13. berbaur

0 0 0
                                    

"waktunya istirahat nanti aja ya dis berbaurnya. kata riri."

"oke. kata disha."

"semoga kalau kamu udah bisa berbaur sama yang lain aku yakin kok kamu pasti bisa punya temen banyak kalau lama-lama belajar. kata riri lagi."

"Amin. kata disha lagi."

"semoga kita bertiga gini terus ya dis berteman selamanya."

"Amin. kata disha dan sana."

"Aku emang pengen kita berteman selamanya riri, sana, tapi kalau udah lulus sekolah kita gak akan ketemu lagi, karena aku sama mama mau pindah ke Jakarta. maaf kalau aku belum cerita ke kalian. riri, sana. karena sebenarnya aku belum siap cerita ke kalian karena aku takut riri kecewa sama aku karena dulu waktu SD kita berdua pisah gara-gara orangtuaaku pisah. nanti lulus SMP pisah gara-gara aku sekolah di Jakarta dan aku tinggal sama kakak. Disha berbicara dalam hati."

"Dis kenapa bengong lagi mikirin apa sih. sana bertanya kepada sahabatnya. disha."

"lagi mikirin persahabatan kita bertiga dong na. aku juga berharap kok kaya riri supaya kita bisa berteman selamanya. ujar disha."

"sama aku juga berharap gitu sih dis. kata sana."

"oh iya disha sana. nanti lulus SMP gimana kalau kita masuk sekolah yang sama. kita bertiga sama-sama pengen masuk SMK kan supaya kita bisa kerja. karena kalau lulus sekolah di SMK kan kalau udah lulus sekolah bisa langsung kerja. kata riri."

"aku setuju. kalau kamu gimana dis.? sana bertanya kepada sahabatnya."

"duh. gimana nih aku kan sekolah di Jakarta kalau udah masuk SMK. tapi aku gak mungkin bilang kan ke mereka kalau aku sekolah di Jakarta nantinya. disha berbicara dalam hati."

"Dis. halo kok bengong lagi sih. kamu pasti ada masalah ya mangkanya bengong. sana bertanya kepada sahabatnya lagi."

"hah. enggak kok aku gak lagi ada masalah. aku cuman lagi pengen bengong aja, kan kamu tahu sendiri na kalau aku emang suka bengong. kata disha."

"jangan dibiasain takutnya kamu kesurupan lho. giliran Riri yang berbicara."

"gak mungkin lah aku kesurupan. seumur-umur aku gak pernah kesurupan lho masa cuman gara-gara bengong aku bisa langsung kesurupan sih. kata disha lagi."

"siapa tau aja kan kamu bisa kesurupan dis. ujar Riri."

"Eh. ini kenapa kita jadi bahas kesurupan sih, gak usah bahas kesurupan lah takutnya entar ada orang yang kesurupan di sekolah kita gimana, kan gak lucu. kata sana."

"kamu takut ya na? riri bertanya kepada sana."

"iya aku takut. kata sana."

"bukan cuman sana yang takut, aku juga takut lho. kata disha."

"kita berdua kan sama-sama penakut dis. kata sana lagi."

"mangkanya itu, karena kita penakut gak usah bahas kesurupan lagi takutnya kejadian di sekolah. kata disha lagi."

"gurunya dateng tuh langsung duduk di kursi yuk."

Disha dan kedua sahabatnya langsung duduk dikursi. ternyata guru yang datang adalah guru dari kelas lain, bukan wali kelas di kelas 7F.

"Sugeng enjing anak-anakku. kata bu duwi."

"sugeng enjing ugi bu duwi. kata semua murid yang ada di kelas."

"kalian masih ingat sekarang kalian masih ngapain. bu duwi bertanya kepada semua murid yang ada di kelas."

"masih bu hari ini kita masih mpls. kata semua murid yang ada di kelas lagi."

"Aja lali yen dina iki njupuk buku pelajaran ing perpustakaan."

"nggeh bu."

"ambil buku sekarang di perpustakaan."

"iya bu."

Disha dan semua teman-temannya yang sedang berada di kelas langsung keluar dari kelas dan mereka semua langsung ke perpustakaan untuk mengambil buku paket yang akan mereka ambil di perpustakaan. sesampainya di perpustakaan mereka mengantri dibelakang. karena bukan cuman kelas mereka saja yang mengambil buku di perpustakaan, tetapi kelas lain juga.

Selesai mengantri yang sangat panjang untuk mengambil buku paket. mereka langsung masuk ke dalam perpustakaan. di dalam perpustakaan mereka langsung mengambil buku paket. selesai mengambil buku paket mereka tanda tangan di buku tulis yang bersampul warna hijau. selesai tanda tangan mereka langsung kembali ke kelas.

"kok cuman buku paketnya aja ya yang diambil. LKS-nya gak diambil juga. riri bertanya kepada kedua sahabatnya."

"belum jadi kali ri, kan kita aja baru masuk sekolah. jadi gak secepet itu lksnya dateng. kalau lksnya udah dateng kita pasti langsung disuruh ambil LKS-nya kok. ujar disha."

"berarti sekarang yang dateng cuman paketnya aja ya? riri bertanya kepada disha."

"iya ri. kata disha."

"sabar ya riri. semoga aja buku lksnya cepet dateng semua dan kita bisa belajar di sekolah pake lks. kata sana."

"tapi kira-kira kapan datengnya.? riri bertanya kepada kedua sahabatnya lagi."

"gak tau ri. tergantung sekolah dan pabrik bukunya ri. soalnya yang tau kan cuman mereka bukan kita. kata disha lagi."

"kalau misalkan datengnya 2 Minggu gimana dis. kata riri."

"gak mungkin sampe 2 Minggu ri. kelamaan. ini tuh buku yang dateng bukan paket yang dibeli orang terus paketnya dateng ke sekolah. bukan. kata disha."

"kalau menurut aku sih datengnya palingan sebelum 1 Minggu. ini menurut aku ya. tapi gak tau juga sih, aku kan cuman nebak doang. kata sana."

"udahlah mending kita fokus ikut mpls aja ngapain juga mikirin buku LKS yang jelas-jelas belum tau kapan datengnya. kata riri."

"iya bener kita fokus aja ikut mpls sampai selesai. urusan lks kapan dateng belakangan aja. yang penting kan bukunya pasti dateng ke sekolah habis itu langsung kita ambil kalau bukunya udah dateng. kata disha."

"kalian penasaran gak sih sama mpls kita hari ini? sana bertanya kepada kedua sahabatnya."

"penasaran gak penasaran kita aja belum tau kegiatan kita hari ini apa aja di sekolah. kata disha lagi."

"semoga aja kegiatan mpls kita hari ini yang ringan-ringan aja jangan yang berat-berat. kata riri lagi."

"Amin. kata disha."

"semoga aja sih gitu. kata sana."

Tiba-tiba ada suara pengumuman dan isi dari pengumuman itu adalah bahwa kegiatan mpls hari ini adalah kerja bakti alias membersihkan sekolah.

"yaelah. kan pengennya mpls hari ini itu yang ringan-ringan kenapa malah jadi kerja bakti sih. ujar riri."

"kerja bakti kan ringan. kata disha."

"maksud aku kerja yang ringan-ringan itu yang gak gampang bikin capek. gitu lho. kata riri."

"namanya juga sekolah pasti ada kerja baktinya ri, kalau gak ada kerja bakti bukan di sekolah namanya. rata-rata kan semua sekolah ada kerja baktinya ri. kata disha lagi."































Disharmonious family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang