33. cantik.

1 0 0
                                    

"dandan sendiri emang gak bisa? Isha bertanya kepada putrinya."

"bisa. cuman males ma. mama aja deh ya yang dandanin aku aja. kata disha."

"wong wes gede. duduk arek cilik tapi pengen didandanin. kata isha."

"kan udah aku jelasin mam. kalau aku lagi males dandan. mangkanya aku pengen mama aja yang dandanin aku ya. kata disha lagi."

"oke. mulai besok mama seng dandanin awakmu."

"matersuwun mam."

"sami-sami."

Malam harinya. pukul 10. disha ingin tidur di kamarnya yang pertama. sebelum tidur. disha membuka buku tulisnya yang ada tulisan jadwal pelajaran buat hari senin sampai sabtu. disha merobek buku itu dan dia langsung menempelkan buku yang sudah dia robek. disha menempelkan buku itu dimeja belajarnya agar jadwal pelajaran tidak hilang. dia menempelkan buku tulis itu dengan isolasi yang ada dimeja belajarnya.

"Okeh. udah selesai. sekarang tinggal aku nyiapin jadwal pelajaran buat besok. Disha berbicara dalam hati."

Disha melihat jadwal pelajaran hari kamis. karena besok adalah hari kamis. karena sudah melihat jadwal untuk besok. disha langsung menyiapkan buku yang akan dia bawa ke sekolah besok. selesai menyiapkan buku yang akan dia bawa besok ke sekolah. disha langsung menutup tasnya dan menaruh tasnya di dalam kamarnya yang kedua. karena dia menyiapkan buku-bukunya diruang tengah/ruang tv.

"nempelin jadwal dimeja belajar udah, masukkin buku-buku ke dalam tas juga udah. sekarang waktunya tidur. karena udah malem dan besok aku harus bangun pagi karena besok aku berangkat ke sekolah. disha berbicara dalam hati lagi."

Disha langsung mematikan lampu di ruang tengah/ruang tv. karena dia sengaja menyalakan lampu di ruang tengah. disha sengaja menyalakan lampu agar dia bisa melihat jika tadi dia sedang memasukkan buku-bukunya ke dalam tasnya. buku yang disha masukkan ke dalam tasnya adalah buku tulis dan juga buku paket. bukan hanya buku saja yang dia simpan ditasnya. dia juga menyimpan peralatan alat tulis ditasnya.

Karena sudah mematikan lampunya. disha ingin langsung pergi ke kamarnya untuk beristirahat di dalam kamarnya. sebelum pergi ke kamarnya. dia ingin memastikan apakah dia sudah mematikan lampu ruang tengah atau belum. karena disha orangnya pelupa. itu yang disha lakukan setiap hari di ruang tamu jika dia sudah mematikan lampu di ruang tamu.

"Aku kenapa sih setiap hari kaya gini terus setiap kali matiin lampu rumah pasti ngecek dulu lampunya udah mati atau belum. soalnya ini bukan cuman lampu ruang tengah aja yang aku cek. semua lampu di rumah ini. aku cek dulu kalau lampunya udah mati atau belum. apalagi aku ini orangnya gampang lupa. cuman gara-gara pelupa aku jadi kaya gini sekarang. padahal dulu gak gini. disha berbicara dalam hati."

selesai berbicara didalam hatinya. disha langsung pergi ke kamarnya untuk istirahat. di dalam kamarnya. disha melihat ibunya sudah tidur dan lampu kamar sudah dimatikan oleh isha. ibunya. tetapi ada satu lampu yang menyala. yaitu lampu kecil. di kamar. disha dan juga isha memiliki lampu kecil di rumah ini.

Disha langsung tidur disamping ibunya dekat tembok yang berwarna putih. karena setiap hari disha selalu tidur didekat tembok.

besok paginya. disha masih tidur dikasurnya. padahal sudah pagi. isha yang mengetahui putrinya masih tidur di kamar pun langsung membangunkan disha di kamarnya. disha langsung bangun dari tidur nyenyaknya. karena dia merasakan dibangunkan oleh ibunya ketika dia asik tertidur pulas di kamarnya.

"akhirnya wes tangi. ya udah sana sarapan. udah mama siapin. ujar isha."

"iya. kata disha."

Disha langsung turun dari kasurnya. disha memang sudah bangun dari tidurnya dan dia baru saja turun dari kasurnya yang sangat empuk. karena sudah turun dari kasurnya. disha langsung keluar dari kamar bersama dengan ibunya. isha.

Di luar kamar seperti biasanya dia selalu berada di ruang tamu. karena dia ingin sarapan di ruang tamu. sedangkan isha seperti biasanya mengambilkan sarapan untuk putrinya. disha. disha membawa sarapan yang dia bawa ke ruang tamu. di ruang tamu. disha langsung makan dan dia disuapin oleh ibunya.

"ma nasgornya kok ada bawang merah sama bawang putih sih. kan aku gak suka makan bawang. mana udah ketelen lagi bawangnya. kata disha."

"tapi bawang enak lho. kata isha."

"enak gak enak aku gak suka makan bawang. ini pasti nenek yang masak pasti nih. soalnya nenek pernah masak nasgor pake bawang. kata disha."

"iya. nenek yang masak. kata isha lagi."

"bener kan dugaanku. ma. bawangnya singkirin aja bawangnya. aku gak suka kalau ada bawang dinasi gorengnya."

"iya. kamu tuh ya rewel."

"iyalah rewel orang aku gak suka nasgor pake bawang kok."

Selesai bicara. disha lanjut makan nasgor itu dan ternyata masih ada bawangnya.

"aku makan sendiri aja deh mah. bawangnya masih aja ketelen. kata disha."

"ya udah makan sendiri. soalnya kamu rewel. kata isha."

Disha langsung makan sendiri di ruang tamu karena dia protes gara-gara ada bawang dinasgor yang dia makan.

"mama ke dapur mau siapin bekal buat kamu. kata isha lagi."

"aku bawa bekal lagi mah? Disha bertanya kepada ibunya."

"iya. kenapa. mau protes? isha juga bertanya kepada putrinya."

"iya dong. sesuai jadwal yang aku tulis. tapi. gak papa deh mah. soalnya ini kan hari pertama pelajaran pertama di sekolah aku. jadi bawa bekal aja gak papa kok. kata disha."

"tumben. biasanya kamu kan pengen bawa uang? isha bertanya kepada putrinya."

"karena hari pelajaran pertama di sekolah mah. kata disha lagi."

"Oh. kata isha."

"bekalnya apa mah? Disha bertanya kepada ibunya lagi."

"nasgor dis."

"kok malah nasgor sih ma?."

"karena cuman ada nasgor di sini."

"cekernya mana ma?."

"Wes entek. wingi kan dientekno."

"oh iya lupa ma. jam 7 malem kan emang cekernya udah habis dimakan sama aku, mama, nenek, sama kakek juga."

Jam 7 yang dimaksud adalah kemaren malam, bukan hari ini.

"ya udah lanjutin aja makan nasgornya. nasgornya habisin meskipun ada bawangnya. tenang aja bawangnya udah mama singkirin dis."

"iya aku tau nasgornya udah mama singkirin ma. tapi ma. mama singkirin bawangnya cuman ke pinggir. bukan dibuang. ya. pasti. bawangnya tetep kemakan lah."

"kamu kan gak nyuruh mama buang nasgornya. mangkanya gak mama buang itu nasgornya dis."

selesai berbicara seperti itu. isha langsung pergi ke dapur. karena dia ingin menyiapkan bekal untuk disha. putrinya. sedangkan disha lanjut makan sarapannya sampai selesai. tapi ada sisa sedikit dari nasgornya karena bawangnya masih ada. meskipun bawangnya masih ada membuat disha makan nasgornya dengan hati-hati meskipun ada sisanya sedikit. tapi untungnya disha sudah selesai makan nasgor itu.






















Disharmonious family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang