21. Pramuka

1 0 0
                                    

"tapi aku males ikut pramuka. kata riri.

"ri kamu pengen bolos Pramuka kan, aku juga ikutan dong. kata disha."

"ini lagi satu malah pengen ikut-ikutan bolos juga. kata sana."

"gak papa dong bolos. lagian Pramuka gak seru. daripada ikut pramuka mending aku ikut bolos. kata disha lagi."

"tapi Pramuka kan wajib dis. kata sana lagi."

"gak peduli. bolos sekali-kali gak papa dong na. lagian ya diperaturan sekolah ini kalau bolos 3 kali baru kena hukum. kamu tau itu kan."

"iya aku tau dis soal itu. jadi. karena belum bolos sama sekali buat ekstra Pramuka. mangkanya tiba-tiba kamu pengen bolos."

"iyalah. kamu pengen ikutan bolos na? disha bertanya kepada sahabatnya. sana."

"ya enggaklah. aku aja pengen banget ikut pramuka. bukan karena Pramuka wajib lho ya. tapi karena aku suka sama Pramuka."

"ya udah kalau kamu gak mau bolos berarti aku sama riri aja yang bolos."

"terserah kalian berdua aja. sebenarnya aku gak suka kalian berdua pengen bolos Pramuka. tapi mau gimana lagi kalian berdua pengen bolos dan aku gak bisa ngelarang kalian berdua kalau kalian pengen bolos Pramuka di sekolah."

"bagus deh kalau gitu berarti aku sama riri beneran bisa bolos dong."

"iya. tapi jangan sering-sering bolos ya kamu sama riri dis. kalau kalian berdua sering bolos takutnya kalian berdua bisa kena hukuman 3 kali."

"iya na."

"Dis kamu sama sana kan pengen bolos. kalian berdua izin sama guru gak? sana bertanya kepada sahabatnya. disha."

"iyalah na izin sama guru. masa bolos gak izin sama guru."

"kamu sama riri izinnya gimana? sana bertanya kepada sahabatnya. disha lagi."

"kalau soal itu gampang na. biar aku sama riri aja yang urusin. jadi kamu tenang aja."

"ya udah kalau gitu. aku mau nanya soal keperluan kalian buat Pramuka di sekolah."

"soal keperluan apa na? disha juga bertanya kepada sahabatnya. sana."

"topi sama dasi kalian udah ada kan di rumah buat dibawa kalau kalian pergi ke sekolah buat Pramuka."

"udah ada kok."

"bagus deh kalau udah ada jadi kalian bisa bawa atribut-atribut itu ke sekolah. atributnya jangan lupa dibawa ke sekolah dan jangan sampai ketinggalan dari rumah karena bawa atribut ke sekolah kan wajib supaya kamu sama riri bisa ikut pramuka dis."

"iya sana kamu tenang aja ya na. aku sama riri pasti bawa kok atributnya ke sekolah. kan aku sama riri tau kalau ikut pramuka wajib bawa atribut dari rumah sampai ke sekolah."

"jangan lupa bawa uang juga buat bayar kas. uangnya jangan sampai ketinggalan juga ya."

"iya na."

"Dis kamu sama riri kan pengen bolos kan berarti kalian bawa uangnya double."

"iya aku tau na."

"aku mau ngasih tau ke kamu soal pakaian hari Jumat."

"emangnya kenapa na sama pakaian buat hari Jumat? disha bertanya kepada sana."

"kamu tau kan pakaian hari Jumat itu apa? sana juga bertanya kepada disha."

"tau kok.

"kalau tau nama pakaiannya apa dis? sana bertanya kepada disha."

"baju kotak-kotak warna kuning."

"bagus deh kalau kamu tau nama seragamnya apa. kirain kamu gak tau. ternyata kamu tau dis."

"jelaslah aku tau na. aku kan juga sekolah di sini. bukan cuman aku aja yang tau kok. anak-anak di sini pasti udah pada tau semua seragamnya apa aja yang ada di sekolah ini."

"karena kamu udah tau seragam hari Jumat itu pake baju apa. sekarang coba kamu jawab kalau Pramuka hari Jumat. pake seragam apa."

"seragam Pramuka lah na. kalau bukan pake seragam Pramuka. pake seragam apa coba. pertanyaan kamu lucu deh kaya anak SD."

"ada lagi yang aku mau aku ingetin sampe aku lupa."

"apa itu? disha bertanya kepada sana. sahabatnya."

"sabuk warna hitam yang buat celana jangan lupa dipake kalau make seragam sekolah."

"iya na. ada lagi barang-barang aku buat Pramuka yang mau diingetin lagi sama kamu."

"gak ada cuman itu aja kok."

"makasih udah ngingetin. jadi aku bisa inget gara-gara kamu ngingetin aku na."

"iya sama-sama. kita kan temenan. emang seharusnya saling mengingatkan sesama teman."

"kalian cuman inget sama Pramuka aja gak inget sama yang lain. ujar riri."

"emangnya inget soal apa ri. disha bertanya kepada sahabatnya. riri."

"waktu awal kita bisa tau kita bisa diterima di sekolah ini. masih inget gak. aku aja masih inget lho masa kamu sama sana lupa sih. ujar riri lagi."

"aku masih inget kok ri. karena sistem zonasi kan, mangkanya kita bisa di terima di sekolah ini. kata disha."

"sistem zonasi itu opsi yang pertama. karena kan ada opsi keduanya lho. kata riri."

"aku tau opsi keduanya apa. opsi keduanya itu kita bisa tau kalau kita diterima di sekolah kita  karena ada tulisan yang ditempel ditembok sekolah dan ada nama kita di sana, mangkanya kita bisa diterima di sekolah ini. kata disha lagi."

"untungnya ada nama aku di sana jadi aku tau kalau aku diterima di sekolah ini. kata riri lagi."

"mana aku sempet panik karena awalnya namaku belum keliatan tapi aku terus usaha supaya namaku kelihatan dan akhirnya aku dapet namaku di sana. jadi aku tau kalau aku diterima di sekolah ini. tapi kok ada yang aneh ya."

"aneh gimana dis? riri bertanya kepada disha. sahabatnya."

"kamu masih inget kan sebelum kita diterima di sekolah ini. kita kan wajib ikut test ujian kan. terus waktu aku ngerjain test ujian yang pelajaran matematika itu aku jawabannya asal-asalan lho tapi kok bisa aku sampe diterima di sekolah ini. aku heran sih."

"bagus dong kalau gitu dis."

"emang bagus sih cuman aku ngerasa aneh aja gitu lho."

"kamu ngerasa aneh cuman gara-gara itu? riri bertanya kepada disha. sahabatnya lagi."

"iya. harusnya kan anak yang pinter yang diterima di sekolah ini. aku aja gak pinter pelajaran termasuk matematika. tapi malah diterima masuk di sekolah ini."

"berarti udah takdir kamu dis sekolah di sini. lagian bagus tau kalau kamu udah diterima di sekolah ini. kamu kan jadi satu sekolah sama aku sama sana juga."

"iya aku seneng satu sekolah sama kalian. cuman aku ngerasa aja aneh gitu. masa anak gak pinter kaya aku bisa diterima di sekolah ini."

"namanya juga udah takdir kamu gimana dong. takdir manusia kan gak bisa diubah."

"iya aku tau kok ri. takdir manusia emang gak bisa diubah."


Disharmonious family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang