50. gak usah panik.

0 0 0
                                    

"Dis tenang ya. kamu gak usah panik meskipun kamu takut salah jawab. kata riri."

"gak bisa tenang ri. soalnya aku kalau lagi panik gini jadi susah tenang kaya gini. kata disha."

"mau aku bantuin gak dis supaya paniknya hilang? Disha bertanya kepada sahabatnya. riri."

"mau. tapi gimana caranya? Riri juga bertanya kepada sahabatnya. disha."

"tarik nafas dulu beberapa kali sampai kamu tenang dis. kalau kamu udah tenang. kamu bisa berhenti kok. kata riri lagi."

"aku cobain ya. kata disha lagi."

"iya. kata riri."

"jangan sekarang nanti aja kalau pelajaran bahasa inggris udah selesai. kata sana."

"kenapa emangnya na? riri bertanya kepada sahabatnya. sana."

"masih ada guru di kelas soalnya. kata sana lagi."

"kalau masih ada guru di kelas kenapa emangnya? riri bertanya kepada sahabatnya. sana lagi."

"takut ketahuan ri. emangnya kamu mau kalau disha ketahuan sama pak radi lagi pengen nahan nafas di kelas."

"enggak."

"kalau gak mau ya udah nahan nafasnya nanti aja."

"iya deh nahan nafasnya nanti aja na. lagian aku gak mau dihukum di kelas. ujar disha."

"ya udah kalau itu keputusan kamu. tapi beneran habis pelajaran bahasa inggris selesai kan nahan nafasnya. Sana bertanya kepada kedua sahabatnya. disha dan riri."

"iya. kata disha dan riri."

selesai berbicara mereka langsung memilih diam.

Di kelas pelajaran bahasa inggris masih berlangsung dan pak radi masih fokus memberi pertanyaan kepada muridnya di dalam kelas 7F.

"kok nama kita bertiga gak dipanggil-panggil ya dari tadi. riri bertanya kepada sahabatnya. disha dan sana."

"karena masih banyak orang ri di kelas. apalagi kamu tau sendiri kan siswa-siswi di sekolah kita muridnya banyak. kata disha."

"iya tau kenapa emangnya? Riri bertanya kepada sahabatnya. disha."

"karena banyak orang di kelas ri mangkanya kita bertiga gak dipanggil-panggil sama pak radi. kata disha lagi."

"kalau gak dipanggil-panggil kita kapan jawab pertanyaan dari pak radi. kata riri."

"besok deh kayaknya. soalnya hari ini kayaknya waktu pelajaran bahasa inggris gak cukup. soalnya kan masih banyak yang belum dipanggil sama pak radi termasuk kita bertiga. kata disha."

"tapi besok emang ada pelajaran bahasa inggris dijadwal mapel? Riri bertanya kepada sahabatnya. disha lagi."

"gak tau aku. soalnya aku belum ngecek jadwal buat besok. kata disha lagi."

"kenapa gak ngecek jadwal dis? Riri bertanya kepada sahabatnya. disha."

"soalnya aku kalau ngecek jadwal satu-satu na. kaya contohnya gini na. kemarin kan aku ngecek jadwalnya buat pelajaran hari ini kan. nah nanti malem aku juga pasti ngecek jadwal buat pelajaran besok di sekolah."

"oala dis. pantesan aja kamu gak tau besok itu jadwal pelajarannya apa aja di sekolah kita. kata riri."

"Ri. kamu tau gak besok jadwalnya apa aja di sekolah? Disha juga bertanya kepada sahabatnya. riri."

"tau dong. kata riri lagi."

"kalau tau besok jadwalnya apa aja? Disha bertanya kepada riri."

"besok itu jadwalnya ada yang kaya hari ini jadwalnya dis. jadwalnya itu bahasa inggris, bahasa Indonesia, ipa, sama bahasa jawa."

"makasih infonya ri."

"iya sama-sama."

Pelajaran bahasa inggris sudah selesai. pak radi langsung keluar dari kelasnya."

"waktunya sudah habis. kita belum aja dipanggil-panggil. ujar riri."

"tau tuh. padahal aku udah panik takut namaku dipanggil. eh. ternyata malah gak jadi dipanggil. kata disha."

"mungkin besok kali dis. soalnya besok kan masih ada pelajaran bahasa inggris di kelas kita. kata sana."

"kalau besok kita bertiga dipanggil. kenapa aku panik tadi. mana udah terlanjur panik banget lagi. kata disha lagi."

"karena tadi kamu kan belum tau kalau kita gak dipanggil-panggil sama pak radi mangkanya kamu panik dis. kata sana lagi."

"kalau tau gak dipanggil kaya gini harusnya aku gak panik dong. karena percuma panik kalau ujungnya gak jadi dikasih pertanyaan sama pak radi."

"tapi bagus dong kalau kita gak jadi dipanggil. soalnya kamu kan takut salah jawab dis."

"iya bagus tapi khusus untuk hari ini aja na. soalnya besok enggak. karena besok kita pasti dipanggil soalnya besok masih ada pelajaran bahasa inggrisnya di kelas kita."

"tapi kan masih ada waktu dis sampai besok. soalnya pertanyaannya ditanyain besok sama pak radi."

"masih ada waktu gimana sana. aku aja gak belajar. gimana caranya aku bisa jawab pertanyaan besok."

"kan ada aku yang bantuin kamu besok."

"tapi aku pengennya jawab sendiri tanpa bantuan dari siapapun termasuk kamu na. soalnya kalau kamu bantuin aku besok. itu namanya curang dan aku gak suka kalau aku jawab pertanyaan besok dengan cara curang."

"curang kan demi kebaikan kamu dis. soalnya kalau kamu gak curang kamu gak bisa jawab pertanyaan buat besok."

"tapi na aku pengen jawab sendiri dan kamu pasti tau kan caranya supaya aku bisa jawab pertanyaan besok tanpa bantuan dari kamu."

"iya. aku emang tau caranya supaya kamu bisa jawab sendiri buat pertanyaan bahasa inggris buat besok di sekolah."

"caranya gimana na? Disha bertanya kepada sahabatnya. sana."

"belajar dis. coba nanti di rumah. kamu usahain belajar buat jawab pertanyaan besok di rumah."

"iya."

"jangan cuman jawab iya aja  lho dis ya. kamu belajar beneran lho di rumah."

"iya na aku pasti belajar kok dari rumah. lagian kamu kenapa sih kayanya takut banget kalau aku gak bakal belajar dari rumah? Disha bertanya kepada sahabatnya. sana lagi."

"soalnya kamu kan males belajar dis. mangkanya aku nanya kaya gini sama kamu."

"Dis. tapi kamu tenang aja ya. soalnya untuk khusus hari ini aku belajar buat jawab pertanyaan buat besok."

"tumben pengen belajar. biasanya kan enggak."

"aku lagi pengen aja."

"kamu lagi pengen belajar supaya kamu dapet nilai bagus kan dis? Sana bertanya kepada disha."

"iyalah. kok kamu tau na? Disha juga bertanya kepada sahabatnya. sana."

"taulah. karena gak mungkin kan seorang disha yang males belajar tiba-tiba pengen belajar. karena menurut aku itu udah aneh sih."

"gak papa aneh. yang penting pokoknya aku harus dapet nilai bagus buat jawab pertanyaan dari pak radi buat besok di sekolah kita."

"terus aku gimana dong. aku juga belajar gitu? Riri bertanya kepada kedua sahabatnya. disha dan sana."

"terserah kamu sih ri kamu pengennya gimana? sana bertanya kepada sahabatnya. riri."

"Aku liat kamu aja deh na. soalnya aku males belajar buat besok. soalnya percuma kalau nanti belajar di rumah. kata riri."

"kenapa percuma? Sana bertanya kepada sahabatnya. riri lagi."

"soalnya waktunya mepet na. kata riri lagi."

Disharmonious family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang