09. akting

0 0 0
                                    

iya sih sayang bener kata kamu. malu kalo sampe diliat sama orang rumah kalau kamu lagi pengen manja sama mama. kata isha."

"mah mungkin karena aku masih SMP kali ya, mangkanya aku masih manja sama mama. kata disha."

"tapi SMP udah waktunya memginjak remaja dis yang artinya kamu itu udah besar dis, bukan anak kecil lagi. jadi harusnya kamu gak usah manja sama mama karena kamu udah besar, kalau kamu masih Sd gak papa manja sama mama, karena anak SD kan masih kecil. kata isha lagi."

"kalau gitu berarti aku selalu manja terus dong sampe dewasa mah, aku sekarang aja yang masih SMP masih manja sama mama gimana nanti kalau aku nanti udah dewasa. kata disha lagi."

"ya kamu harus berubah dong sayang. gak enak loh kalau kamu dewasa nanti masih manja sama mama."

"aku emang pengen berubah mah karena aku sendiri capek jadi anak manja kaya gini. padahal udah SMP tapi masih manja sama mamahnya, aku kaya anak kecil aja yang masih manja sama ibunya padahal aku udah gede."

"berarti kamu beneran ada niatan buat berubah.? isha bertanya kepada putrinya."

"iya ma, aku pengen berubah, meskipun aku harus nyari digoogle sih karena mama pasti gak tau kan caranya gimana supaya aku berhenti jadi anak manja. untung temen-temen aku di sekolah gak ada yang tau kalau selama ini aku suka manja sama mama. kalau mereka sampe tahu bisa-bisa aku diledek sama mereka kalau aku masih manja sama mama."

"diledek anak mama kan pasti kalau misalnya mereka sampe tahu sayang."

"iya ma anak mama kan biasa panggilan buat anak manja yang manja sama ibunya kaya aku yang masih manja sama mama sampai sekarang."

"tapi untungnya mereka gak tahu."

"iya. untungnya sih gitu jadi gak ada yang ledek aku kalau aku anak yang manja sama ibunya."

"riri sama sana tahu kalau kamu manja sama mama sayang? isha bertanya kepada putrinya lagi."

"tahu ma kan mereka berdua sahabat aku, tapi untungnya mereka berdua sahabat yang baik buat aku, padahal mereka tau kalau aku manja sama mama tapi mereka gak pernah hina aku sama ngeledek aku ma padahal mereka tau kalau aku anak mama."

"bagus dong kalau mereka baik sama kamu sayang. itu artinya mereka tulus berteman sama kamu. karena sahabat yang baik itu tidak pernah memghina sahabatnya sendiri. kamu udah bener berteman sama mereka berdua karena pertemanan kalian itu sehat sayang."

Disha paham apa artinya pertemanan sehat yang dimaksud oleh ibunya. karena dia sudah SMP dan bukan anak kecil lagi. pertemanan sehat itu artinya pertemanan yang baik dan tulus, tidak memanfaatkan sahabatnya sendiri, pertemanan sehat itu juga yang artinya pertemanan yang baik/tidak toxic/kasar.

"berarti aku gak salah milih temen kan ma? disha bertanya kepada ibunya."

"enggak sayang kamu gak salah milih temen kok. kamu itu salah milih temen misalkan kaya gini, mama kasih contoh ya. contohnya temen yang ngajak kamu ngelakuin kejahatan, kaya nyuri, membunuh. kaya gitu sayang. kalau temen yang baik mengajak kamu berbuat berbaikan contohnya: mengajak sholat, sama ngaji bareng, menolong orang lain dan lain-lain. apalagi sekarang sekolah kamu yang SMP wajib memakai kerudung kan sayang? isha juga bertanya kepada putrinya."

"iya ma. ujar disha."

"karena bangil itu kota santri, mangkanya perempuan wajib memakai jilbab di sekolah. kata isha."

"mama juga make jilbab ma. kata disha."

"mama kan udah make jilbab dari dulu sayang. kata isha lagi."

"tapi aku belum siap make ma, aku pake jilbab cuman di sekolah aja, tapi kalo di luar sama di tempat lain aku gak make jilbab. kata disha lagi."

"mama sebenarnya pengen kamu make jilbab sayang, tapi kalau kamunya gak mau mama gak bisa maksa. mama doain semoga kamu bisa hijrah sayang."

"Amin mah. oh iya mah kakak sama mama bahas apa aja ditelepon, soalnya nama aku disebut-sebut."

"soal yang di jakarta itu lho sayang."

"selain di jakarta ada lagi yang dibahas sama mama sama kakak."

"ada sayang."

"bahas apa aja ma."

Isha langsung menceritakan kepada disha apa yang tadi dia bahas dengan diko ditelepon.

"oh bahas tentang itu ternyata ma. kata disha."

"iya sayang. kata isha."

"ternyata kakak udah tau fobia aku dari mama, padahal aku gak pernah cerita ke kakak soal fobia aku, tapi kakak udah tau aja fobia aku dari mama. disha berbicara dalam hati."

"sayang bukannya tadi kamu denger mama telepon bahas apa aja sama kakak kamu, kenapa kamu nanya. kata isha."

"iya denger ma tapi gak semuanya. aku denger karena nama aku disebut-sebut waktu mama lagi telepon sama kakak. kata disha lagi."

"Dis mama mau nanya sama kamu."

"nanya apa mah."

"kamu kan lulus SMP sekolah di Jakarta kan. kamu pengennya masuk SMA atau SMK."

"SMK ma biar bisa kerja."

"kamu gak pengen kuliah? isha bertanya kepada putrinya."

"pengen kuliah sih tapi kalau SMK kan enak sambil kerja."

"kalau sekolah SMA gimana emangnya dis sampe-sampe kamu lebih milih mau sekolah SMK daripada SMA."

"gak gimana-gimana ma. SMA sama SMK kan beda jauh, aku pengennya kerja gitu, meskipun aku sebenarnya pengen kuliah juga."

"kamu pengennya masuk jurusan apa sayang di SMK nanti? isha bertanya kepada putrinya lagi."

"kalau sekolah nanti sih ma aku pengennya masuk jurusan yang berhubungan sama drama teater gitu atau akting ma."

"kenapa pengen masuk jurusan yang ada teaternya sayang.?"

"karena sekarang kan aku suka nonton sinetron ditv bukan nonton kartun lagi ma, padahal waktu kecil aku suka nonton kartun, tapi sekarang malah suka nonton sinetron daripada kartun. gara-gara suka nonton sinetron ditv, mangkanya aku pengen masuk jurusan yang ada hubungannya sama akting."

"semoga kamu bisa masuk jurusan yang kamu pengen ya sayang."

"amin ma aku berharapnya sih aku di terima di jurusan yang aku mau kalau masuk SMK nanti."

"berarti kamu emang harus sekolah di Jakarta sayang karena kalau mau jadi artis emang bisanya di jakarta. kalau di bangil mana bisa dis."

"iya ma kebanyakan orang kalau suka akting dan pengen jadi artis ya emang di jakarta."

"ternyata anak mama suka sama akting."

"bukan cuman suka sama akting aja ma, hobiku banyak."

"hobi kamu apa aja sayang? isha bertanya kepada putrinya."

"banyak ma ada nyanyi, nari, sama baca novel. ma mama tau gak aku tiba-tiba pengen nulis novel lho."

"kalau kamu pengen nulis novel kamu coba ya."

"kapan-kapan aja deh ma aku males nulis sekarang."


























Disharmonious family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang