17. jam istirahat

1 0 0
                                    

Siang harinya sudah waktunya jam istirahat. semua orang pergi ke kantin kecuali disha. karena dia ingin makan di kelas saja. karena dia malu jika makan di kantin. karena dia membawa bekal, sedangkan kondisi kantin pasti rame karena sudah waktunya jam istirahat.

Disha mengambil sendok dan memasukkan makanan ke dalam mulutnya. dia bukan hanya membawa makanan saja, tetapi dia juga membawa air putih dari rumah yang diberikan oleh isha. ibunya disha. Disha juga mengambil air putih yang diberikan oleh ibunya dari rumah neneknya.

"gara-gara bawa bekal aku terpaksa makan di kelas, soalnya aku malu makan di kantin kalau bawa bekal gini. takut diliat banyak orang di kantin. apalagi sekarang kantin rame. gara-gara sudah waktunya jam istirahat. disha berbicara dalam hati."

Selesai berbicara dalam hati disha langsung menghabiskan bekalnya sampai selesai, kecuali minumannya. karena dia tidak suka minum air putih. disha lebih suka minum es. karena menurut dia minum es lebih segar, daripada minum air putih biasa.

karena mie yang dia makan sudah habis. disha langsung menaruh wadah bekal dikresek biasa berwarna putih dan disha langsung menaruh wadah bekal itu ke dalam tasnya.

"biarin aja lah mama ngomel-ngomel gara-gara aku gak ngabisin air putihnya. soalnya minum es lebih enak, daripada minum air putih. meskipun mama tadi di rumah gak bilang kalau aku juga dibawain air putih sama mama. aku udah tau kok. kalau mama pasti bawain air putih dari rumah. kenapa aku bisa tau. ya. karena mama kan ibu aku. jadi aku tau mama gimana orangnya. disha berbicara dalam hati lagi."

Di kelas. Disha sedang melihat-lihat seluruh isi di dalam kelas. kenapa melihat-lihat. karena disha suka sekali melihat-lihat isi di dalam kelas 7F.

"bosen. enaknya ngapain ya. mana di sekolah ini. gak boleh bawa hp lagi. padahal kan udah SMP ya. harusnya boleh dong anak SMP bawa hp, tapi ini malah gak boleh karena udah peraturan sekolah. kalau ketahuan bawa hp. hpnya disita sama guru. kalau gak ada hp gini aku bingung kan harus ngapain. mana aku di kelas sendirian lagi. gak ada temennya. aku udah selesai makan aja temen-temenku belum balik ke kelas. gini amat nasibku di kelas sendirian. pengen keluar tapi ke mana. ke kantin gak mungkin kan nyusul riri sama sana di kantin. lagian aku udah makan sampai kenyang gini. masa iya sih aku nyusulin mereka ke sana. pengen ke perpustakaan tapi aku gak berani sendirian ke sana. harus ada yang nemenin baru berani ke perpustakaan. tapi dulu kan waktu aku SD aku pernah ngambil buku sendirian. itu pun karena terpaksa. karena gak ada orang yang nemenin aku ngambil buku. auk ah kesel sama diri sendiri. gini amat sih jadi anak introvert. ujar disha."

Tiba-tiba teman-teman disha semua yang habis dari kantin sekolah sudah kembali ke kelas 7F.

"Akhirnya mereka balik juga ke kelas. kenapa mereka baru balik ke kelas ya. disha berbicara dalam hati."

"kenyang juga makan-makanan di kantin. mana makanannya enak-enak banget lagi. untung aja aku gak bawa bekal kaya disha, kalau aku bawa bekal kaya disha bisa-bisa aku makan di kelas kaya disha. tapi untungnya aku bawa uang ke sekolah. riri berbicara dalam hati."

”kalian kok baru masuk kelas sih. mana aku sendirian di kelas lagi. gak ada yang nemenin aku di sini lho. ujar disha."

"kenapa. takut ya sendirian di kelas? riri bertanya kepada sahabatnya. disha."

"iyalah takut orang kamu sama sana lama banget ke kantinnya. apalagi aku di kelas sendirian. gimana gak takut coba. ujar disha lagi."

"lha kamu gak pengen makan di kantin. pengennya makan di kelas aja. jadi bukan salah aku sama sana dong. kata riri."

"emang bukan salah kamu sama sana ri. aku cuman takut aja kalau sendirian di kelas kaya gini."

"kalau takut kenapa kamu gak keluar aja sih. kamu pergi ke mana terserah kamu aja gitu. kata riri lagi."

"aku pengen ke perpustakaan sih sebenernya. tapi kamu tau kan kalau aku gak berani ke sana sendirian. aku berani ke sana kalau ada yang nemenin. kalau gak ada yang nemenin aku. gimana aku mau pergi ke sana coba."

"ya ampun dis dis udah besar lho kamu itu. masih aja gak berani ke sana sendirian."

"aku gak berani bukan karena kemauan aku ri. tapi kamu tau sendiri kan kalau aku introvert dari kecil. mangkanya sekarang aku kaya gini ri."

"iya dis aku tau kamu introvert dari kecil. tapi sampai kapan kamu ke mana-mana sama aku, sama sana terus. Dis. perasaan kamu aja pernah dulu ke fotokopi sama becak tuh meskipun kamu introvert."

"kepaksa aku bareng becak karena gak mungkin kan aku pergi bareng sama mama karena dulu kan cuman ke fotokopi aja. orang fotokopi novi deket sama rumah nenek kok. meskipun naik becak karena fotokopi novi gak deket-deket amat sama rumah nenek."

"Dis. soal fotokopi gak usah dibahas ya. pertanyaan yang barusan aku ulang ya."

"pertanyaan yang mana. Disha bertanya kepada sahabatnya. riri."

"pertanyaan-nya yang ini lho. sampai kapan kamu ke mana-mana sama aku, sama sana terus."

"oh yang itu? disha bertanya kepada sahabatnya. riri. lagi."

"iya dis."

"kalau jawab pertanyaan yang ini kayanya aku gak bisa jawab deh. karena aku sendiri gak tau sampai kapan aku kaya gini terus."

"Dis. kamu gak ada niatan berubah gitu. supaya kamu berani dan gak takut ke perpus sendirian. masa ke perpustakaan wajib ditemenin sih."

"niatan berubah sih ada. tapi masalahnya aku takut ke perpustakaan sendirian kecuali ada yang nemenin."

"kalau gitu sih susah namanya buat kamu berubah dis. tapi dis kalau dipikir-pikir ya. apa-apa takut apa-apa takut. heran deh aku sama kamu tuh. sama ketinggian takut. ke perpustakaan sekolah juga takut. heran deh aku sama kamu."

"bukan cuman kamu aja kok yang heran ri. aku sendiri juga terheran-heran lho. kenapa aku bisa terheran-heran. karena aku terlahir jadi seorang penakut. lagian ya ini bukan kemauan aku jadi cewek penakut ri. aku sebenarnya gak suka dan gak nyaman jadi cewek penakut kaya gini."

"Dis aku boleh nanya gak sama kamu. riri bertanya kepada disha. sahabatnya."

"boleh. mau nanya apa ri.?"

"sebenarnya sifat penakut kamu nurun dari siapa sih. riri bertanya kepada disha. sahabatnya lagi."

"mama."























Disharmonious family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang