak gak. siapa yang ngizinin kamu bolos Pramuka. kamu belum ikut pramuka lho dis masa pengen bolos."

"bolos sekali-kali gak papa ma. lagian cuman 1 kali aja kok bolosnya. habis itu gak bolos lagi."

"meskipun bolos 1 kali mama gak ngizinin kamu bolos dis."

"ma izinin bolos plis. kan cuman sekali ma. aku males ma ikut pramuka pertama kali."

"dis kalau kamu bolos harus ada surat izinnya. kalau gak ada surat izin buat bolos kamu bisa dialpha. emang kamu mau kena alpha kalau kamu beneran pengen bolos."

"gak mau kena alpha sih ma. tapi kalau kena aplha cuman sekali aja sih. ya. gak papa lah ma."

"kok gak papa gimana sih dis. kamu kena alpha bisa kena hukuman lho. emangnya kamu mau dihukum gara-gara kena alpha.

"ma dihukum kan kalau kena alpha 3 kali. kalau 1 kali alpha kan enggak kena hukuman ma."

"iya dis mama tau kalau 1 kali enggak kena. tapi mama takut kamu kena hukuman dis. mama cuman gak mau kamu dihukum gara-gara kena alpha."

"hukumannya gak berat-berat kok ma. hukumannya kan cuman ringan."

"hukumannya emang ringan dis. tapi kamu tau gak hukumannya apa? isha bertanya kepada putrinya."

"tau mah. hukumannya itu sepatu sekolah aku disita. tapi yang disita cuman sepatu yang sebelah. itu kan hukumannya ma."

"terus kalau sepatu sekolah kamu disita cuman yang sebelahnya aja. kamu pulang sekolahnya gimana dis? isha bertanya kepada putrinya lagi."

"nyeker ma."

"kamu tau nyeker kan dis?."

"tau mah. nyeker itu gak pake alas kaki. yaitu sepatu. sepatunya dilepas aja mah. kan yang disita cuman 1 sepatu aja."

"emang kamu gak malu kalau kamu nyeker di sekolah. terus diliat sama orang di sekolah."

"gak tau ma. aku belum pernah nyeker tanpa alas kaki sih ma. tapi kalau nyeker makanan pernah. kan aku suka makan ceker."

"mama lagi gak bercanda dis."

"Aku juga gak bercanda ma."

Tiba-tiba isha mengalihkan topik pembicaraan.

"besok mama masak ceker di rumah. kamu maunya ceker pedas atau enggak sayang? isha bertanya kepada putrinya."

"kenapa tiba-tiba mama pengen masak ceker? disha juga bertanya kepada ibunya."

"barusan kamu kan bahas ceker dis. tiba-tiba mama pengen masak ceker buat besok di rumah. ujar isha."

"oala. karena itu toh mangkanya mama pengen masak ceker. kata disha."

"iya sayang. ujar isha lagi."

"barusan kan mama nanya sama aku. besok masak ceker pedas atau enggak. besok masak ceker pedas ma. soalnya aku pengen makan yang pedas-pedas. kata disha lagi."

"oke dis. besok mama masakin ceker ya."

"makasih ma."

"sama-sama sayang."

"oh iya ma. besok aku minta uang dong buat ke sekolah."

"gak. besok mama bawain kamu bekal lagi buat kamu makan di sekolah."

"gak bisa gitu dong ma. mama udah bawain aku bekal. terus bekalnya langsung aku makan. besoknya aku pengen bawa uang ke sekolah. soalnya aku jajan di kantin cuman sekali."

"mama pasti kasih uang buat kamu sayang tapi hari Jumat aja ya dis mama kasih uangnya buat kamu."

"gak mau. kok hari Jumat sih ma. aku maunya besok ma bawa uangnya ke sekolah."

"gak bisa dis kalau besok soalnya besok kamu harus bawa bekal ke sekolah."

"tapi aku pengen bawa uang ke sekolah ma. aku pengen jajan lagi di kantin."

"jumat mama kasih uang buat kamu jajan di kantin dis."

"kenapa hari Jumat sih ma ngasih uangnya buat aku kenapa gak besok aja? disha bertanya kepada ibunya."

"jumat kan pulang cepet dis. mangkanya kamu hari Jumat aja bawa uang ke sekolah."

"apa hubungannya hari Jumat sama uang coba. gak nyambung sama sekali ma. kan gak ada hubungannya hari Jumat sama uang."











Disharmonious family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang